Sebagai salah satu kota terpilih lokasi Kementerian Mengajar 2016, Denpasar menjadi tempat favorit para relawan pengajar dari seluruh Indonesia, terbukti dari 67 relawan pengajar dan dokumentator, 35 relawan berasal dari luar kota Denpasar yang mewakili beberapa  unit Eselon 1 Kemenkeu.  Sungguh sebuah antusiasme dan semangat para relawan yang perlu diberikan apresiasi.

Lokasi sekolah KM2016 di Denpasar tersebar di 4 lokasi yaitu SDN 09 Sumerta, SDN 11 Sumerta, SDN 15 Dangin Puri dan satu satunya sekolah swasta yaitu SD Kartika VII-1 yang dimiliki oleh Yayasan Kodam Udayana. Pada Kegiatan Mengajar ini,  Relawan pengajar ditantang untuk menggantikan peran guru selama setengah hari mengajar mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Kira kira materi apa yang diajarkan para relawan?

Pertanyaan ini hinggap di seluruh relawan baik pengajar, dokumentator maupun fasilitator, apalagi sebagian besar relawan belum memiliki pengalaman mengajar anak – anak Sekolah Dasar sebelumnya. Bila dibandingkan dengan kegiatan sejenis yang banyak melibatkan relawan dari beragam profesi, menjadi tantangan tersendiri bagi para relawan KM 2016 karena sedapat mungkin harus mengenalkan profesi dan tugas pokok fungsi Kementerian Keuangan kepada anak - anak.

Menyusun strategi dan menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin agar dapat mengenalkan APBN, Penerimaan dan Pengeluaran Negara dan Tugas Menjaga Perbatasan dari Direktorat Bea dan Cukai cukup mengasah otak para relawan. Metode pengajaran dengan sistem pedagogik cukup membantu para relawan untuk berkreasi dan berimprovisasi dengan bermacam macam bentuk teknik penyampaian.

Kegiatan Kemenkeu Mengajar 2016 Denpasar ini didukung oleh relawan dari seluruh level jabatan di Kantor Vertikal termasuk pejabat Eselon II. Salah satu relawan pengajar di KM 2016 Denpasar adalah R. Wiwin Istanti yang kesehariannya bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali, memberikan penjelasan alur APBN dengan menggunakan media permainan APBN yaitu dengan menggambarkannya dalam sebuah maket permainan interaktif. Terdapat rumah - rumahan sebagai aset, pesawat, uang kertas dan beberapa alat peraga bantu lainnya untuk menggambarkan kepada anak - anak tentang proses penerimaan, pembayaran dan pembukuan secara mudah dan gampang diingat. Fokusnya adalah untuk menumbuhkan semangat menggapai cita cita dan integritas dalam bekerja yang diwujudkan dalam nilai kejujuran pada saat bermain simulasi APBN.

Menggunakan metode mengajak bermain ternyata cukup ampuh bagi anak anak, terbukti ketika salah satu relawan videografer meminta testimoni anak-anak, menanyakan “Apa Yang diajarkan Bapak Ibu Guru dari KM2016”? Mereka menjawab “ Pajak, KPPN dan Bea Cukai “, yang terlintas dalam pikiran mereka.

Penutupan kegiatan dilakukan dengan memberikan cap tangan dan menuliskan cita cita. Dari beberapa cita - cita yang ditulis anak - anak, terselip cita - cita menjadi seorang Menteri Keuangan, sebuah cita cita yang luhur, dan siapa tahu suatu saat Menteri Keuangan RI berasal dari Pulau Dewata.

Kesuksesan KM2016 Denpasar tidak lepas dari delapan orang relawan fasilitator dari beberapa unit eselon I yaitu DJPB, DJP, DJBC, DJKN, Sekjen KPTIK dan BDK yang dimotori oleh  Yogi Bekti Swasana (Kepala Seksi Bank KPPN Amlapura) sebagai koordinator KM 2016 lokasi Denpasar.

“Dari kami untuk negeri” sepertinya cocok menggambarkan keseluruhan acara setengah hari mengajar. Tanggung jawab mengenalkan Kemenkeu kepada generasi muda penerus bangsa adalah tugas kita bersama, tidak terbatas hanya para relawan KM 2016.

 (Yogi BS &Putu Aryanti-Kontributor Kanwil DJPB Prov Bali)