Berita

Seputar KPPN Tobelo

Press Release APBN KPPN Tobelo Realisasi s.d September 2022

Publikasi Data APBN dan Perekonomian Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Utara

 Dalam rangka memberikan informasi fiskal regional kepada publik, kepala KPPN Tobelo bersama dengan Kepala KPP Pratama Tobelo dan Kepala BPS Kabupaten Halmahera Utara menyampaikan rilis data APBN tahun anggaran 2022 periode sampai dengan 30 September 2022 untuk wilayah Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Pulau Morotai dan indikator strategis perekonomian Kabupaten Halmahera Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid di Aula KPPN Tobelo, Kamis (15/9) dengan dihadiri oleh perwakilan satuan kerja pengguna APBN, pemerintah daerah, perwakilan perbankan, akademisi, serta insan media. Dalam paparan terkait penerimaan perpajakan, Helmi Afrul selaku Kepala KPP Pratama Tobelo menyampaikan profil wilayah kerja KPP Pratama Tobelo yang meliputi Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Pulau Morotai dengan tiga sektor dominan yang menjadi wajib pajak penentu penerimaan, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib, serta sektor pedagangan besar dan eceran termasuk jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor. “Untuk tahun 2022, kinerja penerimaan pajak lingkup Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan triwulan III mencapai Rp. 244,71 miliar atau tumbuh sebesar 32,33% YoY dengan tiga wilayah kecamatan yang memiliki kontribusi terbesar, yaitu Kecamatan Tobelo (46,59%), Kecamatan Malifut (30,98%), dan Kecamatan Tobelo Tengah (14,07%) didominasi penerimaan pajak sektor pertambangan dan penggalian (31,02%), sektor perdagangan besar (25,59%) dan sektor industri pengolahan (15,73%)” ungkap Helmi. Selanjutnya, Helmi menyampaikan bahwa semua jenis pajak mengalami pertumbuhan dimana PPN Dalam Negeri memberikan kontribusi terbesar yang mencapai Rp. 122,48 miliar atau 50,05% dari keseluruhan penerimaan pajak.

 Sementara dari sisi belanja, Toni selaku Kepala KPPN Tobelo menyampaikan bahwa sampai dengan 30 September 2022 realisasi belanja APBN yang disalurkan melalui KPPN Tobelo meliputi Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Pulau Morotai mencapai Rp987,44 miliar (55,56%) naik sebesar 0.67% YoY, dimana realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp446,30 miliar (54,84%) secara persentase turun sebesar 5,92% YoY, sedangkan untuk realisasi belanja TKDD sebesar Rp541,14 miliar (56,17%) mengalamai kenaikan 6,56% YoY. “Untuk belanja pemerintah pusat, sampai dengan akhir September 2022, khusus Satuan kerja yang berada di wilayah Kabupaten Halmahera Utara realisasi mencapai Rp. 146,35 miliar atau setara 63,02% dari total pagu sebesar Rp.232,23 miliar dan mengalami penurunan 7,91% YoY. Sementara untuk realisasi belanja TKDD wilayah Kabupaten Halmahera Utara yang disalurkan melalui KPPN Tobelo mencapai Rp. 165,70 miliar atau setara 49,57% dari total pagu sebesar Rp.334,30 miliar dan mengalami kenaikan 10,46 % YoY” Jelas Toni. Di akhir paparan, Toni merinci realisasi belanja TKDD sampai dengan 30 September 2022. Untuk TKDD yang disalurkan melalui KPPN Tobelo terdiri dari DAK Fisik Reguler, DAK Fisik Penugasan, BOP, BOS, dan Dana Desa, telah direalisasikan Kabupaten Halmahera Timur sebesar Rp. 171,19 miliar (59,22%), Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp. 165,70 miliar (49,57%), dan Kabupaten Pulau Morotai sebesar Rp. 204,25 miliar (60,06%). Sedangkan untuk realisasi belanja TKDD secara keseluruhan, baik yang disalurkan melalui KPPN Tobelo maupun terpusat terdiri dari DAK fisik, DBH, DAU, Dana Desa, DAK non fisik, dan DID, telah direalisasikan Kabupaten Halmahera Timur sebesar Rp662,59 miliar (74,73%), Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp613,70 miliar (63,83%), dan Kabupaten Pulau Morotai sebesar Rp554,95 miliar (71,47%).

Selanjutnya terkait indikator strategis perekonomian di Kabupaten Halmahera Utara, Kepala BPS Kabupaten Halmahera Utara, Arifin M. Kahar, menyampaikan mengenai kondisi perekonomian Kabupaten Halmahera Utara. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2021 sebesar 3,3% sedangkan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada periode 2021 sebesar Rp30,14 juta. Adapun, sektor-sektor dengan Share PDRB tertinggi di Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2021 yaitu Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 31,11% ; Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 23,02% ; dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebeasr 12,14%. Adapun, sektor-sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi di Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2021 yaitu Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,12%, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,54%, dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,29%. Pada tahun 2021, Indeks Perkembangan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Utara mencapai 67,82 atau meningkat sebesar 0,32. IPM dihitung dari dimensi pendidikan yang dinilai dari Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dimensi kesehatan yang dinilai dari Usia Harapan Hidup (UHH), dan dimensi standar hidup layak yang dinilai dari Standar Hidup Layak. Pada tahun 2021, Harapan Lama Sekolah (HLS) anak yang berusia 6-7 tahun meningkat sebesar 0,01 tahun menjadi sebesar 13,61 tahun, sedangkan lama waktu yang dihabiskan penduduk usia 25 tahun untuk bersekolah yaitu 8,62 tahun, meningkat sebesar 0,11 tahun dibanding tahun sebelumnya. Untuk dimensi kesehatan, UHH pada tahun 2021 di Kabupaten Halmahera Utara mencapai 69,61 tahun, naik sebesar 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk dimensi Standar Hidup Layak, pada tahun 2021 dihitung melalui pendekatan pengeluaran per kapita yang disesuaikan sebesar Rp7,5 juta, naik sebesar Rp105.000,- dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya Arifin juga menyampaikan perkembangan produksi tanaman pangan di Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan hasil survei Kerangka Survei Area (KSA) pada tahun 2019 s.d. 2021, luas lahan padi cenderung turun dengan hasil pada tahun 2019 sebesar 12.145 ha menjadi 8.126 ha pada tahun 2021. Sedangkan untuk produksi padi pada tahun 2019 2021, semula sebanyak 8.931,92 ton pada tahun 2019 menjadi 9.129,47 ton pada tahun 2021. Terkait ketenagakerjaan di Kabupaten Halmahera Utara, jumlah pengangguran pada Agustus 2020 sebanyak 5,58 ribu orang, sedangkan pada Agustus 2021 meningkat menjadi 7,27 ribu orang. Selama Agustus 2020-Agustus 2021, sektor jasa mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja paling banyak, yaitu sekitar 2,55 ribu orang. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian mengalami penurunan, yaitu berkurang sebanyak 470 orang. Dari sisi tingkat kemiskinan, pada tahun 2017-221 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Halmahera Utara menunjukkan tren meningkat seiring dengan Garis Kemiskinan (GK) Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2017 s.d. 2021 yang juga mengalami kenaikan. Dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin sebanyak 5 orang, maka rata-rata pengeluaran rumah tangga yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah kurang dari Rp1.317.535,- (Rp263.507 dikali 5 orang). “Berkaitan dengan tingkat kemiskinan, Gini Ratio di Kabupaten Halmahera Utara yang mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk selama 5 tahun terakhir menunjukkan nilai di bawah 0,4 yang artinya masuk dalam kategori tingkat ketimpangan rendah” pungkas Arifin.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

 

 

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tobelo
Jalan Kemakmuran, Tobelo

IKUTI KAMI

Search