Press Conference (Kinerja APBN s.d. 31 Agustus 2022)
Kinerja pendapatan APBN di wilayah Jawa Tengah sampai dengan 31 Agustus 2022 sebesar Rp64,48 triliun. Angka ini meningkat Rp10,84 triliun atau naik 20,20% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sumbangan terbesar pendapatan berasal dari penerimaan cukai Rp28,41 triliun dan Pajak Penghasilan Rp17,03 triliun. Growth pendapatan terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (46,20%) dan kenaikan Cukai sebesar (17,68%).
Sedangkan kinerja belanja APBN sampai dengan 31 Agustus 2022 sebesar Rp65,29 triliun (63,09%). Kinerja belanja tersebut turun sebesar Rp2,34 triliun (-3,49%) dibanding periode yang sama tahun 2021. Belanja Sosial mengalami peningkatan sebesar Rp23,64 miliar (53,84%) sedangkan realisasi belanja lainnya terkontraksi.
Sisi positif kinerja APBD terutama dipengaruhi peningkatan penyaluran DAK Fisik yang mampu tumbuh sebesar 44,79% dibandingkan tahun 2021, meskipun demikian capaian realisasi penyaluran ini masih relatif rendah (31,32%). Secara keseluruhan realisasi Belanja TKDD sedikit mengalami penurunan (-1,28%).
Khusus penyaluran kredit program baik itu Kredit Usaha Rakyat maupun Ultra Mikro di wilayah Provinsi Jawa Tengah sampai dengan 31 Agustus 2022 telah tersalurkan sebesar Rp44,98 triliun kepada 1.299.661 debitur. Selanjutnya terkait upaya pemulihan ekonomi nasional, realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022 hingga 30 Agutus 2022 adalah sebesar Rp18,99 triliun.
Menyikapi dinamika dampak kenaikan BBM di Jawa Tengah, Kemenkeu Satu Jateng bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kepolisian dan para pemangku kepentingan lainnya telah berdiskusi, berkoordinasi dan sinergi serta berkomitmen untuk melakukan upaya penanganan dampak dimaksud. Akselerasi belanja APBN dan APBD melalui forum ALCo Jawa Tengah diharapkan dapat meningkatkan pembangunan wilayah yang berkelanjutan dan berkualitas demi terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Jawa Tengah.
