Yogyakarta, 3 Maret 2025 - UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, kehadiran APBN untuk mendukung UMKM merupakan langkah strategis mewujudkan kemajuan ekonomi Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Kanwil DJPb Provinsi DIY yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kanwil DJPb Provinsi DIY, Juli Kestijanti dalam Workshop dan Fieldtrip UMKM Sawit yang mengangkat tema “Pemberdayaan UMKM guna Mendukung Pemanfaatan Produk Turunan Kelapa Sawit” pada 26 Februari 2025. Acara tersebut digelar oleh Politeknik LPP Yogyakarta berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Juli menyampaikan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Ia menegaskan UMKM berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat.
"Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi UMKM, peran APBN menjadi sangat vital untuk membantu pengembangan sektor ini, terutama dalam meningkatkan daya saing dan daya tahan ekonomi Indonesia. Pemanfaatan APBN yang tepat dapat menjadi dorongan signifikan bagi kemajuan UMKM di Indonesia," ucap Juli Kestijanti.
Selanjutnya, Juli juga menjelaskan penggunaan APBN untuk mendukung UMKM di Indonesia merupakan langkah strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pendanaan, pelatihan, dukungan infrastruktur, digitalisasi serta penguatan ekosistem bisnis, pemerintah berupaya memperkokoh fondasi UMKM agar dapat tumbuh berkelanjutan.
"Dengan perbaikan yang terus dilakukan, penyaluran APBN untuk UMKM diharapkan dapat lebih efektif dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia di masa mendatang meskipun masih ada beberapa tantangan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur II Politeknik LPP Yogyakarta, Galuh Banowati menyampaikan kegiatan ini digelar sebagai bentuk penerapan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, pihak kampus berupaya untuk menggandeng para pelaku UMKM dalam menyebarkan edukasi demi mengembangkan produk turunan kelapa sawit.
Selanjutnya, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY, Agus Mulyono memaparkan ada 344.000 pelaku UMKM yang berproduksi dari produk turunan sawit. Namun, terdapat permasalahan dasar yang sering muncul yaitu tantangan pengembangan usaha mikro/kecil menjadi usaha menengah. Maka dari itu, workshop ini diharapkan menjadi salah satu solusi yang bisa ditawarkan.
Lalu, Direktur Utama BPDPKS yang diwakili oleh Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah menyampaikan pentingnya para pelaku UMKM untuk dapat meningkatkan peluang yang salah satunya dengan menciptakan produk turunan kelapa sawit.