Kamis (22/3) kembali dilaksanakan pembahasan draft buku panduan bagi satker. Pembahasan kali ini dihadiri oleh kepala kantor, kasubbag dan kepala seksi, beberapa pegawai, serta pegawai ojt KPPN Jakarta IV. Dalam penyusunannya, draft buku panduan tersebut disusun secara terpisah oleh pegawai OJT KPPN Jakarta IV berdasarkan praktek kerja yang dilakukan selama empat bulan belakangan ini pada seksi masing-masing. Tidak berjalan sendiri, demi menjaga kualitas dan kebenaran materi dalam draft, para pegawai OJT diberikan pendampingan dan bimbingan oleh para pegawai yang tentunya memiliki pengalaman dan masa pengabdian lebih lama pada seksi terkait.
Pada kesempatan kedua ini, pegawai OJT dari seksi bank dan seksi pencairan dana diberikan kesempatan dalam memaparkan materi yang telah mereka susun setelah sebelumnya pemaparan dilakukan oleh seksi vera dan seksi MSKI. Diawali oleh seksi bank yang diwakili oleh Muhammad Mulya Syaifullah, diberikan pemaparan mengenai tiga submateri yaitu konfirmasi keuangan negara, koreksi transaksi penerimaan neagra, dan pengelolaan rekening K/L. Pemaparan kedua diberikan oleh seksi pencairan dan yang diwakili oleh Andika Prameswari dan Vini Vignandi yang memberikan paparan mengenai pengelolaan dana supplier dan data kontrak dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. Atas pemaparan yang dilakukan, banyak kritik dan saran yang membangun diberikan oleh Bapak Fauzi Syamsuri selaku kepala KPPN Jakarta IV. “Pembahasan seperti ini baik dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kalian khususnya pegawai OJT sebagai wadah evaluasi pembelajaran praktek kalian selama ini dan supaya bisa mempraktekkan dengan baik di tempat yang baru nanti,” tutur Bapak Fauzi Syamsuri selaku Kepala KPPN Jakarta IV.
“sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”, peribahasa tersebut meggambarkan tujuan dari pembahasan draft buku panduan ini. Meskipun tujuan awalnya untuk melakukan diskusi atau koreksi atas draft yang telah disusun, tetapi seiring berjalannya acara, pembahasan ini diyakini juga menjadi wadah bagi pegawai untuk membaharui, meningkatan, dan saling membagi ilmu masing-masing atas tugas yang dikuasai. Lebih jauh dari itu, pembahasan semacam ini akan memberikan manfaat yang menyeluruh baik bagi pegawai dalam peningkatan kompetensi diri, bagi kantor dalam hal pelayanan dan peningkan mutu, serta nantinya bagi satker dalam hal pengetahuan atas pelaksanaan perbendaharaan Negara.[vv]
