Weekly Report KPPN Kutacane
Cutt off Data 23 Februari 2024
Executice Summary
1.Analisis Perkembangan Pelaksanaan Anggaran
A.Kinerja Pendapatan Negara
1) Realisasi Pendapatan Dalam Negeri (PNBP) mencapai Rp667.007.271,- atau 13,48% dari target;
2) Pendapatan Dalam Negeri turun sebesar Rp153.472.109,- atau -18,71% year on year (yoy), penurunan tersebut terdiri PNBP lainya;
3) Pendapatan perpajakan s.d. 31 Januari 2024 sebesar Rp4.808.749.665,-, menurun Rp3.194.283.944,- atau -39,91%.
B.Kinerja Belanja K/L dan TKD
1) Pagu belanja negara sebesar Rp2.095.219.455.000,- turun sebesar Rp72.604.990.000,- atau -3,35% yoy. Pagu belanja negara terdiri dari pagu belanja KL Rp345.102.779.000,- (16,47%) dan pagu TKD sebesar Rp1.750.116.676.000,- (83,53%). Penurunan pagu secara signifikan terjadi pada pagu TKD sebesar Rp45.540.948.000,- (-2,54%) dan Belanja K/L Rp 27.064.042.000,- (-4,61%) karena sebagian pagu TKD untuk Dana Insentif Fiskal 2024 belum tersedia.
2) Realisasi belanja Negara Rp249.948.278.747,- (11,93%), terdiri dari realisasi belanja K/L sebesar Rp67.732.559.547,- (19,63%), dan realisasi belanja TKD sudah tercapai Rp182.215.719.200,- (10,41%).
3) Realisasi Belanja Negara secara jumlah tumbuh sebesar Rp70.581.599.628,- (39,35% yoy) dengan Belanja K/L tumbuh sebesar Rp34.529.612.728,- (104,00% yoy) dan Belanja TKD tumbuh sebesar Rp36.051.986.900,- (24,67% yoy), belanja K/L juga tumbuh secara persentase dimana pertumbuhan masing-masing jenis belanja adalah untuk belanja pegawai (13,27% yoy) dan Belanja Barang (454,23% yoy). Sedang belanja modal mengalami kontraksi (5,59% yoy).
4) Realisasi belanja KPPN Kutacane selaku satker baru 6,20% terdiri dari belanja pegawai Rp16.609.000,- atau 9,32% dan belanja barang Rp78.465.392,- atau 5,12%.
2.Isu dan Permasalahan Pelaksanaan APBN
A.Penerimaan perpajakan TA. 2024 di wilayah KPPN Kutacane perlu ditingkatkan karena pada TA. 2023 mengalami penurunan dibandingkan penerimaan pajak TA. 2022.
B.Perlunya mendorong ketertiban bendahara dan pemerintah desa dalam melakukan penyetoran pajak.
C.Untuk meningkatkan PNBP ditahun 2024, satker perlu mengali potensi PNBP yang belum tergali selama tahun 2023, seperti pendapatan sewa Gedung, PBT Redistribusi Tanah, Penerbitan/Penggantian Buku Nikah.
D.DAK Fisik belum ada yang disalurkan karena Pemda masih mengumpulkan syarat salur.
3.Kesimpulan dan Saran
A.PNBP sampai dengan 23 Februari 2024 mengalami konstraksi dibandingkan TA 2023 yoy.
B.Realisasi belanja sampai dengan 23 Februari 2024 mengalami pertumbuhan dibandingkan TA 2023 yoy yang dikarenakan selain dari kenaikan belanja TKD juga belanja pemerintah pusat dari satker KPU.
C.Inflasi di Aceh Tenggara mengalami penurunan (deflasi) dengan komoditas yang terbesar mempengaruhi inflasi adalah tepung terigu di minggu ketiga, sedangkan di Gayo Lues mengalami inflasi dengan komoditas yang terbesar mempengaruhi inflasi adalah cabe rawit, dimana di daerah lain komoditas beras sedang mengalami kenaikan harga .
D.Perlu peningkatan penggunaan CMS di wilayah kerja KPPN Kutacane.
E.Perlu dilakukan Langkah-Langkah strategis pelaksanaan anggaran untuk peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran atau kinerja fiskal di TA 2024.
F.Deviasi antara RPD halaman III DIPA dengan Realisasi Anggaran masih menjadi isu di satker-satker lingkup KPPN Kutacane.
-KPPN KUTACANE-