Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Upaya pemerintah Indonesia melalui berbagai paket regulasi selama masa pandemi, serta upaya menggerakkan semua instrument pemerintah seperti BUMN, Kementerian/Lembaga (K/L), dan utamanya Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya, serta dapat menciptakan efek multiplier yang signifikan. Hal tersebut disampaikan Dirjen Perbendaharaan Andin Hadiyanto dalam sambutannya pada Webinar Internasional Pintar Belajar (PIJAR) yang diselenggarakan oleh Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN secara daring di Jakarta, Selasa (22/12).
Dirjen Perbendaharaan juga menyatakan bahwa BLU pun dapat berperan menjadi alat pemerintah dalam menangani ketimpangan fiskal yang terjadi dengan memanfaatkan saldo kas BLU yang dapat digunakan apabila diperlukan.
“BLU may also play or be one of the government tools in covering fiscal mismatch. BLU cash balance can be used as a buffer for government liability today if they are needed. So this very helpful, very useful,” ungkap Andin Hadiyanto.
Pada kegiatan yang mengambil tema “Semi-Autonomous Agencies - Practices and Challenges” (BLU: Praktik dan Tantangannya) tersebut, Dirjen Perbendaharaan mengungkapkan konsep dasar dan peran BLU yang saat ini berjumlah 244 BLU. BLU telah berkontribusi pada berbagai sektor strategis pemerintahan dan sektor produktif lainnya.
Andin menyebutkan terdapat 105 BLU yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Meski hanya 3,4% Rumah Sakit BLU dari total Rumah Sakit Nasional, tetapi berkontribusi 13,6% dari total penyediaan layanan rumah sakit di Indonesia.“There are 105 health service cluster BLUs spread across 5 State Ministries/Institutions. BLU hospitals (RS) only amount to 3.4% of the total national hospitals but can contribute to the provision of services as much as 13.6% of the total hospital service provision in Indonesia. BLU Hospital is one of the main supports of the National Health Insurance (JKN) because 80% of BLU Hospital patients are BPJS participants,” tambah Andin. Adapun di bidang pendidikan, terdapat 101 cluster layanan pendidikan BLU yang tersebar di 7 K/L yang menjangkau 1,4 juta peserta didik jenjang pendidikan formal dan 150 ribu pendidikan vokasi, serta menghasilkan 12 ribu penelitian atau 66,8% dari total penelitian nasional. Cluster layanan BLU lainnya terdiri dari unit kerja pengelola dana, pengelola kawasan, serta penyedia barang dan/atau jasa lainnya.
Kegiatan webinar ini dibuka langsung oleh Ketua Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Rionald Silaban, dengan menghadirkan Profesor Sandra van Thiel dari Universitas Erasmus Belanda sebagai narasumber bersama Direktur PPK-BLU Ditjen Perbendaharaan Ari Wahyuni dan dosen PKN STAN Budi Waluyo.