Keberhasilan pengelolaan keuangan negara sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah komunikasi yang efektif. Di dalam tubuh pemerintah terutama pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb), komunikasi yang baik menjadi fondasi utama agar segala kebijakan dan instruksi terkait keuangan negara bisa dijalankan dengan benar dan tepat waktu. Pengelolaan keuangan negara, atau yang kita kenal dengan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), melibatkan banyak pihak dan tentu saja prosesnya yang terbilang rumit. Karena itu, komunikasi yang efektif menjadi kunci utama untuk memastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama, sehingga kesalahan dalam pelaksanaan anggaran dapat dihindari.

Mengapa Komunikasi Efektif Penting dalam Pengelolaan Keuangan Negara?

Komunikasi efektif berarti menyampaikan informasi dengan jelas, mudah dipahami, dan diterima dengan baik oleh semua pihak yang terlibat. Dalam hal pengelolaan keuangan negara, DJPb bertanggung jawab untuk mengelola alur dana yang berasal dari APBN agar sampai kepada pihak yang berhak, seperti kementerian, lembaga pemerintah, dan pemerintah daerah. Tentu ini bukanlah sebuah pekerjaan yang sederhana dan mudah, karena menyangkut jumlah anggaran yang sangat besar dan beragam program pembangunan di dalamnya yang harus dikelola dengan baik.

Bayangkan jika terjadi miskomunikasi atau kesalahan informasi di dalam proses tersebut. Misalnya, jika informasi tentang perubahan kebijakan anggaran terlambat disampaikan, hal ini bisa menyebabkan program pembangunan di suatu daerah menjadi tertunda, atau bahkan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, DJPb harus mampu membangun komunikasi yang efektif agar setiap kebijakan, keputusan, atau informasi keuangan bisa sampai dengan tepat dan dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.

Apa Saja Tantangan dalam Mewujudkan Komunikasi Efektif?

Seperti yang kita tahu, tidak mudah menerapkan komunikasi yang efektif, apalagi dalam sebuah organisasi besar seperti DJPb yang berhubungan dengan banyak pihak. Nah, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti:

 

  1. Kebijakan Keuangan Sering Berubah

Kebijakan keuangan negara sering kali rumit dan sulit dipahami. Selain itu, kebijakan ini juga sering berubah tergantung pada kondisi ekonomi. Tantangan yang muncul ketika perubahan kebijakan ini harus segera disampaikan kepada banyak pihak. Jika ada kesalahan dalam penyampaian informasi, hal tersebut bisa berdampak besar pada pelaksanaan program yang dibiayai oleh APBN.

 

  1. Koordinasi Antara Berbagai Instansi dan Pemerintah Daerah

Tantangan yang sering muncul adalah perbedaan pemahaman tentang aturan atau kebijakan anggaran, serta keterlambatan dalam pengiriman laporan keuangan. Dalam hal  pengelolaan keuangan negara tidak hanya melibatkan DJPb, tapi juga kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Komunikasi antara DJPb dan instansi-instansi ini harus berjalan baik agar tidak terjadi salah paham yang bisa mengganggu pelaksanaan anggaran.

 

  1. Pemanfaatan Teknologi yang Belum Optimal

Kehadiran teknologi informasi tentu sangat membantu dalam memudahkan komunikasi dan penyampaian informasi di DJPb. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan teknologi dengan baik. Akibatnya yaitu sering terjadi kesalahan teknis yang menghambat komunikasi. Misalnya dalam penggunaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), pegawai yang belum terlatih bisa kesulitan dan salah memasukkan data yang akhirnya mempengaruhi pencairan dana.

 

Strategi Mewujudkan Komunikasi Efektif !

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, DJPb perlu menerapkan beberapa strategi komunikasi yang bisa mendukung kelancaran pelaksanaan APBN.

Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  1. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas

 Informasi yang disampaikan harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua pihak. Hindari istilah yang terlalu teknis agar semua orang bisa mengerti dengan baik.

 

  1. Pelatihan Teknologi Secara Rutin

DJPb perlu memastikan semua pegawai memahami cara menggunakan teknologi seperti SPAN. Pelatihan rutin akan membantu pegawai lebih terampil dalam memanfaatkan sistem, sehingga mengurangi kesalahan.

 

  1. Koordinasi yang Baik dan Teratur

Rapat koordinasi secara rutin, baik secara langsung maupun online, sangat penting. Ini akan memastikan informasi sampai ke semua pihak tepat waktu dan tidak ada yang terlewat.

 

  1. Ciptakan Budaya Komunikasi Terbuka

Penting bagi DJPb untuk membangun budaya di mana semua pegawai merasa nyaman menyampaikan pendapat atau masalah. Ini bisa membantu menemukan solusi lebih cepat jika ada masalah.

Dengan menerapkan strategi ini, komunikasi di DJPb pasti akan berjalan lebih lancar, sehingga pelaksanaan APBN menjadi lebih efisien. Jika strategi komunikasi yang tepat diterapkan, seperti penggunaan bahasa yang mudah dipahami, pelatihan teknologi, dan koordinasi yang baik, DJPb bisa memastikan anggaran negara dikelola secara efisien dan transparan. Pada akhirnya, komunikasi yang baik akan membantu keberhasilan pelaksanaan APBN dan membawa dampak positif bagi pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

 

Oleh : Rara Geubrina Riski - Mahasiswa Magang dari Universitas Malikussaleh

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Alamat

KPPN Lhokseumawe

Jalan Merdeka, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh

Search