Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Sebagai upaya mengawal pelaksanaan APBN, Ditjen Perbendaharaan dalam hal ini Direktorat Pelaksanaan Anggaran (PA) menjalankan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) secara berkala, khususnya untuk 15 Kementerian/Lembaga Negara (K/L) yang memiliki pagu anggaran terbesar serta K/L yang memiliki alokasi belanja Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Bahasan EPA bukan hanya terkait pencapaian target pelaksanaan APBN, melainkan juga menyentuh topik kualitas belanja.
"Quality of spending dapat dilihat salah satunya bagaimana mencapai output dengan cara yang lebih efisien, efektif, dan produktif. Jadi bukan hanya tercapai, tetapi bagaimana mencapai target tersebut," jelas Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Sudarto mengawali kegiatan EPA secara virtual dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Perhubungan, Senin (12/04).
Dalam kegiatan tersebut, para pimpinan Biro Keuangan dan/atau Biro Perencanaan serta Inspektorat Jenderal K/L memaparkan proyeksi belanja beserta strategi pencapaiannya. Sebagai bahan evaluasi, Direktorat PA juga menyajikan analisis atas penyerapan triwulan I 2021. Proses EPA ini dilaksanakan dalam beberapa batch dan akan berakhir pada 16 April 2021."Konsumsi pemerintah merupakan satu-satunya sektor yang tumbuh positif tahun 2020 yaitu 1,9%, sementara sektor-sektor lainnya mengalami kontraksi. Artinya, upaya K/L untuk mewujudkan APBN sebagai tools bagi kondisi ekonomi dan bersifat countercyclical dapat dikatakan sejauh ini mencapai sasaran. APBN telah bekerja keras untuk menahan agar pertumbuhan ekonomi tidak makin mengalami kontraksi dan jumlah penduduk miskin juga tidak makin mengalami penambahan. EPA dari semula dilaksanakan triwulanan menjadi bulanan. Kami berharap koordinasi dan komunikasi makin baik, agar penyerapan anggaran juga berjalan dengan lebih optimal dan apabila terdapat kendala bisa dicarikan solusinya," ungkap Direktur PA Sudarso. [lrn/sw]