>
Baturaja

Data & Publikasi

Artikel Pegawai KPPN Baturaja

The heart and soul of the company/ organization is creativity and innovation

(Robert Allen Iger – Ex CEO Walt Disney)

 

Pandemi Covid-19 menerjang sektor ekonomi dari perkotaan hingga pedesaan. Dari data Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) terdapat 15.768 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terdampak pandemi. Pada tahun 2021 jumlah BUMDes mencapai 57.273, dimana rinciannya 45.233 BUMDes yang aktif dan 12.040 BUMDes yang tidak aktif. Menurut Menteri PDTT Abdul Halim, sebanyak 15.768 atau 35% di antara BUMDes yang aktif tersebut terdampak pandemi hingga tutup usaha, sehingga merumahkan 123.176 pekerjanya. a)

BUMDes Bina Mandiri adalah salah satu BUMDes yang mampu bertahan ditengah terjangan pandemi Covid-19. BUMDes ini berlokasi di Desa Windusari Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan.  Luas wilayah Desa Windusari adalah 800 KM2. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Karya Makmur, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kampung Baru, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Karang Agung Provinsi Lampung, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Karsa Jaya. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani karet dan kelapa sawit.

BUMDes Bina Mandiri mampu bertahan karena memiliki kreatifitas dan inovasi. “The heart and soul of the company/ organization is creativity and innovation” ujar Robert Allen Iger, seorang mantan CEO Walt Disney yang berhasil membawa kejayaan Walt Disney. Quotes tersebut menyimpulkan bahwa kreativitas dan inovasi adalah 2 kata kunci yang menjadi resep pengembangan usaha, dan hal ini pula yang dipegang oleh BUMDes Bina Mandiri. Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah (Conny R Semiawan:1997). Sedangkan inovasi adalah proses mengubah ide-ide kreatif menjadi produk atau metode kerja yang berguna (Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, 2010:21). Sejalan konsep tersebut, BUMDes Bina Mandiri dapat membaca dengan baik permasalahan yang terjadi di Desa Windusari, dan memberikan ide-ide kreatif atau gagasan baru dalam pemecahan masalah, dan mengubah ide tersebut menjadi sebuah produk nyata. 

Permasalahan yang terjadi adalah kelangkaan air bersih. Menurut Kepala Desa Windusari, Mulyadi, warganya menggunakan air sungai dan sumur gali dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya. Kondisi airnya sangat tidak layak untuk dikonsumsi dan tidak higienis. Kualitas air sumur maupun air sungai tidak bagus dan berkarat. Pada musim kemarau yang panjang masyarakat desa sangat kesulitan untuk mendapatkan sumber air yang layak. Atas kondisi ini, BUMDes Bina Mandiri memiliki ide untuk menyediakan pasokan air bersih bagi warga. Ide atau gagasan tersebut kemudian diwujudkan menjadi sebuah inovasi berupa pembangunan tower PAM Air Bersih di tahun 2018.

“Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pembangunan PAM Air Bersih adalah diawali dengan musyawarah antara BUMDes Bina Mandiri bersama pemerintah dan juga melibatkan unsur masyarakat. Selanjutnya kami mengerjakan apa yang dapat kami kerjakan untuk menyajikan yang terbaik bagi masyarakat sehingga terjadilah sumbangsih antara masyarkat bekerja sama dengan BUMDes dan pemerintah dalam membangun desa Windusari untuk menjadi lebih baik ke depannya”, ujar Roni Papuling – sang inovator.

“Dulu sebelum ada PAM Air Bersih, jika hendak mandi harus ke kali (sungai), jika musim kemarau harus berkeliling mencari lebung-lebung biar dapat air. Sekarang sudah enak ada PAM Air Bersih, tidak menyusahkan untuk ambil air, tinggal buka kran air di rumah saja”, ujar Ibu Hasanah – penerima manfaat.

Pembangunan tower ini menggunakan dana yang bersumber dari Dana Desa tahun 2018 sebesar Rp32.431.000 dan swadaya masyarakat. Hingga saat ini telah memiliki 4 buah tower  dan pelanggan sebanyak 104 sambungan rumah (SR) yang sebagian besar telah dilengkapi dengan meteran air. Untuk setiap SR dikenakan biaya abonemen sebesar Rp 5.000, sedangkan untuk biaya penggunaan air dipatok sebesar Rp2.000/M3  untuk penggunaan 0-15 M3, penggunaan 16-30 M3 dikenakan biaya sebesar Rp2.500/M3, dan penggunaan air 31-50 M3 dikenakan tarif sebesar Rp3.000/M3.  Semakin banyak penggunaan air akan dikenakan biaya lebih besar per meter kubiknya. Tingginya tingkat disiplin para pelanggan dalam membayar iuran air praktis menjadikan PAM Air Bersih sebagai unit usaha yang mendatangkan pemasukan bagi BUMDes Bina Mandiri, dimana dalam satu tahun omsetnya rata-rata sebesar Rp.21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah).  Tidak cukup sampai disini, BUMDes Bina Mandiri juga memiliki rencana untuk menambah lagi sumur bor dan menara air sebab debit air jika musim kemarau masih kurang, serta perlu menambah pipanisasi/jaringan air.  

Selain unit usaha PAM Air Bersih, ada satu lagi unit usaha yang tidak kalah pentingnya yaitu Koperasi Simpan Pinjam. Pada tahun 2016 - 2017 masayarakat dipusingkan dengan adanya penurunan harga komoditi karet dan kelapa sawit, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah kebutuhan sehari-hari yang harganya semakin melangit sehingga banyak yang terjerat hutang pada beberapa koperasi dengan bunga yang tinggi. Permasalahan ini kemudian dilihat sebagai sebuah peluang dan dimanfaatkan oleh BUMDes Bina Mandiri untuk membentuk suatu unit usaha yaitu Koperasi Simpan Pinjam. Sejak pertengahan 2017 BUMDes sanggup memberikan pinjaman dengan bunga yang relatif sangat kecil yaitu 1% flat.  Sumber dana yang digulirkan berasal dari dana desa tahun 2017 ditambah dengan penambahan modal dari hasil usaha tiap tahunnya.

“Dengan didirikannya unit usaha simpan pinjam, kami masyarakat merasa terbantu secara ekonomi, baik dalam bidang perkebunan maupun usaha kecil masyarakat lainnya”, ujar Darso – penerima manfaat. Dalam perkembangannya unit usaha ini juga terkena imbas akibat adanya pandemi covid-19, yaitu terjadinya kredit macet atau nasabah kurang lancar dalam membayar angsuran. Sebagaimana kita ketahui bahwa pandemi ini memukul seluruh sendi-sendi kehidupan manusia terutama bidang ekonomi, termasuk beberapa usaha warga Desa Windusari  yang mengalami gulung tikar, dan ada juga nasabah yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Namun secara keseluruhan unit usaha ini sangat potensial sekali untuk berkembang lebih maju lagi. Sampai dengan saat ini, Koperasi Simpan Pinjam telah memiliki 114 nasabah  dan omset yang berhasil dikumpulkan adalah rata-rata sebesar Rp14.745.000 (empat belas juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah) setiap tahunnya.

BUMDes sendiri dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan di mana selanjutnya dapat memperkuat Pendapatan Asli Desa (PADes), memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 78 ayat (1). Pada tahun 2019, Desa Windusari memiliki pemasukan kurang lebih sebesar Rp11.000.000,- (sebelas juta rupiah), sedangkan pemasukan tahun 2020 kurang lebih sebesar Rp4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah). Pendapatan dimaksud dihasilkan dari kedua unit usaha yang dinilai mampu memompa pendapatan Desa. “Ini merupakan capaian yang baik, namun kedepan masih diperlukan langkah-langkah inovatif sehingga mampu menghasilkan pendapatan dari sektor lain, yang benar-benar memberikan pemasukan lebih baik dari sekarang” ujar Yuni Haryanto, Camat Belitang Jaya.

Selain kreativitas dan inovasi, faktor lain yang juga penting dalam menentukan keberhasilan BUMDes adalah komitmen pimpinan, baik Direktur BUMDes, Kepala Desa, Lurah, Camat sampai dengan Bupati. Commitment merupakan sebuah kekuatan yang mengikat individu dengan disertai serangkaian aksi tertentu (Meyer & Herscovitch : 2001). Dengan komitmen, para pimpinan di setiap level akan memberikan aksi dukungan terbaik  untuk pencapaian tujuan dan kemajuan BUMDes serta memberikan ruang untuk menciptakan ide dan inovasi baru di Desa Windusari. Sebagaimana dalam waktu dekat ini akan dikembangkan kegiatan usaha baru yaitu pengadaan transportasi/ jasa angkutan, semoga unit usaha yang akan diinisiasi dapat menyumbangkan pemasukan yang lebih baik sehingga mampu memperkuat Pendapatan Asli Desa hingga akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan pembangunan di Desa Windusari.

 

Penulis   : Rudy Hartono

Jabatan  : Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi


a). https://nasional.kontan.co.id/news/sebanyak-35-bumdes-di-indonesia-terdampak-pandemi-covid-19

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

     

   Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
   Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
   Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
   Call Center: 14090
   Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

SALURAN PENGADUAN KEMENTERIAN KEUANGAN

 

MASUKAN/SARAN/PENGADUAN KPPN BATURAJA

 

 

 

Please publish modules in offcanvas position.