Tak berlebihan rasanya jika sebagian besar orang memberikan penilaian positif terhadap layanan yang diberikan oleh perbankan, mulai dari satpam yang ramah, ruang tunggu yang nyaman, hingga petugas frontliner yang tak pernah bosan untuk tersenyum dan sigap dalam melayani customer. Pun demikian dengan instansi pemerintahan yang juga dituntut untuk memberikan service excellent kepada stakeholders-nya.
Kamis (20/10/22) KPPN Tegal mengadakan pelatihan service excellent dengan mengundang Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Gajah Mada Tegal untuk menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut. Gayung bersambut, pihak BSI Cabang Gajah Mada Tegal merespon undangan tersebut bahkan dengan turut melibatkan Area Operation and Service Manager Semarang Raya untuk menjadi narasumber. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan KPPN Tegal dalam menjaga kualitas layanan yang diberikan oleh pegawai KPPN Tegal kepada mitra kerjanya. Dan seperti biasanya narasumber yang dihadirkan berasal dari kalangan perbankan, bukan tanpa tujuan, hal ini dilakukan untuk menjaga sinergi dalam pelaksanaan tugas KPPN Tegal sebagai Kuasa BUN di daerah.
Kegiatan yang sedianya dimulai pada pukul 15.00 WIB tersebut, tertunda hingga 15 menit karena beberapa pegawai pada Seksi Pencairan Dana harus menyelesaikan proses penerbitan SP2D untuk tertanggal 21 Oktober 2022. Seluruh pegawai dan karyawan mengikuti pelatihan service excellent tak terkecuali petugas satpam KPPN Tegal sebagai garda terdepan dalam penerimaan stakeholders. Kepala KPPN Tegal Sunoto dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada tim dari BSI yang telah meluangkan waktunya guna memberikan pelatihan service excellent kepada segenap pegawai dan karyawan KPPN Tegal. "Belajar menuju ke arah yang lebih baik adalah sebuah keniscayaan, meskipun dari sisi stakeholder berbeda antara KPPN Tegal dan BSI, namun tuntutan untuk memberikan layanan yang optimal adalah sebuah keharusan" ucapnya. Beliau juga menyampaikan bahwa hari ini bertepatan dengan penandatangan MoU antara DJPb dengan BSI sebagai Bank Operasional I (BO I), karena sebelumnya BSI hanya menjadi BO II, yakni bank yang terlibat dalam penyaluran gaji pegawai ASN. Dengan penambahan status BO tersebut, BSI juga turut menjadi bagian dalam penyaluran APBN selain penyaluran gaji pegawai ASN.
Sementara itu, dari BSI turut hadir Pimpinan Cabang BSI Gajah Mada Tegal Sri Parwati Rahayu, didampingi Area Operation and Service Manager Semarang Raya Gangga Sitaliari dan Galih Purnomo . Dalam sambutannya, Sri Parwati Rahayu yang akrab disapa Ibu Yayu juga turut menyampaikan rasa terima kasih karena sudah dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk saling berkomunikasi dan bersinergi mengingat BSI dan KPPN Tegal juga terdapat hubungan kerja terutama terkait dengan pembayaran gaji pegawai ASN. Sebagai pembicara pertama Galih Purnomo menyampaikan sekilas pandang tentang BSI dan produk/layanan uanggulan BSI. Sebagaimana telah diketahui bersama, BSI merupakan hasil merger lini usaha syariah tiga bank BUMN yaitu BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah yang kemudian pada tanggal 01 Februari 2021 diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Dengan adanya merger tersebut, BSI langsung melesat menjadi peringkat ketujuh nasional dari sisi aset ungkap Galih Purnomo.
Pembicara kedua adalah Gangga Sitaliari, yang menjadi pembicara inti dalam kegiatan pelatihan service excellent kali ini. Wanita yang juga menjabat sebagai Area Operation and Service Manager Semarang Raya ini membawakan materi pelatihan secara interaktif sehingga peserta pelatihan tidak mengalami kebosanan. Beliau menyampaikan bahwa service excellent pada dasarnya merupakan layanan yang melebihi dari apa yang diharapkan oleh pemangku kepentingan, sehingga dalam sebuah organisasi service excellent merupakan tanggung jawab setiap individu dalam organisasi tersebut. Dengan menerapkan service excellent, setidaknya terdapat tiga tujuan yang yang dapat dicapai yakni peningkatan performa/produktifitas, dengan terbiasanya petugas memberikan service excellent maka dapat memberikan penilaian positif dari para stakeholder, yang harapannya ini akan membawa pada peningkatan keuntungan perusahaan.
Lantas bagaimana mengukur kualitas layanan kita? Gangga menambahkan untuk kualitas layanan kita dapat diukur menurut akronim sebagai berikut:
R | : | Reliability, Kemampuan menampilkan layanan yang dijanjikan dengan akurat dan andal |
A | : | Assurance, kemampuan mereka untuk membangun kepercayaan dan keyakinan |
T | : | Tangible, Tampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan bahan komunikasi |
E | : | Empathy, Perhatian, atensi perorangan untuk pelanggan |
R | : | Responsiveness, Kemauan membantu pelanggan dan menyediakan layanan yang segera |
Tak lupa beliau menyampaikan bagaimana cara bersikap menghadapi customer terutama bagi karyawan yang bertugas pada frontliner, karena dalam komunikasi secara langsung, bahasa tubuh merepresentasikan penilaian hingga 55%, berbeda dengan komunikasi tak langsung dimana intonasi menjadi faktor penilaian hingga 82%. Sebagai penutup, Gangga menyampaikan bahwa ada beberapa perusahaan yang dulu sempat berjaya namun sekarang kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan baru karena perusahaan tersebut lambat dalam inovasi atau tidak mengikuti perkembangan zaman. Pun demikian dengan service excellent, ia juga membutuhkan sentuhan untuk dapat mengikuti trend, sehingga mampu dengan sigap menangkap apa yang dibutuhkan oleh customer.
Acara kemudian ditutup dengan pemberian cinderamata oleh Kepala KPPN Tegal, Sunoto kepada Pimpinan Cabang BSI Gajah Mada Tegal Sri Parwati Rahayu, Area Operation and Service Manager Semarang Raya Gangga Sitaliari dan foto bersama. Terima kasih Tim BSI Cabang Gajah Mada Tegal atas sharing konwledge yang telah diberikan.