KPPN Banyuwangi selaku kantor vertical kementerian keuangan memiliki peran strategis KPPN sebagai unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam pengelolaan keuangan negara. Salah satu nya yaitu Mendukung Transparansi dan Akuntabilitas. Dengan pelayanan yang baik dan sistematis, KPPN membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan keuangan negara dan mendukung prinsip good governance. Berikutnya yaitu Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Layanan, Pelayanan prima mendorong penggunaan teknologi informasi, pemangkasan birokrasi, dan optimalisasi sumber daya, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan efisien. Dan Peningkatan Kepuasan Pengguna Layanan, dengan memberikan pelayanan terbaik, kepuasan pengguna akan meningkat, yang pada akhirnya dapat menjadi tolak ukur keberhasilan reformasi birokrasi di bidang keuangan negara.
KPPN Banyuwangi bekerja sama dengan salah satu mitra KPPN yaitu Bank Syariah Indonesia Cabang. Banyuwangi guna menyelenggarakan capacity building pelayanan prima sehingga mampu memberikan pelayanan yang sesuai harapan kepada stakeholder KPPN Banyuwangi. “Ekspektasi pengguna layanan akan selalu meningkat, namun tidak ada waktu tanpa belajar adalah salah satu alasan penting untuk selalui menambah semangat untuk memberikan hal lebih kepada pengguna layanan.” Ujar Kepala KPPN Banyuwangi, Sugeng Winarno. Dengan kegiatan ini diharapkan pegawai KPPN Banyuwangi dapat belajar dari pelayanan yang diberikan BSI Banyuwangi, yang senantiasa memberikan layanan prima kepada nasabahnya.
Sebagai salah satu kantor pelayanan yang harus dilakukan pegawai untuk memberikan layanan prima diantaranya
- Pahami Konsep Dasar Pelayanan Prima, dalam implementasi, pegawai harus menerapkan Pelayanan prima = pelayanan yang cepat, tepat, ramah, dan memuaskan. Dengan berdasarkan prinsip: 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Karena dari diri sendiri merasakan hal yang menyenangkan akan menghasilkan layanan yang menyenangkan bagi pengguna layanan.
- Dengarkan Kebutuhan Pengguna Layanan, merupakan hal penting yang dilakukan dengan cara biasakan mendengar dengan empati dan jangan hanya mengikuti SOP, tapi pahami maksud dan harapan pengguna layanan. Mendengarkan dan memberikan solusi berupa alternatif dapat memberikan ketenangan bagi pengguna layanan yang mengalami kendala
- Baca Buku dan Modul Pelayanan Publik, belajar dari literasi merupakan tambahan referensi guna memberikan contoh ataupun tambahan wawasan atas implementasi pelayanan prima di kantor, misalnya Modul Pelayanan Publik dari LAN, buku "Service Excellence", atau referensi dari KemenPAN-RB.
- Lakukan Evaluasi dan Minta Feedback dengan cara minta umpan balik dari pengguna layanan dan rekan kerja. Gunakan feedback sebagai bahan perbaikan. Hal itu mampu memberikan penilaian atas hal yang sudah diimplementasikan, sehingga dapat menilai apakah perlu perbaikan ataupun sudah sesuai dengan harapan stakeholder
- Belajar dari Pengalaman Nyata, menjadi hal utama dengan pengalaman pribadi, baik buruk dari hasil mampu menjadi bahan pembelaran di kedepannya. Setiap kasus pelayanan adalah kesempatan belajar. Catat kendala, solusi, dan cara menanganinya untuk referensi ke depan.