Kegiatan Internalisasi ini dilaksanakan pada acara Briefing pagi, yang diawali dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan pembacaan doa, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Setelah itu, acara dilanjutkan GKM berupa pemaparan materi oleh narasumber yakni Kepala KPPN Mojokerto. Pembahasan pertama adalah pemaparan strategi organisasi. Strategi oraganisasi yang selanjutnya disebut SO KPPN Mojokerto tahun 2025 perlu disusun untuk mencapai tujuan, visi, dan misi KPPN sesuai dengan visi dan misi DJPb yang sejalan dengan nilai-nilai kementerian keuangan. Dalam menentukan SO tersebut, maka perlu dianalisis faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi kinerja organisasi menggunakan tools STEP (Sosiokultural, Technologic, Economic, Public policy), disamping itu metode untuk mennetukan SO juga bisa diperoleh dengan menggunakan tools matriks evaluasi faktor dengan cara mengindentifikasi faktor eksternal dan inter dan memberikan bobot pada masing-masing faktor mulai dari 1 (paling penting) sampai 0 (tidak penting, tools SWOT dengan menganalisa faktor eksternal dan internal apa saja yang mempengaruhi kinerja KPPN Mojokerto.
Analisa SWOT (Strength, Weekness, Opportunity, Threat) itu kemudian dikombinasikan menjadi metode TOWS yang terdiri dari :
i. Strategi SO,yaitu memanfaatkan strengths yang dimiliki untuk menangkap oppportunities yang ada; atau
ii. Strategi WO, yaitu mengurangi weakness untuk menangkap opportunities yang ada; atau
iii. Strategi ST, yaitu menggunakan strenghts untuk menanggulangi threats; atau
iv. Strategi WT, yaitu mengurangi weaknesess agar mampu memitigasi threats yang ada.
Dari pilihan strategi tersebut, maka KPPN Mojokerto menetapkan Strategi organisasi 2025 adalah maxi-maxi strategy dan mini-maxi strategy yaitu menggunakan kekuatan untuk menangkap peluang sekaligus menanggulangi ancaman. Kekuatan yang digunakan berupa pelayanan yang sesuai standar kualitas minimum layanan KPPN, SDM yang kompetitif dan memenuhi syarat kuantitas dan kualitas atas beban kerja, adanya standardisasi sarana dan prasarana KPPN yang modern, lmplementasi Standar Manajemen Mutu yang konsisten, adanya integralisasi sistem layanan berbasis teknologi informasi, dan budaya organisasi yang sehat yang telah terinternalisasi ke semua level pegawai. Peluang yang ditangkap adalah Mendorong terciptanya inovasi sebagai wujud dari hasil pembelajaran dan kompetensi pegawai, perkembangan teknologi informasi untuk inovasi atas layanan kepada mitra kerja, dan kepercayaan atas layanan yang tepat dan andal dengan dukungan teknologi lnformasi. Ancaman yang ditanggulangi berupa serangan/gangguan dari eksternal (malware, dsb) terhadap integrasi layanan berbasis sistem informasi, pegawai outlier yang belum bisa menerapkan budaya organisasi yang bersih melayani, ekspektasi pengguna layanan yang semakin tinggi, beragam tugas dan tusi KPPN, dan sebaran pekerjaan yang tidak merata.
Dengan dillaksanakan internalisasi strategi organisasi, diharapkan semua pegawai KPPN Mojokerto paham dan mendapatkan gambaran langkah apa saja yang perlu ditindaklanjuti terkait kekuatan dan kelemahan KPPN Mojokerto serta peluang dan ancaman apa saja yang akan dihadapi di tahun 2025 untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.