Pada hari Senin, 26 November 2018, KPPN Saumlaki meksanakan “Simulasi Penanggulangan Kebakaran di Kantor”. Kebakaran merupakan bencana yang sering terjadi di Wilayah Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. Awal dari terjadinya bencana kebakaran di lingkungan kantor adalah karena kelalaian kita, misalnya hubungan arus pendek karena kabel yang sudah using atau tidak mendapatkan perawatan yang kurang, membuang punting rokok yang masih menyala dan lain-lain. Terjadinya api karena bertemunya 3 unsur yaitu benda / bahan yang bisa terbakar, panas dan oksigen. Api membutuhkan oksigen untuk tetap bisa menyala.
Penanggulangan kebakaran adalah usaha menyadari atau mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab terjadinya kebakaran atau bisa dengan kata lain langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan kebakaran tersebut menjadi kenyataan. Penanggulangan kebakaran membutuhkan suatu program dan pengawasan dari semua pegawai. Rencana pemeliharaan yang cerma dan teratur atas bangunan dan kelengkapannya, inspeksi / pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang baik dari peralatan pemadam kebakaran termasuk dari segi siap pakainya maupun segi mudah di capai nya.
Bertempat di Aula KPPN Saumlaki, dipimpin oleh Kepala Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker Bp Tommy Cahyono Adi Wijaya, pegawai KPPN Saumlaki berkumpul untuk mendapatkan paparan dari Narasumber dari Satpol PP Saumlaki bagian penanggulangan Kebakaran di Saumlaki yaitu Bp Julius Batmomolin selaku Kepala Seksi Pemadan Kebakaran. Dalam paparannya, Bp Julius Batmomolin mengenalkan mengenai kelas-kelas kebakaran di Indonesia yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
- Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lain. Media pemadam kebakaran untuk kelas A berupa : air, pasir, karung goni yang dibasahi, APAR (Alat Pemadam Kebakaran) atau racun api tepung kimia kering.
- Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda yang mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus dan lain-lain. Media pemadaman kebakaran untuk kelas B berupa air, APAR (Alat Pemadam Kebakaran) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini, karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan cair diatas, sehingga apabila kita menggunakan air, maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
- Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadam kebakaran untuk kelas ini berupa APAR (Alat Pemadam Kebakaran) atau racun api tepung kimia kering. Selalu diingat agar mematikan sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
Dijelaskan juga oleh Narasumber mengenai peralatan pencegah kebakaran yaitu :
- APAR / Fire Extinguisher, alat ini banyak dipakai karena bisa untuk jenis kebakaran A, B dan C dengan bahan dasar didalamnya bahan kimia kering, foam atau CO2.
- Hydrant, yang terdiri dari Hydrant Gedung, Hydrant Halaman dan Hydrant
- Smoke Detector atau Detector
- Fire Alarm
- Sprinkler, alat yang akan memancarkan air apabila terjadi pemanasan suhu di gedung.
Narasumber juga mengajarkan teknik kebakaran yang meliputi :
- Smothering / Isolasi
Yaitu dengan menghilangkan unsur oksigen, misalnya dipadamkan dengan karung basah, disemprot dengan APAR atau di siram pasir/lumpur.
- Starvation
Yaitu dengan memutus supply bahan bakar, misalnya pipa saluran gas yang ujungnya terbakar di tutup saluran krannya atau misalnya selang saluran gas LPG terbakar dengan melepas regulatornya.
- Sistem Urai
Yaitu dengan menggunakan alat pemadam api modern dimana saat pemadam disemprotkan media tersebut akan mengikat panas sekaligus menutup benda yang terbakar sehingga oksigen tidak bisa masuk.
- Cooling / Pendinginan
Yaitu menurunkan suhu / panas, miaLNY memadamkan dengan air.
- Emulsification / Penggumpalan
Yaitu dengan menyiramkan air pada kebakaran plastik , sehingga akan menggumpal.
- Pelarutan
Yaitu dengan menyiram air pada kebakaran alkohol
Di Halaman Belakang Kantor, Para Pegawai KPPN Saumlaki dan Narasumber memeragakan penggunaan karung basah untuk menutupi sumber api dan penggunaan APAR dengan tehnik PASS,
P : Pegang Pin Pengaman dan Cabut
A : Arahkan ujung selang ke titik api
S : Satukan penjepit untuk mengeluarkan isi tabung
S : Sebarkan Isi yang keluar melalui selang untuk menutupi titik api.