PEMANFAATAN DANA DESA DI DESA KORIHI KABUPATEN MUNA
Desa Korihi pada awalnya adalah sebuah dusun desa yang permai dan terletak di wilayah timur Desa Mantobua, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, dimana masyarakat memiliki latar belakang sumber mata pencaharian sebagai buruh, petani, pedagang, pengrajin tenun dan nentu, pengrajin tembikar yang menghasilkan perabot rumah tangga seperti tempat air dan untuk memasak serta ada juga digunakan untuk pot bunga yang dipasarkan pedagang-pedagang kaki lima dari Desa Korihi sendiri. Selain itu juga perkembangan ekonomi dan pembangunan masyarakat dusun tersebut dapat ditunjang dengan potensi alamnya yang memadai yakni wilayah pertanian yang cukup luas.
Pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan pembangunannya berkembang pesat sehingga pada akhirnya pemerintah Desa Korihi dan pihak Kecamatan menerima usulan masyarakat dan tokoh masyarakat untuk pemekaran wilayah terpisah dari desa induk Korihi. Pada tahun 1996 yang semula hanya dusun dimekarkan menjadi sebuah desa yang mempunyai pemerintahan sendiri yang dinamakan pula Desa Korihi.
Desa Kohiri menjadi tempat tinggal bagi 450 KK atau sebanyak 1693 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pengrajin. Secara demografi desa ini diuntungkan dengan komposisi penduduk yang didominasi oleh warga usia produktif.
Penggunaan Dana Desa untuk pembangunan di Desa Korihi diantaranya berupa MCK, Bak Penampung Air, Pos Kamling, Gapura Desa, Batas Dusun, Pembangunan Gedung Bumdes, Batuan Modal Usaha Pengrajin Nentu, Bantuan Alat Nelayan Tangkap, Bantuan Perbengkelan, Bantuan Ternak Kambing, Bantuan Alat Serut Singkong, Kursus Menjahit, dan lain-lain.Produk unggulan Desa Korihi yaitu kerajinan tangan Nentu yaitu salah satu kerajinan tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat oleh masyarakat muna dikenal dengan “Nentu”. Hasil kerajinan tangan Nentu ini sudah sangat dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Muna. Produk-produk yang banyak dihasilkan antara lain tudung saji, tempat tishu, vas bunga, baki, toples, tempat air mineral dan lain-lain. Selanjutnya untuk menampung produk-produk tersebut maka di Bulan Mei tahun 2016 didirikan Bumdes dengan nama “Mekar Baru” dengan modal penyertaan desa ke bumdes sejumlah Rp 109.500,000,- dimana modal pernyataan Bumdes ini dialokasikan untuk pengadaan tenda jadi dan usaha simpan pinjam.
APBDES DESA KOHIRI
Dibidang pelaksanaan pembangunan, masyarakat setempat membangun bak penampung air agar cadangan di musim kemarau tidak berkurang. Selain itu dibangun juga MCK sebagai sarana sanitasi dan kebersihan lingkungan, pembangunan Pos Kamling untuk meningkatkan keamanan dan Stabilitas kampung, serta Gapura Desa untuk mengetahui tapal batas Desa. Direncanakan akan mendirikan Gedung Bumdes, untuk menunjang Perekonomian Desa.
Dibidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, yaitu adanya bantuan-bantuan :
- Modal usaha kerajinan Nentu 8 Kelompok
- Bantuan Modal Usaha Perbengkelan 1 Kelompok
- Bantuan Alat Nelayan Tangkap 1 Kelompok
- Bantuan Bibit Kambing 1 Kelompok
- Bantuan Kursus Menjahit 1 Kelompok
- Bantuan Alat Serut Singkong 1 Unit
TESTIMONI WARGA
Herawati menyatakan bahwa “Dana Desa ini sangat membantu kami dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga, karena adanya Dana Desa kami bisa menganggarkan Kursus Menjahit dan Alhamdulilllah kami sudah mahir membuat Baju, Taplak Maja, dan Souvenir lainnya yang bisa dijual di pasaran. Kami punya kelompok kursus dengan beranggotan 10 orang.”
Siti Rasti bercerita sebelum adanya Dana Desa warga sering BAB disembarang tempat, sekarang dengan adanya MCK yang di danai oleh Dana Desa mereka sudah menggunakan dengan baik
La Ode Karim menyatakan bahwa “Dana Desa sangat membantu sekali bagi kami. Kami membangun bak penampungan air agar tidak kekeringan di musim kemarau dan persediaan air tidak berkurang.”
Demikian cerita sukses warga membangun desa, melalui dana desa.