Jl.Kopral Sayom No. 26 Klaten

Berita

Seputar Kanwil DJPb

KEGIATAN PEMBINAAN MENTAL : ”Memahami dunia ghoib dan Pengobatan dari gangguan jin secara syar’I”

KEGIATAN PEMBINAAN MENTAL : ”Memahami dunia ghoib dan Pengobatan dari gangguan jin secara syar’I

         KPPN Klaten pada hari Rabu tanggal 30 Januari 2024 ini mengadakan kegiatan Pembinaan Mental pukul 15.30 s.d. 17.00 di Aula KPPN Klaten. Kegitan pembinaan mental bertema “Memahami dunia ghoib dan Pengobatan dari gangguan jin secara syar’i” bertujuan menguatkan mental dan spiritual serta Integritas seluruh Pegawai untuk selanjutnya dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari yang disampaikan oleh Ustadz Amir Tohar (Praktisi Ruqyah Syariah) yang sudah  dikenal beralamat di Kalikotes Klaten. Kegiatan diikuti oleh para pejabat/pegawai KPPN Klaten dan pegawai PPNPN dan Mahasiswa Magang secara offline.

         Kegiatan Pembinaan Mental dibuka oleh Bapak Ustadz Nanang Usman Salim sebagai Pembawa Acara. Materi Pembinaan Mental yang bertema “Memahami dunia ghoib dan Pengobatan dari gangguan jin secara syar’i “ disampaikan oleh Ustadz Amir Tohar Dilanjutkan pembacaan Alquran oleh Mohammad Hidayat Pegawai PPNPN KPPN Klaten membawakan surat Al Jin 1-8.

        Pembawa acara setelah salam, puji syukur dan sholawat menyampaikan maksud dan tujuan kajian dengan judul ”Memahami dunia ghoib dan Pengobatan dari gangguan jin secara syar’i ”kali ini. Diantaranya yaitu kita tidak salah paham keyakinan dan keimanan kita terhadap hal yang ghoib. Tidak ikut ikutan dan terbawa arus. Berdasarkan Ilmu yang benar. Maka akan paham dan selamat.

        Juga menyampaikan maksud dibacakan surat al Jin ayat 1-8. Bahwa memang kita hidup didunia ini selain bergaul dengan manusia lain, ternyata ada alam lain yang bersisihan dengan alam kita. Bahwasannya di alam Jin pun bisa menyimak dan takjub terhadap bacaan Alquran, sehingga Sebagian Jin ada yang beriman.

       Beliau Menyampaikan surat Adzariat 51:56 :  ,وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ , Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Jin dan manusia semua adalah hamba Allah yang mempunyai kewajiban Mukallaf, yaitu beribadah kepada Allah swt. Mempunyai kewajiban syari’at.

        Kemudian diterangkan Definisi Jin. Jin adalah makhluk gaib. Entitasnya ada, namun tak bisa dirasakan manusia, lantaran berada di dimensi berbeda. Dari segi etimologi atau bahasa, jin berasal dari kata “janna-yajunnu” yang artinya menutupi, menyembunyikan, menjadi gelap, atau merahasiakan. Jin berarti yang tersembunyi, terhalang dan tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang dari pandangan alias tidak dapat dilihat. Jin dan manusia sama-sama hidup di muka bumi ini meskipun berbeda alam. Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau didiami manusia.

        Tetapi Jin lebih sering tinggal ditempat sepi dan kotor. Jin tinggal dirumah rumah kosong. Jin tinggal dipinggir sungai dan danau. Jin tinggal di hutan dan gunung-gunung. Jin juga tinggal di lautan. Jin juga senang tinggal ditempat kotor, seperti toilet dan tempat sampah, Jin juga tinggal disemak semak dan pohon besar. Jin juga tinggal dilubang-lubang dan juga tinggal dipasar. Bahkan banyak Jin yang beranak-pinak di pasar.

Jin dan manusia sama-sama diciptakan Allah.

       Menurut banyak riwayat bangsa jin sudah lebih dulu diciptakan sebelum manusia, jadi jumlah bangsa jin diperkirakan lebih banyak dari pada manusia. Allah SWT berfirman: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr: 27).

       Sebagaimana dalam kisah penciptaan Adam as, malaikat mengadu kepada Allah SWT, kenapa akan menciptakan makhluk dibumi, dimana dia akan saling menumpahkan darah-yang merupakan tingkat perselisihan dan permusuhan tertinggi- sebagaiman makhluk yang telah Allah ciptakan terlebih dahulu. Namun Adam as diberikan ilmu mengenal nama-nama benda yang merupakan dasar semua ilmu dan karena inilah Adam dan Keturunan-Nya manusia menjadi mulia sehingga mampu berma’rifat kepada pencipta-Nya, Allah swt.

       Jin dan manusia sama-sama tidak kekal, alias akan mati sesuai ajal masing-masing. Yang dijamin hidup sampai kiamat hanyalah Iblis hanya saja umur jin sangat panjang dimana rata-rata mencapai ribuan tahun. Jin juga beranak-pinak sangat banyak, sehingga satu jin dalam masanya bisa membuat kerajaan tersendiri.  Karena itulah sangat banyak jumlah jin dimuka bumi ini, melebihi manusia, dan sangat banyak kerjaan jin didunia ini.

       Jin dan manusia sama-sama makan, minum, berjenis kelamin, mempunyai hawa nafsu, berketurunan. Mereka sama-sama berkeluarga, berkelompok dan berbangsa-bangsa. Hal ini berdasarkan hadis Dari Ibnu Mas’ud RA. [diriwayatkan] bahwa para jin datang kepada Nabi SAW. dan meminta kepada beliau makanan yang halal. Lalu Nabi SAW. bersabda kepada mereka: “Makanan halal untuk kalian adalah semua tulang hewan yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Ketika tulang itu kalian ambil, akan penuh dengan daging. Sementara kotoran binatang akan menjadi makanan bagi hewan kalian.” (HR. Muslim). Dalam Al Quran disebutkan: “Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu?” (QS. Al-Kahfi: 50).

       Hanya saja makanan jin bukan wujud fisik makanan itu, tetapi hawanya. Bisa dikatakan sejenis asapnya atau aromanaya. Makanan Jin jahat yang istimewa adalah berupa sesajen, yang umunya diberikan oleh para dukun yang mempunyai perjanjian dengan raja jin, juga sesajen yang diberikan oleh para pengikut para dukun, misalnya yang diberikan dipinggir sungai, di bawah air terjun,di persimpangan jalan, Ketika ada hajatan bagi yang masih melakukan demikian, dan di tempat lainnya.

        Sedangkan makanan Jin sehari hari adalah makanan dan minuman kita yang lupa menyebut asma Allah SWT Ketika mulai makan dan minum, orang yang pakai tangan kiri dan makanan dan minuman yang mubadzir sisa sia-sia. Juga makanan dan minuman yang tidak tertutup ketika masuk malam hari, yang oleh karenanya Rasulullah perintahkan untuk menutupnya walaupun hanya dengan sebatang lidi.

       Jin juga mempunyai hawa nafsu ketertarikan dengan lawan jenis, dan kadang tertarik dengan manusia, sehingga di ajarkan Ketika akan berhubungan badan, dianjurkan Ketika membuka pakaian membaca basmallah, sehingga akan dihijab dari pandangan jin, dan Ketika akan berhungan membaca doa, sehingga jin tidak ikut serta.

       Jin selalu membersamai manusia. Hal ini sebagaimana dalam hadis: Dari Ibnu Mas’ud RA. [diriwayatkan] berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tidak seorang pun diantara kalian kecuali bersamanya ada qarinnya dari Jin. Para sahabat bertanya: Engkau juga wahai Rasulullah? jawab Rasulullah saw: “Saya juga demikian, tetapi Allah telah menolong saya mengatasinya sehingga saya selamat, maka ia tidak menyuruhku kecuali kepada yang baik.’” (HR. Muslim).

       Sejak lahir, bahkan sejak penciptaan pertama, mani sperma bertemu sel telur, telah diciptakan pula  oleh Allah swt Jin Qorin. Bahkan Ketika terjadi keguguran, atau seorang anak meninggal, Jin Qorin tetap ada. Bahkan Jin Qorin bisa tumbuh besar. Hanya saja kadang banyak yang salah memahami, Ketika seseorang anaknya meninggal dunia, dia merasa anaknya kadang melintas di depannya. Hal ini bisa terjadi sebab dua hal, ilusi karena rindu, atau Jin Qorin anaknya yang menyerupai anaknya. Ustadz menyarankan untuk merasa tidak terganggu dan gelisah sehingga jin berhenti menggangu. Tetapi jika tidak berhenti mengganggu maka sebaiknya diusir dengan bacaan Alquran.

       Permasalahan manusia banyak timbul karena salah paham dan salah pengertian, ilmu tidak lurus perihal Jin Qorin. Misalnya banyak dukun beranak, dukun atau orang yang suka berhubungan dengan jin  yang mengambil Jin Qorin dari seorang anak yang meninggal dunia untuk  menjadi Prewangan (Pembantu kekuatan). Karena Memang Jin Qoirin bisa tumbuh dan menjadi kuat. Tetapi hal ini tetap menyalahi syariat. Banyak manusia yang meminta perlindungan dan kerjasama dengan Jin.

        Jika seseorang meninggal dunia, maka Jin Qorin akan selalu menungguinya sampai ajalnya menjemputnya juga. Jika seseorang meninggal wajar, Jin Qorin akan menunggu dikuburnya. Jika meninggal tak wajar, misalnya karena kecelakaan maka Jin Qorin akan menunggu ditempat meninggalnya.Jika seseorang melihat penampakan seseorang yang baru saja meninggal, sebetulnya itu adalah penampakan Jin Qorin orang yang meninggal tersebut, Sedangkan ruhnya telah kembali kepada Allah SWT.

        Dalam buku Ibnul Qoyyim dengan judul Ruh, seorang alim dapat bertemu dengan ruh orang yang alim lainnya yang sudah meninggal dunia di dalam mimpi, bahkan bisa berdialog. Demikian dijelaskan dalam banyak atsar sahabat dan tabiin dan tabiit tabiin. Sedangkan Ruh orang jahat telah dipenjara di induk Hawiyah.

       Jin dan manusia sama-sama diciptakan oleh Allah dan mempunyai taklif atau beban untuk menyembah-Nya. Allah berfirman: “Telah Ku ciptakan jin dan manusia, hanya untuk menyembahKu.” (QS. adz-Dzariat: 56). Dengan beban syariat ini maka ada yang taat, ada juga yang mengingkari. Jika dalam dunia manusia ada orang baik dan orang jahat makan didunia jin pun ada jin baik dan jin jahat, Jika dalam dunia manusia ada orang Muslim dan orang Kafir demikian juga di dunia JIn, ada Jin Muslim dan Jin Kafir. Jika Nantinya diakhirat manusia menerima pembalasan atas perbuatannya yang baik maupun yang jahat, demikian juga Jin akan menerima pembalasannya atas setiap amal perbuatannya di akhirat nanti.

       Jin dan manusia mempunyai akal dan nafsu. Karena itulah, ada jin dan manusia yang mukmin dan ada yang kafir, ada yang taat ada pula yang suka maksiat, ada yang pintar dan ada pula yang bodoh. Dalam Al Quran diterangkan: “Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an), yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami” (QS. Al-Jinn: 1-2).

     Di ayat lain disebutkan: “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.” (QS. Al-Jin: 14).

       Bahkan Jin juga mempunya teknologi, selain memang ada yang mempunyai kemampuan untuk terbang dan menyeberangi lautan ataupun masuk dalam bumi. Sebagaiman didunia perdukunan juga semakin canggih. Ada yang bisa membuat sihir via WA dengan mengirimkan file, setelah dibuka dan dibaca atau didengar maka sihir bisa masuk dan bereaksi. Ada yang mengirim sihir berdasarkan profil seseorang di WA. Untuk itu ustadz menganjurkan untuk mengamankan fotoprofil kita. Bahkan ada seseorang yang dulu dikenal dengan pesugihan, yang tentu saja ini adalah sihir, ATM selalu penuh dan dapat diambil uangnya dengan bantuan Jin.

     Ustadz mengingatkan agar kita melindungi diri dan harta kita. Dengan Membacakan Surat Al Baqoroh, surat Ali Imron, Surat Al Ikhlash, Surat Al Falaq dan Surat Annas di rumah rumah kita. Dan Membacakan tiga surat terakhir tadi serta meniupkannya ke tangan dan mengusap keseluruh tubuh setiap malam, bisa Ketika akan tidur, maka diri kita akan terbebas dari gangguan jin dan pengaruh santet dan sihir. Untuk menjaga harta kita, bisa kita baca ayat kursi setiap malam, dan bersedah setiap pagi, maka akan terjaga harta kita dari gangguan dan pencurian oleh Jin.

     Jin dan manusia sama-sama mempunyai Rasul. Allah SWT berfirman: “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. AlAn’am: 130).

       Jika dipahami sekilas seolah-olah juga ada Rasul dari golongan Jin, padahal semua rasul berasal dari Bani Adam. Demikian dijelaskan dari tafsir Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah, Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia, afsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah.

       Jin dan manusia mempunyai hati, mata dan telinga. Dalam Al Quran disebutkan: “Sungguh Kami jadikan kebanyakan jin dan manusia sebagai penghuni jahanam, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah makhluk yang lalai.” (al-A’raf: 179). Terkait apakah hati, mata, dan telinga jin persis sama seperti manusia atau tidak, wallahu a’lam.

      Hanya saja manusia, Bani Adam tetap sebagai sebaik-baik makhluk. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya Surat At-Tin ayat 4. Dan yang dipercaya sebagai khalifah dimuka bumi.

      Jin mempunyai titik lemah dan dalam keadaan paling lemah, yaitu ketika dia masuk ketubuh manusia dan ketika menampkkan diri. Karena dalam dua keadaan ini berlaku hukum materi. Maka ketika seseorang yang kemasukan jin lalu diruqyah, jika disentuh jari maka jin merasa dipukuli. Jika Jin menampakkan diri, maka bisa kita tangkap, bahkan kita bakar, maka jin ketika menampakkan diri selalu dengan hanya dengan melintas dan berlari. Jin juga takut dengan bacaan Al-qur'an orang alim dan lurus, mereka akan lari terbirit-birit, juga takut akan suara adzan. Tentu ini adalah Jin yang berniat jahat atau menjadi syaithan.

      Untuk itu kita manusia tidak usah takut kepada jin, dunia dukun dan sihir. Semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Yang penting kita menjaga diri dengan mengamalkan amalan agama sebagaimana petunjuk Allah swt dan Contoh Rasulullah saw. Takutnya jin kepada manusia lebih takut daripada takutnya manusia kepada jin. Mujahid juga berkata, “Setan lebih takut kepada kalian daripada rasa takut kalian kepadanya. Jika dia muncul di hadapan kalian, janganlah kalian merasa takut kepadanya, karena jika kalian takut, dia akan mampu mengendarai (menguasai) kalian. Tetapi, hampirilah dia, karena dia akan pergi.”

      Walaupun kita mengetahui ji nada kelemahan, dukun ada kelemahan, kita mengetahui ayat ayat ruqyah, satu hal yang menjadi pantangan kita adalah bersikap sombong dan menyepelekan, karena semua terjadi atas kehendak Allah, bisa terkena sihir atau terbebas dari sihir adalah kehendak Allah dan atas kuasa Allah, bukan karena pengetahuan dan hafalan kita akan ayat ruqyah. Sikap inilah yang harus kita pelihara, selalu meminta perlindungan kepada Allah swt, mendekatkan diri pada-Nya dan tunduk pada Allah swt.

Ceramah diakhiri dengan Doa

Penulis            : Ardiana Prasanti STIE YKPN Yogyakarta

Auditor           : Sumadi KPPN Klaten

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Klaten
Jalan Kopral Sayom No 26 klaten 57435
Call Center: 14090
Tel: 0272-3320445 Fax: 0272-3320443

 

 IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search