Transaksi perdana setoranpenerimaan negara melalui Modul Penerimaan Negara Generasi – 2 (MPN G-2) berhasil dilakukan, Kamis (27/2). Transaksi perdana yang dilakukan pada tiga lokasi, yaitu, Jakarta, Pasuruan dan Banjarmasin, disaksikan langsung secara streaming oleh Dirjen Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono, Dirjen Anggaran Askolani, serta para pejabat lainnya dan pihak perbankan yang terlibat.
Layanan sistem MPN G-2 dalam launching tersebut dilakukan oleh PT BRI (Persero), Tbk. Sementara empat Bank/Pos persepsi lain, yaitu BNI, Mandiri, CIMB Niaga, dan PT Posindo dalam status telah melakukan UAT (User Acceptance Test), untuk selanjutnya akan dioperasikan setelah tahap launching tersebut.
Marwanto menyampaikan bahwa MPN G-2 akan meningkatkan kualitas layanan pemerintah di bidang setoran penerimaan Negara. Ia melanjutkan, system tersebut secara otomatis meminimalisasi berbagai kemungkinan penyimpangan. Meskipun demikian, Ia tidak memungkiri bahwa masih perlu beberapa penyempurnaan. “Saya rasa ini sebuah sinergi yang luar biasa, karya terbesar yang akan lebih baik lagi,” apresiasi Marwanto terhadap keterlibatan berbagai pihak dalam membangun system ini.
Hal terpenting yang membedakan antara layanan Sistem MPN G-2 dengan system MPN sebelumnya adalah menyangkut fleksibilitas, akurasi, kecepatan, keamanan, keamanan dan akuntabilitas. Jika sebelumnya transaksi penerimaan Negara harus di setor langsung ke loket pembayaran yang telah ditentukan, melalui layanan system MPN G-2, wajib pajak dan wajib bayar dapat melakukan pembayaran kapan saja dengan berbagai pilihan cara, baik melalui ATM maupun e-banking. Secara system, telah dilakukan uji beban puncak dengan 2.099 juta transaksi dengan hasil memuaskan, yaitu tanpa Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) ganda. Dengan system ini, pemerintah mengharapkan kepercayaan publik terhadap layanan pembayaran setoran negara akan terus meningkat.
Dikutip dari: perbendaharaan.go.id