JL. Soekarno-Hatta No. 01, Kota Bengkulu - 38222
Sebagai salah satu wujud nyata transparansi birokrasi, penyampaian informasi publik dan tindak lanjut langkah-langkah peningkatan kualitas kinerja layanan KPPN Bengkulu, dengan ini Kepala KPPN Bengkulu menyampaikan Kontrak Kinerja beserta rincian, target, sasaran kinerja pegawai beserta inisiatif Kepala KPPN Bengkulu selaku pemilik Peta Strategis di Unit Eselon III KPPN Bengkulu. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami oleh seluruh stakeholders KPPN Bengkulu. Kepala KPPN Bengkulu memiliki 11 Sasaran Program/Kegiatan yang terdiri dari :
1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan akuntabel.
2. Pelayanan publik yang prima.
3. Kepatuhan atas pengelolaan perbendaharaan yang tinggi.
4. Pemenuhan layanan unggulan yang prima.
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat.
6. Manajemen satker yang berkesinambungan.
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu.
8. SDM yang kompetitif.
9. Organisasi yang fit for purpose.
10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal.
11. Pengelolaan anggaran yang optimal.
Sasaran program/kegiatan tersebut di atas dirinci kembali ke dalam 19 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan kegiatan tugas pokok jabatan Kepala KPPN Bengkulu selaku pemegang Peta Strategi di KPPN Bengkulu. Selain itu, Kepala KPPN Bengkulu juga memiliki 2 Inisiatif Strategis, yaitu :
1. Program Intensive Care Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Kinerja.
2. Program KPPN Bengkulu Mengaji.
Daftar Penghargaan yang Telah Diraih KPPN Bengkulu
Tugas KPPN:
Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan Bendahara Umum Negara (BUN) , penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Fungsi KPPN:
SEJARAH DAN LETAK GEOGRAFIS KPPN BENGKULU
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa inggris "Cut Land" yang berarti tanah patah, wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Bengkulu yang ditetapkan sebagai provinsi pada 18 November 1968 itu, kini memiliki sepuluh kabupaten/kota, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Seluma.