Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu

Sasaran Organisasi, SWOT-TOWS, Analisis STEP

KPPN Palu menetapkan Langkah-Langkah strategi sebagai berikut:

  1. Menjalin hubungan kerjasama dan komunikasi yang intensif dengan perbankan untuk meminimalisir retur SP2D dan mendukung program KUR
  2. Melaksanakan kegiatan GKM Peningkatan kapasitas SDM KPPN Palu dengan narasumber dari Perbankan
  3. Memaksimalkan saluran marketplace untuk proses pengadaan barang/ jasa KPPN Palu
  4. Menata ruang kerja sesuai konsep fresh office dengan mempertimbangkan tidak mengubah setting jaringan listrik dan kabel jaringan internet
  5. Membuat pakta integritas ketika melaksanakan kegiatan yang melibatkan pihak perbankan
  6. Melaksanakan Bimtek SAKTI dan asistensi SAKTI kepada satker secara daring
  7. Penugaskan secara khusus kepada staf seksi Vera untuk melakukan monitoring rekonsiliasi dan LPJ Bendahara serta menghubungi satker yang belum melakukan rekonsiliasi dan mengirim LPJ Bendahara
  8. Menyediakan ruangan khusus layanan edukasi dan konsultasi pembiayaan KUR dan UMi di KPPN
  9. Menyebarluaskan layanan edukasi dan konsultasi pembiayaan KUR dan UMi kepada masyarakat luas
  10. Memperkuat peran publikasi penyaluran DFDD melalui sarana media sosial KPPN Palu
  11. Menyelenggarakan FGD dalam rangka percepatan penyaluran DFDD bersama Pemda lingkup KPPN Palu

 

Langkah-langkah strategis ini disusun dengan menimbang hasil analisis SWOT, TOWS, dan STEP.

ANALISA SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan)

 

*) KMK-467/KMK.01/2014 ttg Pengelolaan Kinerja Lingkup Kemenkeu

STRENGTH/KEKUATAN (S)

WEAKNESS/KELEMAHAN (W)

S1.Kualitas Sumber Daya Manusia yang profesional.

S2.Sistem Informasi retur yang andal.

S3.Sistem OMSPAN Dana Transferke daerah yang andal dan tersedia sistem aplikasi DIGIPAY yang mendukung perkembangan UMKM.

 

 

W1. Jumlah Sumber Daya Manusia yang kurang

W2. Terdapat jeda waktu lebih dari 1 (satu) hari antara keterjadian retur dengan munculnya daftar retur di dalam sistem informasi.

W3. Peralatan mesin komputer sudah tidak memadai, aplikasi DIGIPAY belum mengakomodasi semua bank Himbara dalam satu akun.

OPPORTUNITY/PELUANG (O)

THREAT/TANTANGAN (T)

O1 Perbendaharaan Negara yang optimal

O2 Pengelolaan pengeluaran negara yang pruden, efektif, dan efisien.

O3 Pelaksanaan anggaran yang optimal.

T1 Penurunan kinerja terkait pelaksanaan anggaran K/L dan penurunan nilai L/K Kuasa BUN KPPN.

T2 Penyelesaian retur tidak tepat waktu

T3 Gangguan koneksi dan aplikasi serta keengganan satker dan vendor untuk menggunakan DIGIPAY

 

S1O1

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran K/L secara berkesinambungan dan melaksanakan BIMTEK Akuntansi dan Pelaporan kepada satker.

W1O1

Melaksanakan kegiatan GKM Formulasi IKPA K/L dan Akuntansi dan Pelaporan kepada para pegawai KPPN supaya semua pegawai, dan melaksanakan mutasi internal secara rutin.

S2O2

Melakukan monitoring daftar retur SP2D pada aplikasi OMSPAN tiap pagi supaya transaksi retur dapat segera diproses

W2O2

Menjalin komunikasi dengan satuan kerja supaya mereka dapat segera menginformasikan kepada KPPN jika dana SP2D belum masuk ke rekening.

S3O3

Segera menyelesaikan proses SPP dan SPM dana transfer setelah data muncul di OMSPAN

W3O3

Akan dilaksanakan penggantian komputer lama dengan laptop yang baru serta pengembangan oleh kantor pusat.

S1T1

KPPN mendorong satker untuk segera merealisasikan belanja modal setelah dokumen kontrak selesai ditandatangani dan melakukan monitoring penyelesaian transaksi dalam konfirmasi, pengesahan register hibah, dan penyelesaian pagu minus.

W1T1

Menugaskan pegawai untuk melakukan monitoring dan evaluasi daftar kontrak dari satker, TDK, pengesahan register hibah, dan penyelesaian pagu minus.

S2T2

Membuat surat pemberitahuan retur pada kesempatan pertama

W2T2

Mendorong satker untuk melakukan pengujian validitas nomor rekening sebelum mengajukan SPM ke KPPN.

S3T3

Berkoordinasi dengan kantor pusat jika terjadi gangguan pada sistem atau jaringan

W3T3

Melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada satker dan vendor dalam menggunakan platform DIGIPAY.

 

  

Matriks TOWS

 

 

Eksternal

Internal

 

 

W daftar weaknesses

S daftar strengths

 

 

W1

Rendahnya penyerapan anggaran satker

S1

Jumlah penyedia barang/jasa di Palu banyak tersedia

 

 

W2

Jumlah Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja yang bersertifikat masih rendah

S2

Prosedur pengusulan ujian sertifikasi pejabat perbendaharaan mudah

 

 

W3

Nomor rekening pada data supplier masih banyak yang salah

S3

Tersedia fasilitas internet banking dari perbankan sebagai alat validasi nomor rekening

 

 

W4

Pemanfaatan DIGIPAY oleh satuan kerja belum optimal

S4

Banyak pelaku UMKM yang bergabung ke dalam platform DIGIPAY

T daftar threats

WT: mini-mini strategy:

ST: maxi-mini strategy

T1

Target IKPA KPPN selaku kuasa BUN tidak tercapai

W1T1

KPPN mendorong satker untuk segera merealisasikan belanja modal setelah dokumen kontrak selesai ditandatangani dan melakukan monitoring penyelesaian Transaksi dalam Konfirmasi (TKD), pengesahan register hibah, dan penyelesaian pagu minus.

S1T1

Terdapat monitoring online (MONSAKTI) dalam penyelesaian Transaksi dalam Konfirmasi (TKD), pengesahan register hibah, dan penyelesaian pagu minus.

 

O daftar opportunities

WO: mini-maxi strategy

SO:maxi-maxi strategy

O1

Pegawai memiliki kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri

W1O1

Menerbitkan Surat Tugas TOT SAKTI dan sebagai narasumber sosialisasi aplikasi SAKTI

S1O1

menyediakan sarana jaringan yang andal untuk menunjang kegiatan sosialisasi SAKTI secara daring

O2

Pimpinan memberikan fasilitas dan kesempatan kepada pegawai untuk menampilkan kinerja terbaiknya dan menampungnya ke dalam IKU tambahan

W2O2

Memberikan nilai tambah kepada pegawai yang melakukan kreatifitas/ide baru dalam menunjang tujuan organisasi

S2O2

menyediakan sarana jaringan yang andal untuk menunjang komunikasi pegawai dan satker dalam menyelesaikan rekon dan LPJ Bendahara

O3

Peran KPPN tidak hanya sekedar kasir APBN akan diketahui oleh masyarakat

W3O3

Melakukan publikasi KUR dan UMi melalui sarana media sosial KPPN Palu

S3O3

Melakukan publikasi KUR dan UMi melalui banner dan pamflet di tempat khusus yang disediakan oleh KPPN

O4

KPPN ikut terlibat langsung dalam proses pembangunan melalui penyaluran DFDD secara tepat waktu dan tepat jumlah

W4O4

Melakukan publikasi penyaluran DFDD melalui sarana media sosial KPPN Palu

S4O4

Mengangkat tema DFDD dalam pembuatan Literasi Perbendaharaan

 

 

ANALISIS STEP 

adalah sebuah analisa yang digunakan untuk memetakan lingkungan eksternal yang menyangkut Socialcultural, Technological, Environtmental, dan Political.

 

1. Sosiocultural (S)

KPPN Palu berlokasi di kota Palu. Situasi kamtibmas di kota Palu sangat kondusif. Penduduk asli kota Palu yaitu Suku Kaili. Suku Kaili merupakan masyarakat yang sangat toleran sehingga kerukunan sangat mudah tercipta disebabkan etnik Kaili tidak membedakan suku, agama, ras, adat istiadat. Persatuan sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Kaili. Hubungan antara KPPN dan warga penduduk sangat harmonis, bahkan ada beberapa pegawai KPPN Palu berasal dari Suku Kaili. Mereka bergabung dengan KPPN untuk ikut terlibat langsung dalam menyalurkan APBN di wilayah kota Palu dan sekitarnya. Pegawai KPPN Palu juga terdiri dari latar belakang suku dan agama namun tetap rukun dan damai.

 

2. Technological (T)

Teknologi sistem informasi berkembang pesat yang didukung oleh jaringan internet yang handal memberikan peluang yang besar kepada KPPN untuk memberikan pelayanan kepada stakeholder dengan mutu layanan melebihi dari harapan stakeholder

 

3. Environtmental/Economic (E)

Situasi pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi KPPN untuk melanjutkan transformasi layanan dari konvensional ke arah layanan berbasis digital yang bisa meminimalisasi tatap muka dan bisa memberikan layanan yang lebih cepat dan akuntabel.

Peran KPPN tidak hanya sebagai penyalur/kasir APBN. KPPN dituntut memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam membangun ekonomi melalui penyusunan kajian-kajian ilmiah tentang ekonomi regional yang bisa membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan fiskal di daerah.

Peran KPPN sebagai penyalur DAU dan Dana Transfer lainnya bisa menjadi entry point bagi KPPN untuk ikut perberan sebagai Financial Advisor bagi Pemerintah Daerah.

 

4. Political/Legal (P)

Kebijakan Ditjen Perbendaharaan tahun 2023

  • Penguatan dan pengembangan tugas dan fungsi KPPN pada tiga area yaitu penguatan manajemen eksternal, penguatan kapasitas perbendaharaan, dan penguatan manajemen internal;
  • Penguatan fungsi KPPN dalam berperan sebagai treasurer, regional chief economist, dan financial advisor;
  • Interaksi secara elektronik/online dengan stakeholder; dan 
  • Pelayanan yang mendukung customer service oriented dan Treasury Image Branding.

 

 #DJPbKawalAPBN #MengawalAPBN202#kemenkeuRI

 

 

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu
Jalan Tanjung Dako No. 11 Palu 94111
Call Center HAI DJPb : 14090
Telepon : 0451-421225

IKUTI KAMI

PENGADUAN

Search