BLT DANA DESA HARAPAN DITENGAH PANDEMI
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga pada kondisi sosial ekonomi. Pandemi ini menekan dari berbagai sudut tidak terkecuali terhadap perekonomian. Tidak hanya terjadi dikota-kota besar tetapi juga dirasakan oleh masyarakat didesa. Wabah ini banyak memukul sektor usaha, menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja dan menurunkan penyerapan tenaga kerja. terlebih lagi bagi daerah yang mengandalkan sektor perikanan, dan daerah wisata.
Kabupaten Tapanuli Tengah yang letak geografisnya berada di pesisir pantai barat pulau Sumatera, yang sebahagiaan besar penduduknya berada didaerah pantai dan pedesaan. Penduduk daerah pantai menggantungkan hidupnya dengan menangkap ikan dan menjual dan menjajakan makanan yang berasal dari olahan hasil laut tangkapan nelayan dengan membuka warung penjual makanan yang diharapkan omzetnya berasal dari kedatangan para pengunjung Dengan adanya pandemic covid-19 ini sangat berdampak dengan menurunnya wisatawan secara drastis dan diperparah lagi dengan kondisi banyaknya penduduk desa yang kembali dari kota dikarenakan mengalami pemutusan hubungan kerja.
Sasaran penerima BLT Dana Desa adalah keluarga miskin non PKH (Program Keluarga Harapan), Kartu Sembako, dan kartu Prakerja. BLT Dana Desa yang disalurkan merupakan anggaran dari Dana Desa, dimana Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa. Penyaluran dana desa dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. Besaran penerimaan BLT Dana Desa untuk bulan pertama sampai dengan bulan ketiga perkeluarga penerima manfaat sebesar 600 ribu dan untuk bulan keempat sampai dengan bulan keenam sebesar 300 ribu.
Untuk wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, telah disalurkan setelah diterbitkannya peraturaan Menteri Keuangan PMK-40/PMK.07/2020 atas perubahan PMK-205/PMK.07/2019 yang besarannya 600 ribu dibayar selama tiga bulan dan sesuai PMK-50/PMK.07/2020 perubahan atas PMK-205/PMK.07/2020 pembayaran akan dilanjutnya untuk 3 bulan berikutnya dengan besaran 300 ribu selama tiga bulan. Kantor Pelayanan Perbendaharaan dan Kas Negara (KPPN) Sibolga sebagai instansi Pemerintah yang menyalurkan BLT Dana Desa terus berupaya dan berkoordinasi dengan Pemda Kaupaten Tapanuli Tengah agar penyaluran BLT Dana Desa dapat segera terealisasi dan ini diharapkan bisa menunjang perekonomian masyarakat yang terdampak oleh wabah Covid-19
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sibolga, sebagai Bendaharawan Umum Negara didaerah yang wilayah pembayarannya meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga dan salah tugasnya menyalurkan dana APBN, penyaluran dana APBN bukan hanya untuk Satuan kerja yang berada didalam wilayah pembayaran selain menyalurkan dana untuk Satuan kerja instansi pemerintah termasuk juga menyalurkan Dana Desa, karena adanya wabah Covid-19 penyaluran Dana Desa ditujukan untuk penyaluran Bantuan langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Penyaluran BLT Dana Desa oleh Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah telah kepada KPPN Sibolga sebanyak 159 Desa dengan 3 tahap, untuk Tahap I (pertama) sebanyak 10.328, ke II 10.375 penerima, tahap ke 3 10.524 penerima.
Untuk Penerima Bantuan langsung Tunai (BLT) Dana Desa, bila dicermati terdapat peningkatan penerima BLT, ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang telah merasakan dampak dari pandemic Covid-19. Banyak dari pelaku usaha terutama pelaku usaha kecil yang terdampak dari pandemic ini seperti pelaku usaha yang ditemui oleh Saya yang berada di desa Kalangan Tapanuli Tengah yang suaminya bekerja melaut secara tradisioanal dan memasarkan hasil tangkapannya dipasar tradisional, mengalami penurunan penghasilan dikarenakan daya beli masyarakat menurun karena para pedagang warung nasi mengurangi pembelian mereka dikarenakan berkurangnya pembeli yang makan diwarung selama Covid-19.
Penurunan penghasilan tidak hanya untuk pada usaha makanan dan minuman yang berjualan dan berpenghasilan rendah, tetapi juga terjadi bagi yang bergerak di alat transportasi umum, Kota Sibolga, mempunyai alat tranpostasi untuk umum hanya ada 2 yaitu mobil angkutan umum dan becak bermotor. Mobil angkutan umum rutenya hanya 2 dari Kabupaten Tapanuli Tengah menuju Sibolga yang berjarak 10 kilometer hanya dengan ongkos 5 ribu rupiah, dan untuk becak bermotor masih ada tarif 4 ribu rupiah untuk sekali perjalanan. Dari percakapan yang dilakukan beberapa kali dengan para becak bermotor, pendapatan yang diperoleh selama wabah Covid-19, ada beberapa para penarik beca yang ditanya menyampaikan penghasilan menurun drastis yang biasanya diperoleh 150 ribu dalam sehari, pada saat pandemic yang diperoleh 50 ribu, apalagi populasi penarik beca bermotor bertambah dengan beralihnya para pekerja yang di PHK dan di rumahkan beralih pekerjaan menjadi penarik beca.
Bagaimanakah mereka mengatasi beban kehidupan yang semakin dirasakan ditengah lesunya perekonomian, pertanyaan yang pernah diajukan oleh Saya kepada para pelaku usaha kecil seperti para penjual makanan minuman ditengah sepinya pengunjung ditempat wisata pantai dan juga kepada para penarik beca yang kita tanyakan, apa yang dilakukan mereka untuk mengatasi nya? ada yang mengatakan mereka beralih dengan bekerja serabutani, ada yang memanfaatkan penghasilan yang diperoleh dengan dicukup –cukupkan untuk digunakan sehari-hari. Ketika ditanyakan selama pandemic Covid- 19, apakah ada bantuan yang diterima dengan adanya pandemic ini, Dengan bola mata berbinar diceritakan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa diterima mereka akibat terdampaknya dengan pekerjaan dan selama ini tidak ada menerima bantuan PKH, Kartu Sembako dan lainnya menerima BLT Dana Desa ini, merupakan harapan yang sangat –sangat besar manfaatnya dan dirasakan manfaatnya, dan juga harapan kiranya wabah pendemi ini dapat segera berakhir karena bantuan tidaklah dapat diharapkan terus-menerus dan dengan penghasilan sendiri yang diperoleh sangat d dambakan.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Desa Tahun 2020 ini menjadi harapan ditengah himpitan ekonomi dan disinilah peran emerintah memberikan bantuan kepada rakyatnya agar bisa bertahan hidup disaat negeri ini dilanda wabah. Untuk itu dilakukan percepatan penyaluran sehingga giat perekonomian yang ada didesa tetap dapat berjalan di tengah masa pandemic.
Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak bagi kesehatan tetapi juga perekonomian rakyat, sehingga ekonomi mengalami penurunan. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa adalah salah satu bentuk bantuan yang dikeluarkan Pemerintah kepada rakyat, dan disinilah kelihatan peran dari Pemerintah didalam membantu rakyatnya yang terdampak wabah agar bisa dapat bertahan ditengah pandemic yang sudah menurunkan daya beli dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.
Pada tanggal 16 November 2020, Penyaluran Dana Desa Tahap III telah tersalurkan semua dengan demikian penyaluran Dana Desa telah tuntas disalurkan untuk 159 desa yang berada pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dan pada juga penyaluran BLT Dana Desa tahap III telah disalurkan juga BLT Dana Desa untuk bulan yang ke 4, 5 dan bulan yang ke 6, dengan demikian penyaluran Dana Desa telah terlaksana dengan baik, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya dan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ditengah masa pandemi yang belum berakhir, semoga pandemi ini segera pergi dan kita dapat merasakan seperti yang dahulu, ini adalah impian kita semua.
Oleh: Wirdawaty