Yogyakarta, 24 Desember 2024 - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJPb DIY) menyusun Kajian Fiskal Regional (KFR) untuk mengkaji keterkaitan antara implementasi kebijakan fiskal dengan pencapaian output dan outcome yang terwujud dalam bentuk indikator perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai suatu hasil kajian, informasi yang tertuang dalam KFR diarahkan untuk menjadi referensi yang kredibel atas implementasi kebijakan fiskal di daerah yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) secara luas baik di pusat maupun daerah.
Oleh sebab itu, Kanwil DJPb DIY menggelar Diseminasi Kajian Fiskal Regional (KFR) Triwulan III Tahun 2024 pada Senin (23/12/2024) di Aula Lantai 3 Kanwil DJPb DIY, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkuat analisis ekonomi regional melalui penajaman KFR serta mengoptimalkan manfaat KFR melalui publikasi demi memberikan informasi terkait perkembangan perekonomian nasional dan daerah. Selain itu, forum ini mendiskusikan sejauh mana kondisi perekonomian dan keuangan DIY dalam mendukung bauran kebijakan pusat dan daerah telah sesuai dengan tujuan makro ekonomi yang telah ditetapkan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bank Indonesia Yogyakarta, Bappeda dan BPKA/BPKAD lingkup DIY, akademisi, dan mahasiswa penerima beasiswa LPDP. Lalu ada unsur Kemenkeu Satu yang turut hadir yakni Kanwil DJP DIY, KPPBC Yogyakarta, KPKNL Yogyakarta, BDK Yogyakarta serta KPPN lingkup DIY.
Acara diawali dengan pembacaan keynote speech oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DIY, Wiyos Santoso yang mewakili Sekda DIY. Wiyos Santoso menyampaikan diseminasi KFR merupakan momen yang penting dalam mendukung sinergi kebijakan fiskal dan perekonomian daerah demi kesejahteraan masyarakat DIY.
"Kami mengapresiasi inisiatif terselenggaranya forum diseminasi ini serta berharap agar KFR yang disusun dapat memberikan wawasan penting mengenai perkembangan indikator makro ekonomi, analisis tematik, sinergi APBN dan APBD dalam mendukung pembangunan daerah serta diharapkan ke depan sinergi antara pemangku kepentingan terus diperkuat," ucapnya.
Selanjutnya, penyampaian materi diseminasi disampaikan oleh empat narasumber yaitu Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta (Diseminasi KFR Triwulan III Tahun 2024), Kepala Badan Pusat Statistik DIY, Herum Fajarwati (Indikator Makro Ekonomi DIY), Deputi Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Hermanto (Perkembangan Ekonomi DIY) serta Kepala Bidang Perekonomian Bappeda DIY, Imam Budidharma (Kinerja Perekonomian DIY). Kegiatan ini dimoderatori oleh akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Evi Noor Afifah yang memandu jalannya acara dari awal hingga akhir acara.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang diikuti oleh peserta dengan antusias. Hasil dari KFR ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai penyedia informasi terkait penyusunan kerangka ekonomi makro yang menjadi dasar penyusunan kebijakan fiskal baik APBN maupun APBD.