Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, namun demikian realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Malang sampai dengan April 2022 mencapai sebesar Rp.1,55 triliun dan merupakan terbesar bila dibandingkan dengan 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Sampai dengan April 2022, realisasi KUR di Kabupaten Malang tercatat sebesar Rp.1,55 triliun atau 6,94% dari total realisasi KUR di Provinsi Jawa Timur sebesar Rp.22,27 triliun. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terealisasi sebesar Rp.1,14 triliun mengalami pertumbuhan sear 35,55%.
Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Malang juga merupakan yang terbesar pertama yaitu sebanyak 32.653 debitur atau 5,93% dari total debitur di Provinsi Jawa Timur sebanyak 550.418 debitur sampai dengan bulan April 2022.
Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Malang, yaitu sebesar Rp.1,05 triliun atau 67,84% dari total realisasi sebesar Rp.1,55 triliun. Disusul Kredit Kecil sebesar Rp.474,75 miliar atau 30,71%, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp.22,35 miliar atau 1,45%.
Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Malang, terdapat 5 besar yaitu Bank BRI merupakan yang terbesar realisasinya yaitu sebesar Rp.989,31 miliar atau 64,00% dari total sebesar Rp.1,55 triliun, disusul Bank BNI sebesar Rp.297,43 miliar atau 19,24%, Bank Mandiri sebesar Rp.181,06 miliar atau 11,71%, BPD Jawa Timur sebesar Rp.40,35 miliar atau 2,61% dan BSI sebesar Rp.33,32 miliar atau 2,16%. Sisanya disalurkan oleh BTN, BCA, BPD Sulut dan Gorontalo, BPD Jabar dan Banten dan Bank Nationalnobu.
Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Malang terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sebesar Rp.771,98 miliar atau 49,94%, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.470,22 miliar atau 30,42% dan ketiga sektor Industri Pengolahan sebesar Rp.131,21 miliar atau 8,49%. Sisanya tersebar di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu terus dikembangkan.
Kepala KPPN Malang, Rintok Juhirman berharap meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, pelaku UMKM dapat terus melakukan berbagai macam terobosan dan inovasi unggulan. Baik dari sisi produk maupun pemasarannya. Agar mampu bertahan bahkan berkembang dalam kegiatan usahanya di berbagai sektor ekonomi. Dengan memanfaatkan KUR sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang murah, yaitu dengan bunga 6% per tahun karena mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah.
Pers Rilis dibuat tanggal 9 Mei 2022
Kepala KPPN Malang
RintokJuhirman