Baubau

Tentang Integritas dalam Melayani

“Klise menurut KBBI, gagasan (ungkapan) yang terlalu sering dipakai”

***

Integritas. Belakangan terdengar semakin klise. Sepertinya semua kantor punya cerita tentang spanduk, standing banner, dan juga backdrop yang berulang-ulang dicetak dan dipajang dengan berbagai warna, bentuk, serta desain. Tapi ada satu yang tidak pernah luput. Di dalamnya selalu saja ada kata itu. Integritas.

***

Jauh sebelum KPPN Bau-Bau mencanangkan pembangunan Zona Integritas di Oktober 2017 lalu, kami punya cerita menarik tentang  sisi lain dari integritas.

Kurang lebih dua puluh tahun silam mungkin belum ramai spanduk berisi pesan integritas. Untuk kami, yang selalu ada yaitu selipan amplop berisi lembaran-lembaran rupiah ucapan “terima kasih” atas layanan yang  kami berikan. Janji layanan, norma waktu, sampai slogan “bebas biaya layanan” hanya menjadi teman setia segepok amplop di laci-laci meja layanan kami. Tanpa pelicin, slogan yang berlaku adalah “kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah”.

Namun kini tidak ada lagi amplop di belakang map-map dokumen kelengkapan pencairan dana. Yang tersisa beberapa tahun silam dan harus kami tolak adalah kiriman mangga arum manis dan kacang mete yang sampai ke kantor ataupun ke rumah dinas.

Dan yang paling unik adalah usaha kami menelusuri dan mengembalikan ucapan “terima kasih” berupa kiriman pulsa melalui gawai cerdas salah satu kawan kami. Sekarang kami bersyukur bisa menjadi bagian dan turut membari warna kepada praktik layanan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel di Kepualauan Buton.

***

Setelah memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari KemenPAN pada tahun 2020, di penghujung 2024 kami berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Layaknya Integritas, predikat WBK pun WBBM tidak kalah klise-nya di telinga khalayak aparatur negara.

Namun belakangan kami sadar, bahwa spanduk, standing banner, dan juga backdrop yang berulang-ulang dicetak dan dipajang dengan berbagai warna, bentuk, serta desain itu tidak pernah luput dari pandangan kami di kantor. Sesuatu yang pada akhirnya selalu menyadarkan kami untuk senantiasa berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan janji layanan kami, “melayani dengan hati”.

****

Pada akhirnya kami pun sadar bahwa sekadar menerima ucapan terima kasih yang tulus dari stakeholder kami kami layani itu ternyata sangat menyenangkan. Ya, itu saja sudah sanggup membuat kami bahagia.

*****

 

Oleh: Muhammad Ramdhani

*)Disclaimer: Tulisan merupakan pendapat pribadi bukan mewakili instansi tempat penulis bertugas.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search