Bapak Ibu sekalian dalam Press Release ini kami sampaikan dua hal yaitu Prospek dan Kebijakan Ekonomi Indonesia tahun 2024 dan Realisasi Pelaksanaan APBN Tahun 2024 Lingkup Wilayah Kerja KPPN Klaten.

      Prospek dan target pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2024 diperkirakan antara 5,3-5,7%; Inflasi diperkirakan antara 1,5- 3,5%; dan Nilai Tukar Rupiah antara Rp 14.700 – Rp. 15.300 per USD. Hal diatas dapat dicapai dengan kebijakan fiscal yang handal dari Kementerian Keuangan dan Kebijakan Moneter yang terpercaya dari Bank Indonesia.

      Kebijakan Fiskal Tahun 2024 yaitu kebijakan dalam menjalankan APBN mengambil tema “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” .  Kebijakan fiskal tahun 2024 akan ditempuh melalui optimalisasi tiga fungsi utama APBN, yaitu alokasi, distribusi dan stabilisasi.

      Fungsi alokasi diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi melalui; peningkatan kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan kelembagaan dan regulasi, serta mendorong agar aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi melalui hilirisasi SDA.

     Fungsi stabilisasi diperkuat dengan mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber untuk mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat, sehingga dapat menjadi fondasi yang kuat bagi penguatan resiliensi serta akselerasi pertumbuhan ekonomi. 

       Sementara itu, fungsi distribusi diarahkan untuk mendukung berbagai program afirmasi dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi 0% dan penurunan stunting ke 14% pada tahun 2024.

      Sedangkan kebijakan BI sebagai otoritas moneter untuk mencapai prospek diatas diantaranya yaitu menjaga laju inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak terpengaruh gejolak global; Mendukung pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pendalaman pasar uang; dan Pengembangan UMKM untuk memperkuat ketahanan dan kebangkita ekonomi nasional.

      Saudara saudara sekalian, akan kami sampaikan Kinerja realisasi APBN yang dikelola KPPN Klaten per 31 Januari 2024. Wilayah kerja KPPN Klaten adalah Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali dengan jumlah Satker mitra kerja adalah 72 Satker Kementerian Lembaga dan 3 satker penyaluaran dana TKD. Pagu Dana yang dikelola adalah sebesar Rp. 5,04 triliun lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 5,18 triliun atau turun sebesar 2,69%. Hal ini disebabkan oleh Pagu Dana Transfer ke daerah yang masih lebih rendah dari tahun 2023.

      Pendapatan Negara per 31 Januari 2024 sebesar 226,16 milyar turun sebesar 10,68% Y to Y atau terjadi penurunan sebesar Rp.27,06 milyar dibandingkan periode per 31 Januari 2023. Hal ini disebabkan penerimaan perpajakan yang turun sebesar 30,05 milyar atau 14,13%, walaupun PNBP  tumbuh  cukup kuat sebesar 2,99 milyar atau 7,39%. Sedangkan Belanja Negara tumbuh sebesar 59,04% Y to Y atau terjadi peningkatan sebesar Rp.203,87 milyar dibandingkan periode per 31 Januari 2023.

      Dari total pagu dana yang dikelola sebesar Rp. 5,04 triliun per 31 Januari 2024 telah direalisasikan sebesar Rp. 549,17 milyar atau sebesar 10,90%. Pagu belanja pemerintah pusat sebesar Rp. 1,30 triliun telah direalisasikan sebesar Rp. 52,24 milyar atau sebesar 4,02%, yang terdiri dari :

1. Belanja Pegawai dengan pagu sebesar Rp. 619,59 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 32,03 milyar atau sebesar 5,17%; tumbuh year to year sebesar 4,61%.
2. Belanja Barang dengan pagu sebesar Rp. 627,87 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 20,16 milyar atau sebesar 3,21%; tumbuh year to year sebesar 120,24%. Hal ini terutama didorong penyerapan belanja barang cukup tinggi di KPU Klaten maupun KPU Boyolali dalam rangka persiapan Pemilu 2024. Kenaikan penyerapan belanja barang cukup tinggi juga  terjadi di RSUP Soeradji Tirtonegoro
3. Belanja Modal dengan pagu sebesar Rp. 50,70 milyar telah direalisasikan sebesar Rp.51 juta atau sebesar 0,10%; mengalami penurunan year to year sebesar 87,72%. Hal ini terutama disebabkan beberapa satker yang mempunyai pagu belanja modal telah melakukan realisasi di bulan Januari 2023, sedangkan di TA 2024 tidak dianggarkan belanja modal.
4. Belanja Bantuan Sosial dengan pagu sebesar 20.250.000 rupiah belum ada realisasi;

      Sedangkan untuk belanja transfer ke daerah dengan pagu sebesar Rp. 3,74 Triliun telah terealisasi sebesar  Rp. 496,92 milyar atau sebesar 13,28% yang terdiri dari :

1. Belanja transfer Dana Alokasi Umum dengan pagu sebesar 2,24 triliun telah direalisasikan sebesar Rp.350,76 milyar atau sebesar 15,65%; Tumbuh year to year sebesar 15,11%.
2. Belanja transfer Dana Bagi Hasil dengan pagu sebesar 38,41 milyar telah direalisasikan sebesar Rp.341,68 juta atau sebesar 0,89%; Mengalami penurunan sebesar 10,73%
3. Belanja transfer Dana Alokasi Khusus Fisik dengan pagu sebesar 103,84 milyar belum ada realisasi.
4. Belanja transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik dengan pagu sebesar 697,87 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 125,04 milyar atau sebesar 17,92%; mengalami pertumbuhan dimana Januari TA 2023 belum ada realisasi.
5. Belanja transfer Dana Desa dengan pagu sebesar 636,17 milyar telah direalisasikan sebesar 3,27%; mengalami pertumbuhan realisasi dimana Januari TA 2023 belum ada realisasi.
6. Belanja transfer Dana Insentif Fiskal dengan pagu sebesar 24,00 milyar belum ada realisasi.

      Dana Transfer yang dikelola KPPN Klaten tahun 2024 adalah sebesar 3,74 triliun, s.d. 31 Januari 2024 telah direalisasikan untuk kab Klaten sebesar 269,14 milyar dan untuk kab Boyolali sebesar 227,78 milyar.

      Demikian kami sampaikan laporan realisasi APBN lingkup Kerja KPPN Klaten per 31 Januari 2024, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sumber Data :

• Om Span per 31 Januari 2024 data 7 Pebruari 2024
• BKF : SP– 49/KLI/2023, Antara : Prospek Ekonomi Indonesia 2024