Tegal

Berita

Seputar Kanwil DJPb

KPPN TEGAL GELAR MITIGASI BENCANA KEBAKARAN

Tegal - Jum'at (23/02/24) halaman belakang KPPN Tegal sedikit terasa berbeda dengan jum'at biasanya. Agenda rutin seperti biasanya dilakukan pada hari jum'at yakni olah raga bola volly dilanjutkan dengan kegiatan simulasi tanggap bencana kebakaran. Kegiatan rutin tahunan yang biasanya dilakukan bersamaan waktunya dengan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR) ini menjadi momentum yang tepat bagi seluruh pegawai KPPN Tegal, mengingat himbauan Walikota Tegal kepada seluruh pegawai pada instansi pemerintah maupun swasta untuk melakukan edukasi menghadapai kebakaaran. hal tersebut dikarenakan satu bulan sebelumnya yakni pada hari Senin (15/01/2024) terjadi kebakaran pada tempat hiburan di Kota Tegal yang menewaskan beberapa orang.

Pada simulasi tanggap hadapi bencana kebakaran kali ini KPPN Tegal bekerja sama dengan CV Gus Putra Mandiri dari Pemalang, salah satu supplier yang bergerak dalam pemeliharaan APAR. Kepala KPPN Tegal Bapak Zajri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita semua tentu berharap kantor kita selalu terhindar dari bencana apapun, namun demikian kita juga perlu tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana misalnya kebakaran, "jadi saya harap nanti semua pegawai mencoba mensimulasikan untuk memadamkan api, terutama untuk satpam dan petugas kebersihan semuanya wajib mencoba, sehingga jangan sampai alatnya ada tapi kita tidak tahu cara menggunakannya" ucapnya.
Sebelum simulasi pemadaman api dilakukan, Wahyu salah satu teknisi CV Gus Putra Mandiri terlebih dahulu menyampaikan sekilas informasi mengenai tanggap bencana kebakaran diantaranya:Pada simulasi tanggap hadapi bencana kebakaran kali ini KPPN Tegal bekerja sama dengan CV Gus Putra Mandiri dari Pemalang, salah satu supplier yang bergerak dalam pemeliharaan APAR. Kepala KPPN Tegal Bapak Zajri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita semua tentu berharap kantor kita selalu terhindar dari bencana apapun, namun demikian kita juga perlu tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana misalnya kebakaran, "jadi saya harap nanti semua pegawai mencoba mensimulasikan untuk memadamkan api, terutama untuk satpam dan petugas kebersihan semuanya wajib mencoba, sehingga jangan sampai alatnya ada tapi kita tidak tahu cara menggunakannya" ucapnya.
Sebelum simulasi pemadaman api dilakukan, Wahyu salah satu teknisi CV Gus Putra Mandiri terlebih dahulu menyampaikan sekilas informasi mengenai tanggap bencana kebakaran diantaranya:

  1. Disiplin adalah kunci utama memperkecil risiko kebakaran, meskipun gedung dilengkapi dengan peralatan yang canggih semisal smoke detector pun jika personelnya tidak disiplin risiko kebakaran tetap ada, sehingga tiap personel harus mampu menerapkan disiplin dalam mencegah risiko kebakaran, misalnya disiplin dalam penggunaan perangkat elektronik, disiplin dalam penyimpanan arsip;
  2. Saat terjadi kebakaran usahakan jangan panik, jika memungkinkan segera lakukan identifikasi titik api dan hubungi tim pemadam kebakaran;
  3. Jika api dalam skala kecil, coba padamkan dengan menggunakan APAR atau alat pemadam tradisional yang ada disekitar, misalnya handuk, selimut, karung goni dengan terlebih dahulu dibasahi dengan air;
  4. Perlu diingat bahwa penyebab kebakaran secara umum diklasifikasikan menjadi empat yakni A (kebakaran benda padat selain logam misalnya kayu, kertas, karet, kain) B (kebakaran karena benda cair yang mudah terbakar ), C (kebakaran karena malfungsi kelistrikan) dan D (kebakaran dari logam, umumnya terjadi pada industri);
  5. Ketahui lokasi APAR dan ketahui juga cara penggunaannya;
  6. APAR yang ada di KPPN Tegal ada dua jenis yakni berbahan dasar powder/serbuk dan foam/busa, untuk APAR berbahan dasar foam/busa dilarang digunakan untuk pemadaman kebakaran kelas C.

Setelahnya, dilakukan simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan media karung goni basah, wahyu kembali menekankan bahwa keselamatan orang yang memadamkan juga harus diperhatikan, oleh karena itu posisi memegang karung goni basah harus dilakukan dengan melipat karung koni kedalam untuk menutup tangan dan bagian depan tubuh, kemudian maju perlahan dan letakkan karung goni basah ke titik api secara perlahan. Hindari melempar karung goni basah ke titik api karena berpotensi menyebarkan titik api sehingga lebih sulit dipadamkan.
Simulasi pemadaman kebakaran berikutnya dalah menggunakan APAR, dimana teknisi juga menjelaskan bahwa saat menggunakan APAR harus searah dengan arah angin, karena sifat APAR yang berisi tekanan dengan daya dorong hingga tujuh meter, penggunaan APAR berlawanan dengan arah angin akan menyebabkan pemadaman tidak maksimal. Selain itu, Wahyu juga mencontohkan posisi tubuh saat menggunakan APAR untuk memadamkan api, harapannya seluruh pegawai memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya bencana kebakaran.(Bangteqi)

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search