Sosialisasi Perkembangan Sistem Keuangan Negara
Sosialisasi perkembangan sistem keuangan negara dapat disampaikan dalam bentuk hiburan yang penuh makna. Hal ini diungkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya pada akhir acara pementasan teatrikal “Hikayat Banda Ara” di Aula Dhanapala Kemenkeu, Jumat (9/11). Menurutnya, alternatif media sosialisasi kebijakan dan peran pemerintah secara alternatif seperti pentas seni semacam ini layak disambut baik.
“Menggunakan uang (APBN) untuk menciptakan solusi bagi masyarakat dan ekonomi kita membutuhkan pemikiran, inovasi, kreativitas dan kerja keras,” ujar Sri Mulyani. “Saya sangat senang DJPb selalu membuat inovasi dalam mengelola dan memonitor keuangan negara yang tujuannya untuk pembangunan sumber daya manusia, investasi,” tambahnya.
Pentas seni ini merupakan salah satu bentuk publikasi peran Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara (BUN) dalam format yang berbeda. Tagline “Mengawal APBN Membangun Negeri”, yang lebih kurang bermakna bahwa DJPb sebagai BUN harus turut memastikan setiap rupiah dana APBN yang dialokasikan dan dikeluarkan benar dimanfaatkan untuk belanja sesuai rencana, tepat sasaran, transparan, dan akuntabel/dapat dipertanggungjawabkan, digambarkan dalam rangkaian adegan.
“Negara harus bisa melayani, dan untuk melayani butuh dana,” demikian antara lain dialog dari Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono yang turut berperan dalam pementasan tersebut, menggambarkan urgensi dan relasi antara APBN dan kesejahteraan rakyat.
Selain menghadirkan Dirjen Perbendaharaan dan Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, R.M. Wiwieng Handayaningsih sebagai pemeran, pementasan ini menyajikan kolaborasi antara Teater Indonesia Kita (sutradara Agus Noor, Butet Kertaredjasa, Mucle, Marwoto, Susilo Nugroho, dan Inayah Wahid) dengan Teater Koin yang beranggotakan para pegawai Ditjen Perbendaharaan, dalam pakem guyonan ala mataraman atau plesetan sebagai bumbu cerita.