Ketika mendengar istilah “RUTUN”, tidak banyak orang yang tahu, terutama generasi centennial. Istilah ini mungkin hanya ada pada beberapa generasi sebelum generasi saat ini, ketika ragam dan jenis olahan makanan belum sebegitu banyak seperti saat sekarang.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Rutun adalah sejenis tumbuhan khas paku-pakuan yang hidup pada daerah berawa. Bentuknya unik, daunnya yang meyerupai jenis daun paku, namun lebih kecil dan lembut. Jenis tumbuhan ini bisa dijadikan sebagai salah satu jenis tumbuhan sayuran tradisional. Sayur ini biasa dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Berau pada khususnya, dan mungkin sebagian kecil Kalimantan pada umumnya. Namun sangat disayangkan, jenis tanaman warisan leluhur ini semakin hilang tergerus oleh jaman.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Masyarakat Berau, Kalimantan Timur, khususnya para pembatik lokal, mencoba melestarikan dan mengangkat kearifan lokal ini pada level yang lebih tinggi. Batik Corak #RUTUN diangkat menjadi salah satu icon batik khas Berau. Corak ini sering dipadupadankan dengan corak penyu, ikan pari, ikan paus, dan burung enggano.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Batik #RUTUN ini menjadi khas dan unik, karena coraknya yang bernuansa tradisional menggambarkan unsur-unsur kekayaan potensi alam wilayah Berau. #Rutun memiliki filosofi kesederhanaan tapi bersahaja, daun berjari kesegenap penjuru merengkuh dan merangkul segala perbedaan unsur dan budaya menjadi keindahan yang menyejukkan.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Salah satu UMKM yang melestarikan corak batik #RUTUN adalah @batik_berau. Bahkan corak batik tersebut telah didaftarkan hak patennya pada Kemenkumham dengan nomor register 000130046.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Jika Bukan Kita yang Melestarikannya, Lalu Siapa Lagi?