Jl. Jend. A. Yani Km. 10 No. 20 Maburai, Tanjung – 71571

Di era globalisasi yang makin canggih ini,tidak daat dipungkiri bahwa pola pikir lama akan tergerus oleh perkembangan zaman, sehingga mengakibatkan banyaknya perusahaan baik nasional maupun internasional yang mengalami krisis. Hal ini didukung dengan banyaknya sumber daya manusia yang berasal dari generasi Milenial dan generasi Z serta beberapa generasi Alpha yang menjadi tulang punggung perusahaan/organisasi, karena merekalah perusahaan/organisasi itu dapat berjalan. Untuk memimpin para generasi itu agar perusahaan/organisasi dapat berkembang lebih baik lagi, yang kita butuhkan adalah seorang leader dan bukan seorang boss. Karena dengan pemimpin yang tepat maka kemampuan para generasi milenial maupun generasi Z akan dapat digunakan semaksimal mungkin, namun dengan pemimpin yang salah maka jangankan kemampuan maksimal, hal yang mungkin terjadi adalah kurangnya motivasi untuk bekerja sehingga hal ini dapat merugikan perusahaan/organisasi. Kedua kata ini menggambarkan seorang pemimpin yang sangat bertolak belakang baik sifat maupun gaya kepemimpinannya. Berikut adalah perbedaan karakteristik leader dengan boss.

  1. Leader Memandu, Boss Memerintah

Leader biasanya mempunyai arti yang lebih positif, sedangakan boss memiliki arti sebaliknya. Sosok leader dianggap sebagai individu yang memberi nasehat kepada bawahannya dan tidak hanya memberikan perintah. Sosok leader bukan sekadar menginstruksikan dan menggunakan kekuatan dari posisinya. Dia akan memandu dan mendukung karyawannya untuk mencapai tujuan, sedangkan sosok boss hanyalah individu yang hanya memerintah bawahan atau karyawannya.

  1. Leader Memotivasi, Boss Mengawasi

Sosok leader akan memberi tahu tentang hal hal yang tidak dimengerti, yang lebih penting menunjukkan arah dan menjadi bagian dari perjalanan bawahannya untuk sampai ke tujuan. Penekanan dari sosok leader tidak semata mata pada hasil tetapi juga proses. Peran leader lebih kepada memotivasi dibandingkan pengawasan, dalam hal menyelesaikan sebuah pekerjaan.

  1. Leader Mendengarkan, Boss Berbicara

Dalam sebuah rapat atau pertemuan, jika anda lebih sering mendengarkan dan memberikan waktu kepada bawahan untuk mengemukakan pendapatnya, maka anda telah memiliki kapasitas sebagai sosok leader. Akan tetapi jika anda hanya berbicara saja sampai bawahan atau karyawan anda enggan mengemukakan pendapat maka anda sukses menjadi seorang boss.

  1. Leader Melatih, Boss Menyuruh

Apakah selama ini anda menilai performa kerja dan kemampuan mereka dari pekerjaan yang pertama kali mereka lakukan, tanpa melihat proses yang dilakukan oleh karyawan anda? Perilaku tersebut menggambarkan anda sebagai boss. Karena boss hanya bisa menyuruh tanpa bisa memberikan contoh. Namun, jika anda lebih suka melatih bawahan melakukan sesuatu yang baru, atau setidaknya mencontohkan terlebih dahulu apa yang perlu mereka kerjakan, maka anda telah menjadi leader yang baik.

  1. Boss Says Go, Leader Says Let’s Go

Boss akan mengatakan “kerjakan” karena dia merasa berkuasa. Kata ini memiliki kesan menyuruh dan biasanya digunakan oleh sosok yang bossy. Namun, sosok leader akan mengatakan “ayo kerjakan” karena ia memiliki tanggung jawab atas setiap apa yang dikerjakan oleh tim dan bawahannya. Sosok leader juga akan mengedepankan kerjasama tim dan lebih mengikat antar satu sama lain.

  1. Leader Mengambil Tanggung Jawab, Boss Menyalahkan

Saat tim melakukan kesalahan dan anda sebagai kepala mendapatkan teguran, apakah yang akan anda lakukan? Jika sikap yang anda lakukan lebih kepada menyalahkan bawahan yang dianggap bekerja kurang maksimal atau orang lain selain anda, maka anda cenderung menjadi sosok boss. Seorang leader pasti akan mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh tim, leader akan mengajak duduk bersama dan fokus kepada menyelesaikan masalah, tanpa perlu menyalahkan orang lain.

  1. Leader Mengembangkan, Boss Mengeksploitasi

Apakah anda memikirkan perkembangan dan karir bawahan? Jika anda terus menerus memberikan pekerjaan kepada bawahan tanpa mempedulikan apapun selain target pekerjaan, maka anda cenderung menjadi sosok boss. Berbeda halnya jika anda memberikan tugas dengan maksud untuk membantu mereka berkembang menjadi lebih baik, maka ada jiwaleader dalam diri anda. Sosok leader tahu bagaimana caranya mengembangkan potensi dari karyawannya.

  1. Boss Selalu Berkata untuk ‘Saya’, Leader Selalu Berjuang untuk ‘Bersama’

Tak jarang atasan anda memberi sebuah tugas atau tanggung jawab. Sosok leader adalah dia yang selalu mengerjakan dari titik nol bersama sama dan menghasilkan sebuah hasil bersama sama pula. Sedangkan, tindakan boss ialah dia yang memberi tugas hanya untuk kepentingan sendiri yang terkadang bisa dilakukannya sendiri.

  1. Leader Selalu Membangun Individu Lain untuk Maju, Boss Hanya ‘Menggunakan’ Individu Lain

Melalui berbagai pekerjaan dan tanggung jawab masing masing, seluruh lapisan yang bekerja semestinya diberdayakan dengan baik agar merasa nyaman. Sosok leader akan selalu mengajak rekan dan bawahannya untuk berkembang dan bertumbuh melalui tantangan pekerjaan. Bukan menjadi pemimpin yang asal menyuruh dan terima beres dengan masing masing pekerjaan yang diberikan.

  1. Boss Membangkitkan Rasa Takut Bawahannya, Leader Adalah Dia yang Saling Menghargai

Adanya perbedaan jabatan terkadang akan menimbulkan kesenjangan antara satu dengan lainnya. Bahkan, tak jarang antara atasan dan bawahan tidak saling mengenal. Nah, sosok boss biasanya menciptakan rasa takut kepada karyawannya. Konon, hal ini agar membuat karyawan lebih menghargai dia sebagai boss. Sedangkan, leader yang baik adalah mereka yang saling tahu dan mengerti posisi serta saling menghargai agar tercipta suasana kerja yang kondusif.

  1. Leader Selalu Memberi Apresiasi dan Boss Selalu Melihat Prestasi

Perbedaan kali ini adalah mengenai sebuah penghargaan. Boss meminta sebuah penghargaan dari bawahannya, apa saja yang selama ini pernah ia capai. Hal ini digunakan sebagai tolak ukur apakah kemampuannya baik atau tidak. Sedangkan, sosok leader akan memberi kesempatan bagi mereka yang mau berusaha dengan keras. Dan di setiap titik pekerjaan yang dilakukan, seberapa kecil itu, sang leader akan menghargainya dengan sebuah penghargaan moril atau materi.

  1. Boss Berpikir Jangka Pendek, Leader Berpikir Jangka Panjang

Perbedaan kali ini berada pada jangka pemikiran. Jika sosok boss, dia akan berpikir asal cepat dan asal jadi. Sehingga hasil yang dituai pun kebanyakan tidak maksimal. Berbeda dengan sosok leader yang berpikir jangka panjang, dia berpikir mengenai resiko yang dialami. Dan sosok leader yang baik akan selalu memiliki rencana A, B, C, D, dan lain lain.



*) disclaimer: Tulisan merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili institusi tempat penulis bekerja.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search