- Rizky Purnamasari, S.E., Kepala Seksi Bank KPPN Kotabaru
- Ekonomi
Upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dimulai dari desa telah dimulai sejak tahun 2015 dengan menggelontorkan anggaran yang diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat desa yang kita sebut dengan dana desa. Dengan adanya dana desa yang bersumber dari APBN, diharapkan desa dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera melalui desa yang kuat, maju, mandiri dan demokratis. Telah banyak cerita sukses pengelolaan dana desa yang kita dengar, bahkan pada tahun 2017 Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menerbitkan buku Kisah Sukses Dana Desa, Lilin-Lilin Cahaya di Ufuk Fajar Nusantara yang berisi 168 kisah tentang kesuksesan pengelolaan dana desa dari 168 desa yang tersebar mulai dari Aceh sampai Papua. Kisah sukses lainnya akan terus ada sepanjang perjalanan dana desa, termasuk di tahun 2021 ini. Salah satu desa yang dinilai berhasil dalam pengelolaan dana desa adalah Desa Semayap di Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru, yang sejak awal tahun 2020 telah ditetapkan sebagai desa mandiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Desa Semayap memiliki luas wilayah 2.285 Ha dengan batas sebelah utara yaitu Desa Dirgahayu, di sebelah selatan yaitu Desa Sei Taib, di sebelah timur yaitu Gunung Sebatung, dan di sebelah barat yaitu Selat Laut. Untuk dapat mencapai desa ini dari ibukota kecamatan kita harus menempuh jarak sekitar 1 km, dengan waktu tempuh 0,15 jam dengan kendaraan bermotor atau 0,40 jam dengan berjalan kaki. Sedangkan dari ibukota kabupaten jaraknya sekitar 2,04 km dengan waktu tempuh 0,30 jam dengan kendaraan bermotor atau 1 jam dengan berjalan kaki. Topografi desa ini cukup beragam diantaranya dataran rendah, berbukit-bukit, dataran tinggi, lereng gunung, pesisir, kawasan rawa, dan aliran serta bantaran sungai.
Kepala Desa Semayap adalah seorang perempuan bernama Ibu Hamiah yang memiliki sifat dan sikap yang sangat peduli dan mengayomi warganya. Hal ini menjadikan sang Kepala Desa sangat dicintai warganya. Beliau bertekad untuk mengabdikan dirinya membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dana desa yang diberikan pemerintah kepada desa digunakan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan warganya, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan jalan desa dan pengembangan potensi ekonomi desanya. Hal ini sangat sesuai dengan prioritas penggunaan dana desa.
Pada tahun 2021 ini, total penduduk Desa Semayap adalah 14.488 jiwa yang tersebar di 6 Dusun dan 22 RT, yang 75 jiwa diantaranya adalah ibu hamil, 268 adalah anak usia 0-5 tahun, 2.427 anak usia 6-15 tahun, 10.373 penduduk usia 18-56 tahun, 1.420 penduduk usia lansia. Dengan komposisi penduduk seperti itu dan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu, tuntutan kebutuhan dan harapan warga akan pelayanan kesehatan yang baik juga menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, pada tahun 2021 ini Desa Semayap memfokuskan penggunaan dana desanya pada bidang kesehatan terutama untuk pembangunan 4 unit posyandu.
Total pagu anggaran dana desa yang diberikan pemerintah kepada Desa Semayap pada tahun 2021 ini adalah sebesar Rp 1.107.383.000,-. Dari jumlah itu, sebanyak 70,89% diantaranya atau sebesar Rp 785.053.000,- digunakan untuk pembangunan dan pengadaaan sarana dan prasarana posyandu. Desa Semayap membangun 3 unit posyandu baru dan melakukan peningkatan atas posyandu induk yang telah dibangun di tahun 2020. Posyandu induk didirikan di atas tanah yang dibeli dari hasil swadaya masyarakat, sedangkan 3 unit posyandu baru dibangun di tanah yang diberikan/dihibahkan oleh warga dan pondok pesantren.
- Posyandu Bandeng, terletak di pesisir dan dibangun di atas lahan hibah dari sebuah pondok pesantren di kawasan tersebut. Karena lahannya dari wakaf warga yang berharap kegiatan yang dilakukan disana bersifat keagamaan, maka pemanfaatan bangunan posyandu ini selain untuk pelayanan keksehatan baik imunisasi, tumbuh kembang anak, penyuluhan kesehatan, layanan ibu hamil, lansia dan pengobatan serta posbindu, bangunan tersebut juga digunakan sebagai tempat anak-anak belajar baca tulis Al Quran (TPQ) ketika sore hari.
Terdapat 9 kader posyandu yang aktif untuk menggerakkan dan melaksanakan berbagai kegiatan di bidang kesehatan disini, dan terdapat sekitar 60 balita yang terdaftar untuk mendapat pemeriksaan tumbuh kembang anak dan imunisasi. Warga menyampaikan bahwa mereka sangat senang dan merespon dengan baik dengan memanfaatkan layanan kesehatan yang diberikan secara maksimal. - Posyandu Kasih Ibu
Pembangunan posyandu kasih ibu mendapat sambutan yang sangat baik dari warga. “Alhamdulillah sekarang kami punya tempat untuk melakukan kegiatan imunisasi. Semoga dengan tempat yang bagus dan bersih serta sarana dan peralatan yang bagus, nantinya anak-anak jadi senang ikut posyandu”, kata seorang kader. Ucapan terima kasih atas pencairan dan penyaluran dana desa yang lancar dan tepat waktu juga disampaikan oleh Kepala Desa Semayap, Ibu Hamiah mewakili seluruh warga dan perangkat desa. - Posyandu Az Zahra, didirikan di tanah seluas 60 meter persegi yang diberikan oleh seorang warga. Berbatasan dengan sungai di bagian belakang, saat ini sedang dalam proses pembangunan yang diperkirakan akan selesai pada bulan November 2021 mendatang. Terdapat 6 kader dan sekitar 35 balita yang terdaftar di posyandu ini dan memanfaatkan layanan kesehatan disini yang sebelum ini dilakukan di teras rumah warga.
- Posyandu Induk Mandin. Pembebasan lahan untuk pembangunan posyandu ini merupakan hasil swadaya masyarakat dan para kader posyandu yang sangat peduli terhadap kualitas kesehatan di lingkungan tempat tinggal mereka. Dibangun dengan dana desa tahun anggaran 2020, saat ini dilakukan pembangunan siring sungai karena letak bangunan posyandu ini berbatasan dengan sungai. Terdapat sekitar 6 kader posyandu dan 40 balita terdaftar untuk mendapat pemeriksaan tumbuh kembang anak dan imunisasi. Segala kegiatan kader posyandu seperti pelatihan pengisian data posyandu, pelatihan pencegahan konvergensi stunting, dan edukasi dan sosialisasi terkait kesehatan lainnya dipusatkan disini.
Selain pembangunan posyandu, pada tahun 2021 ini Desa Semayap memaksimalkan pemanfaatan dana desa yang diterimanya dengan penyelenggaraan desa siaga kesehatan melalui pembuatan masker yang kemudian dibagikan kepada seluruh warga desa. Sejumlah 8 ribu masker diproduksi oleh tangan-tangan terampil warga di gedung serbaguna yang dimiliki desa sekaligus sebagai bentuk implementasi atas pelatihan menjahit yang telah diberikan sejak tahun lalu.
Seluruh kegiatan di bidang kesehatan yang dilakukan oleh Desa Semayap dengan dana desa ini melibatkan seluruh warga dan menggunakan program padat karya dengan skema cash for work yang memberikan upah harian kepada mereka yang mengerjakan. Dalam hal ini juga membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, membangun kesehatan, menangani pandemi dan meningkatkan kesejahteraan melalui program padat karya mereka lakukan dengan dukungan dana desa.
Dari kisah di atas dapat kita lihat beberapa aspek penting yang menjadikan pengelolaan dana desa dapat berhasil sebagaimana tujuan dan prioritasnya, diantaranya :
- Transparansi dan Akuntabilitas
Desa Semayap melaksanakan prinsip keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakannyanya dengan sangat baik, melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Selain itu, dengan prinsip akuntabilitas bahwa penyelenggaraan pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkan di hadapan publik baik secara administratif maupun secara politik. Kedua prinsip inilah yang memegang kunci dalam menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah desa dengan warganya. - Komitmen dan Peran Aktif Masyarakat
Keterikatan, rasa memiliki dan partisipasi masyarakat desa Semayap dalam mendukung setiap keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa, menjadikan proses pelaksanaannya menjadi lebih mudah. Prinsip gotong royong dan musyawarah yang dipegang mampu menjadikan desa Semayap menjadi desa yang kuat dan mandiri. - Kepemimpinan Kepala Desa yang Baik
Faktor kepemimpinan dan keteladanan yang baik adalah hal yang mutlak diperlukan dalam keberhasilan suatu organisasi, termasuk desa. Kepemimpinan Ibu Hamiah yang tegas namun merakyat, yang peduli dan mengayomi, memahami kebutuhan dan prioritas serta sumber daya yang dimiliki, menjadikan beliau dihormati dan dicintai warganya. Kekompakan yang terjadi tentu saja menjadi nilai tambah yang sangat berarti dalam melaksanakan pemerintahan di desanya. - Kemampuan Desa dalam Mengambil Keputusan Tepat dalam Penggunaan Dana Desa
Pengambilan keputusan oleh pemerintah desa Semayap dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor, termasuk komposisi warga, kondisi kesehatan yang ada, kebutuhan warga dan kondisi pandemi yang terjadi, serta dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian, pemerintah desa dapat membuat prioritas program kerja desa dengan tepat untuk mencapai tujuan utama yaitu peningkatan kesejahteraan.
Semoga apa yang dilakukan Desa Semayap mampu menginspirasi dan memberikan semangat bagi desa-desa yang lain. Kunci kesuksesan yang dipegang dan dijalankan secara konsisten oleh pemerintah desa dan warganya, akan menjadikan keberhasilan pengelolaan dana desa dan mewujudkan harapan pemerintah dalam peningkatan perekonomian negara Indonesia.