Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa menjadi tantangan tersendiri bagi para Insan Perbendaharaan untuk terus mengawal APBN sebagai instrumen utama untuk pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut telah dicontohkan dari keteladanan kisah Nabi Yusuf selaku bendahara negara Mesir. Dalam upaya peneladanan tersebut, Bintalnas DJPb menggelar Online Talks bertema Bangga Menjadi Insan Perbendaharaan, Meneladani Kisah Nabi Yusuf AS”.
“Sekarang ini kita semua sedang diuji di masa krisis semacam ini ,sehingga seorang treasurer perlu mempunyai manajemen risiko yang luar biasa untuk bisa mengantisipasi krisis, sebagaimana krisis yang melanda di masa Nabi Yusuf,” pesan Ustadz Noor Achmad yang mengisi kajian pada acara Online Talks Bintalnas DJPb pada Rabu (27/01)
Pada kesempatan yang sama, Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, Syaiful Islam, mengungkapkan pula bahwa memang ada relevansi dari kisah Nabi Yusuf yang dapat diteladani oleh Insan Perbendaharaan di masa kini.
“Pada kisah Nabi Yusuf disebutkan bahwa untuk menduduki posisi penting sebagai pengelola fiskal diperlukan dua kompetensi utama. Pertama, internal capacity yang mencerminkan sifat pandai menjaga atau hafidz. Kedua, hardskil capacity atau profesionalitas dalam pengelolaan perbendaharaan atau fiskal perekonomian dengan ilmu yang dimilikinya. Kedua hal tersebut memang menjadi kompetensi dalam uji sertifikasi pengelola keuangan publik saat ini,” jelas Syaiful.
Acara Online Talks Bintalnas DJPb yang ditayangkan secara live pada kanal Youtube BintalnasDJPb diharapkan dapat mempekuat wawasan Insan Perbendaharaan atas nilai-nilai luhur dari kehidupan Nabi Yusuf guna mendorong kecintaan akan peran strategis sebagai insan perbendaharaan. (dr)