PEMANFAATAN DANA DESA DI DESA PASI PADANGAN
KABUPATEN MUNA BARAT
-
PROFIL DESA PASI PADANGAN
Desa Pasi Padangan merupakan salah satu desa dari delapan desa diwilayah Kecamatan Maginti yang teletak 23 km kearah barat dari kota kecamatan, Desa dengan luas wilayah hanya seluas 0,50 Ha. Untuk mencapai ke lokasi Desa Pasi Padangan warga harus menyebarang naik kapal kerapu dalam waktu satu jam dari Desa Maginti di Pulau Muna, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Letak Geografis Desa Pulau ini terbentuk dari endapan pasir putih dengan ketinggian daratan kurang dari dua meter diatas permukaan laut dan uniknya di pulau ini hanya terdapat dua pohon kelapa. Ya benar, Desa ini merupakan desa pulau yang tandus.
Dengan luas wilayah yang hanya sebesar kapal pelni ini Desa Pasi Padangan memiliki dua dusun dan empat RT dengan jumlah penduduk cukup banyak yaitu sebesar 513 jiwa atau 127 KK. Cukup padat untuk sebuah desa kecil.
Iklim Desa Pasi Padangan sebagaimana desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim penghujan dan kemarau yang mempunyai pengaruh langsung terhadap pola mata pencaharian utama di Desa Pasi Padangan ini yaitu sebagai nelayan. Apabila pada musim tertentu ketika air sangat pasang maka sebagian masyarakat tersebut akan mengungsi ke Pulau Maginti yang memiliki daratan lebih luas dikarenakan sebagian Desa Pasi Padangan tersebut akan tertutupi air laut. Dengan kata lain, desa ini mengalami “masa pengungsian” pada musim laut pasang.
PENYULINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR
71% permukaan Bumi merupakan air dan 96%-nya adalah air laut yang tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia, demikian juga kondisi masyarakat Desa Pasi Padangan yang berada di tengah laut maka sangat diperlukan sumber air tawar untuk memenuhi kebutuhan minum dan keperluan sehari-hari lainnya dan harus membeli di Desa Maginti (di Pulau Muna) dengan waktu tempuh 1 jam transportasi laut dan harga Rp 10.000,- untuk per 20 derigen.
Dari uraian diatas maka proyek penyulingan air laut menjadi air tawar ini merupakan prioritas pertama menggunakan alokasi Dana Desa Tahun 2016. Saat ini masyarakat dapat menikmati air bersih dengan harga Rp 7.000,- per 20 derigen dimana dana yang terkumpul digunakan untuk operasional dan pemeliharaan sarana penyulingan, tanpa perlu membeli air dari Desa Maginti yang memerlukan waktu satu jam dari Desa Pasi Padangan.
Pemanfaatan Dana Desa sesuai kebutuhan ini menghasilkan nilai manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga Progam Nawacita Membangun Indonesia dari Pinggiran akan terwujud.
PEMBANGUNAN GEDUNG SERBA GUNA
Di Bidang Pemberdayaan Masyarakat, sangat dibutuhkan sarana dengan kapasitas daya tampung yang cukup maka dibangunlah gedung serbaguna dengan fungsi pergudangan dan kegiatan menambah ketrampilan untuk mendukung peningkatan kapasitas hasil tangkapan ikan sebagai sumber utama penghasilan warga, dimana selama ini belum ada tempat untuk menampung sementara hasil melaut, tempat bermusyawarah, pelatihan, dan kegiatan pemuda. Saat ini progress pembangunan gedung sudah mencapai fisik 20% menggunakan Dana Desa tahun 2017 sebesar Rp 262.898.000.
PENGADAAN MESIN DIESEL
Baru saja kita memperingati 72 tahun Indonesia merdeka, namun masih saja dipelosok negeri banyak desa yang belum teraliri listrik (PLN) salah satunya Desa Pasi Padangan, listrik merupakan kebutuhan energi yang sangat penting baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk sumber energi berproduksi . Di desa Pasi Padangan terdapat satu Sekolah Dasar namun ketika malam masih gelap dan penerangan dengan lampu minyak memakai biaya lebih tinggi sehingga anak-anak mengalami keterbatasan dalam belajar karena kurangnya penerangan, hasil melaut juga tidak bisa disimpan karena tidak ada listrik untuk menyalakan mesin pendingin, untuk itu pengadaan diesel menjadi prioritas berikutnya, Desa Pasi Padangan membeli sebanyak dua unit yaitu satu untuk pembangkit listrik mesin penyulingan air laut menjadi air tawar dan satu unit untuk kebutuhan penerangan desa.