Jakarta, djpb.kemenkeu.go. Id,- Dihadapan peserta Rapat Koordinasi Teknis Seksi Bank Tahun 2020, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, Wiwieng Handayaningsih, yang mewakili Dirjen Perbendaharaan menyampaikan bahwa proses digitalisasi pengelolaan kas negara baik dari sisi penerimaan kas maupun pengeluaran kas patut mendapatkan apresiasi.

channels penerimaan seperti e-banking dan EDC serta Agen Laku Pandai patut kita apresiasi" Ungkap Sesditjen Perbendaharaan.
Langkah digitalisasi yang dilakukan tersebut yaitu melalui kerja sama dengan Tokopedia, Bukalapak, dan Finnet guna meningkatkan penerimaan negara atas transaksi pada e-commerce.
"Kerjasama ini akan terus ditingkatkan dengan lembaga mitra kerja lainnya guna meningkatkan kemudahan stakeholders dalam menyetorkan penerimaan negara" Imbuh Sesditjen Perbendaharaan.
Sementara itu terkait dengan proses integrasi dalam hal meningkatkan dan mempercepat penerimaan pajak dari belanja-belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah, Sesditjen Perbendaharaan menyampaikan bahwa Ditjen Perbendaharaan telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.
"Ditjen Perbendaharaan dalam hal ini Direktorat Pengelolaan Kas Negara juga berhasil mengembangkan proses Integrasi Penyetoran Pajak yang Terintegrasi dengan Pencairan Dana Belanja Daerah bermitra dengan Bank DKI dan
Bank Sumut." jelas Sesditjen Perbendaharaan.
"Dengan proses integrasi ini diharapkan akan meningkatkan dan mempercepat penerimaan pajak dari belanja-belanja yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah." Harap Sesditjen Perbendaharaan.

"Adaptasi virtual account pada restrukturisasi rekening akan mengurangi jumlah rekening pemerintah serta memudahkan monitoring data rekening karena rekening terintegrasi pada rekening induk." ungkap Sesditjen Perbendaharaan.
Sementara itu terkait digitalisasi yang sudah dilakukan tersebut, Sesditjen Perbendaharaan menekankan bawah peran KPPN menjadi sangat penting dalam mendukung dan memastikan kelancarannya.
"Saya perlu menggarisbawahi bahwa digitalisasi bukan hanya sekedar menggantikan dari proses yang bersifat manual menjadi digital dan terotomasi. Teknologi bukanlah esensi perubahan, Teknologi hanya suatu pemicu perubahan. Esensi terpenting dari digitalisasi adalah proses transformasi dan perubahan
mindset. Digitalisasi berarti kita melakukan transformasi proses bisnis dari cara yang biasa, rutinitas menjadi lebih efisien, lebih pruduktif dan berorientasi pada hasil." jelas Sesditjen Perbendaharaan.
Disisi lain, Wiwieng Handayaningsih juga menyampaikan bahwa kedepannya akan dilakukan revitalisasi fungsi seksi Bank dari tugas yang bersifat administratif menjadi lebih bersifat analitis.
"Seksi Bank akan berfungsi menjadi manajer likuiditas di tingkat daerah kemudian Seksi Bank akan menjadi kepanjangan tangan dari Dit. PKN dalam pengelolaan likuiditas" Pungkas Wiwieng Handayaningsih.