Kondisi perlambatan ekonomi yang telah memasuki resesi membuat pemerintah terus melakukan upaya dalam menahan dampaknya. Salah satunya dalam bidang ekonomi untuk sisi supply, sejumlah bantuan terus diberikan untuk mengurangi kesulitan ekonomi masyarakat.
Salah satu bantuan yang terus dijalankan dan diperluas adalah Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Tahun ini, realisasi penyaluran Kredit UMi menunjukan kinerja yang cukup baik dibandingkan dengan tahun 2019. Walaupun sempat turun karena terpengaruh oleh pandemi Covid-19, penyaluran Kredit UMi terus meningkat pada kuartal ketiga. Hal tersebut menunjukkan adanya geliat UMKM yang terus berusaha bangkit dan tumbuh, khususnya pada UMKM yang telah memanfaatkan stimulus Kredit UMi.
Sampai dengan 25 September 2020, kinerja penyaluran UMi tahun 2020 telah menjangkau 1.499.953 debitur dengan nilai Rp4,85triliun. Capaian ini telah mencakup 94% dari target debitur pada 2020 yaitu sebanyak 1.600.000 debitur.
Dengan tujuan menyasar UMKM yang belum bankable, Program UMi disalurkan melalui Koperasi dan Lembaga Keuangan bukan bank agar semakin banyak debitur yang dapat dijangkau. Misalnya melalui PT PNM (Persero), telah disalurkan 68% dari total realisasi Kredit UMi yaitu sebesar Rp6,63 triliun.
Luasnya jangkauan UMi menunjukkan perhatian pemerintah terhadap seluruh masyarakat Indonesia yang terdampak secara ekonomi dengan adanya pandemi Covid-19, khususnya para pengusaha Ultra Mikro agar dapat segera bergerak kembali. Bertumbuhnya perekonomian masyarakat akan memberikan harapan bahwa Indonesia dapat bangkit kembali melewati tantangan resesi, dan sekaligus menjaga kesejahteraan rakyat.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai realisasi penyaluran Kredit Ultra Mikro sampai dengan tanggal 25 September 2020, dapat dilihat pada infografis berikut.
Data: Direktorat Sistem Manajemen Investasi DJPb
|
|
|