SUKABUMI – Momen ramadan banyak dimanfaatkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Salah satu dari amal yang tidak kalah baik adalah mempererat silaturahmi. KPPN Sukabumi memanfaatkan momen ramadan tahun 2024 melalui peningkatan sinergi dengan pihak perbankan sebagai salah satu mitra kerja dalam hal penyaluran dana APBN maupun penerimaan negara. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis (21/03/2024) dan dikemas dalam bentuk Refreshment Cash Management Triwulan I Tahun 2024.
“Jumlah retur yang meningkat di bulan Februari perlu jadi perhatian bersama. Demikian pula dengan rendahnya penggunaan CMS dan KKP di KPPN Sukabumi perlu sinergi untuk mengupayakan peningkatan,” ujar Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi, saat memberikan sambutan.
Berdasarkan data yang dimiliki KPPN Sukabumi, retur yang terjadi hingga pekan ketiga Maret 2024 sebanyak tujuh buah dari enam satuan kerja. Jika dibandingkan dengan periode yang sama, jumlahnya sama persis. Dengan demikian, belum ada penurunan jumlah retur meski tahun lalu sudah dilakukan berbagai upaya mitigasi dan pencegahan retur baik melalui edukasi di berbagai media maupun pembinaan langsung ke satker yang frekuensi returnya tinggi.
Dari pertemuan ini terungkap bahwa penyebab retur terkadang disebabkan oleh ketidakcermatan petugas pada satuan kerja dalam merekam nomor rekening.
“Pada salah satu satker, terdapat kesalahan nomor rekening. Pihak kami merekam nomor rekening sesuai data KTP sementara pihak satker merekam rekening berdasarkan data di kontrak,” ujar Yeni Puspa, pimpinan cabang BSI Kota Sukabumi.
“Terdapat pula adanya kelebihan input nomor rekening, yang seharusnya berjumlah 10 digit, tetapi pihak satker merekam dengan 11 digit,” tambahnya.
Terkait CMS, berdasarkan data di KPPN Sukabumi dari sembilan satker yang membuka rekening di BNI, baru empat yang CMS nya aktif. Persentase tertinggi ada pada Bank Mandiri yang telah mengaktifkan sebanyak sembilan dari 12 satker. BRI selaku bank yang memiliki nasabah paling banyak, baru 15 satker yang mengaktifkan CMS.
“Banyak satker yang mengeluh belum mendapat KKP dari bank,” tutur Yudi Subiantoro, Kepala Seksi MSKI KPPN Sukabumi.
Terhadap berbagai keluhan tersebut, pihak perbankan meminta data lengkap ke KPPN Sukabumi untuk ditindaklanjuti. (rt/ng)
