SAKTI adalah aplikasi keuangan yang digunakan pada tingkat satuan kerja (satker).
SAKTI diciptakan sesuai amanat undang-undang, untuk mewujudkan sistem perbendaharaan yang handal dan akuntabel.
SAKTI dapat melaksanakan seluruh fungsi utama penganggaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pertanggungjawaban.
SAKTI menerapkan sistem integrasi database dan ber-interface langsung dengan SPAN pada tiap tahap siklus anggaran.
Pada saat implementasi penuh, SAKTI akan digunakan satker di seluruh Indonesia.
FITUR SAKTI
- Integrasi Database. Seluruh database modul-modul yang ada di dalam SAKTI terintegrasi. Integrasi database ini memungkinkan untuk mengakses data melalui seluruh modul yang berhubungan. Dengan demikian database yang terdapat pada aplikasi SAKTI dapat digunakan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pertanggungjawaban.
- Single Entry Point. Dengan sistem integrasi, sekali input data dapat digunakan oleh seluruh modul SAKTI. Sehingga tidak perlu dilakukan input database berkali-kali.
- Multi User Multi Satker. SAKTI dapat digunakan oleh seluruh kementerian pada setiap level satker di seluruh Indonesia. SAKTI dapat digunakan untuk user Pengguna Anggaran atau pun Bendahara Umum Negara. SAKTI juga dapat memiliki beberapa user yang dapat dipakai oleh seluruh satker. Seluruh data dari perekaman tersebut akan disimpan dalam server yang dikelola oleh Kementerian Keuangan selaku BUN, melalui sistem Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Dengan demikian proses rekapitulasi data dapat dilakukan secara real time.
- Level User. Pada SAKTI terdapat beberapa level user yang memiliki fungsi dan tugas yang berbeda disesuaikan dengan kewenangan dan jabatan user. Level Maker digunakan oleh operator untuk merekam data transaksi. Hasil dari perekaman tersebut masih dapat diubah atau pun dihapus. Transaksi yang direkam oleh operator tidak tampil dalam laporan sebelum dilakukan validasi oleh user checker. Level Checker bertugas untuk melakukan validasi dengan output yang tidak dapat diubah dan dihapus, tetapi tidak tampil dalam laporan, siap untuk disetujui atau dibatalkan dan level ini dilakukan oleh validator. Level Approver bertugas melakukan approve dengan hasil yang tidak dapat diubah dan dihapus, tampil dalam laporan, terbentuk jurnal.
- Penerapan ACL. Access Control List (ACL) adalah Pengelompokan Paket Menu berdasarkan kategori sehingga Administrator dapat menentukan menu transaksi ataupun izin akses menu transaksi tersebut. Setiap pengguna akan memilki batasan-batasan kewenangan sesuai dengan tingkatannya. Kebenaran transaksi yang direkam akan dicek melalui mekanisme check and balance oleh beberapa pihak sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
- Kompatibilitas SPAN. Interkoneksi antara SAKTI dan SPAN yang digunakan secara internal oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara memberikan kemudahan bagi Satuan Kerja dengan ditiadakannya kebutuhan untuk datang ke KPPN.
- Basis Akuntansi Akrual Secara Transaksional. SAKTI menggunakan pencatatan berbasis akrual secara transaksional sesuai dengan amanat undang-undang. Jurnal yang dihasilkan terbentuk di tiap-tiap tahapan transaksi. Setiap informasi pada pencatatan didasarkan pada dokumen yang muncul pada saat transaksi dilakukan.
- Open-Closing Period. Closing Period merupakan fitur untuk melakukan buka-tutup periode buku saat periode transaksi dinyatakan berakhir. Closing Period dapat dilakukan oleh setiap modul. Pada saat Modul Akuntansi dan Pelaporan melakukan closing period maka modul lainnya secara otomatis melakukan tutup buku pada periode berkenaan. Penambahan pencatatan transakasi setelah proses closing dapat dilakukan pada periode selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan konsistensi laporan keuangan yang telah terbit.
- Locking Transaksi. Semua transaksi yang sudah melewati proses persetujuan dikunci sehingga tidak dapat diubah atau dihapus. Dengan demikian, apabila dibutuhkan penyesuaian terhadap transaksi bersangkutan, pengguna harus mencatat jurnal koreksi. Hal ini untuk menjamin validitas dari tiap- tiap transaksi yang ada.
- Periode Akuntansi (Unaudited dan Audited). Periode Akuntansi pada SAKTI terdiri dari 12 periode normal, periode unaudited dan periode audited. Periode normal terdiri dari periode Januari sampai periode Desember. Periode 13 (Periode Unaudited) digunakan untuk mencatat transaksi koreksi pada periode 12 setelah dilakukan tutup buku sampai periode sebelum audit. Transaksi Periode 14 (Periode Audited) adalah transaksi koreksi ketika periode 13 telah dilakukan tutup buku sampai berakhir periode telah dilakukan audit.
- ADK Interface (Encrypted, Hashed, Pin). Untuk meningkatkan keamanan data, setiap data yang dihasilkan dari aplikasi SAKTI akan ditandatangani secara digital menggunakan Pin oleh pejabat yang berwenang. Untuk membuka data tersebut diperlukan kode encrypt yang dibuat dengan sistem hashed yang terdapat dalam aplikasi SAKTI.
- Historical dan Log Data. Setiap pencatatan, perubahan, dan penghapusan data akan dicatat dalam database aplikasi SAKTI. Aplikasi SAKTI juga mempermudah dalam melakukan penelusuran data dari setiap transaksi yang dilakukan. Dengan demikian setiap perubahan pada data pada pembukuan dapat dilakukan penelusuran dan perbandingan dari data.