Dorong BLU Terus Bertumbuh Dengan Maturity Rating
BLU hadir untuk memberikan pelayanan ke masyarakat tanpa mengutamakan keuntungan namun mengutamakan pelayanan publik. Kemampuan aktivitas yang fleksibel membuat BLU saat ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, sehingga peran BLU akan semakin penting di masa depan. Sebagai instansi di lingkungan pemerintah yang berorientasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, keberadaaan BLU terus dikembangkan secara berkelanjutan. Agar pengembangan BLU menjadi terukur, kinerja BLU diukur melalui standardisasi maturity rating. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Bidang PPA I Kanwil DJPb Jateng, Ana Triambarsari, pada kegiatan Workshop Self Assesment BLU Maturity Rating Tahun 2023, Selasa (13/6).
“Adanya penambahan BLU hampir setiap tahun menjadi tantangan tersendiri. Tahun 2023 di Jawa Tengah, terdapat penambahan 3 BLU baru sehingga total menjadi 25 BLU dan saat ini masih didominasi oleh BLU pendidikan dan kesehatan. Alokasi anggaran satker BLU tahun 2023 sebesar Rp5,36 triliun, yang bersumber dari RM Rp3,69 triliun dan BLU Rp1,67 triliun. Sampai dengan akhir Mei 2023, total realisasi anggaran belanja sebesar Rp1,54 triliun (28,73%), untuk RM Rp584,20 miliar (34,93%) dan BLU Rp951,25 miliar (25,81%). Hal yang perlu mendapat perhatian bagi satker BLU yaitu dalam melakukan pengesahan pendapatan dan belanja yang belum teratur setiap bulan. Langkah kunci: change management, maturity, SDM, dan inovasi serta pengelolaan keuangan yang akuntabel,” ungkap Ana Triambarsari.
Kegiatan workshop diselenggarakan secara offline bertempat di Aula lt.4 GKN Semarang I dan dihadiri oleh 25 satker BLU di Jawa Tengah, dengan narasumber Ibu Maria Immaculata Sri Nuryati (Kepala Bidang PAPK Kanwil DJPb Prov Jawa Tengah) dan Bapak Aditya (Dit. PK BLU).
“Sebagai entitas akuntansi, satker BLU punya kewajiban menyusun laporan keuangan yang wajib disampaikan ke Kanwil setiap semester dan tahunan, berupa LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, LPE, dan CaLK. Sejak Januari tahun 2022 dengan implementasi full SAKTI, banyak permasalahan yang dihadapi antara lain reklas yang belum dicatat, kesalahan pencatatan, pendetilan aset dan persediaan. Sampai saat ini baru sekitar 18 yang tertib menyampaikan laporan keuangan, Melalui aplikasi MonSAKTI pada saat rekonsiliasi, perlu memperhatikan menu to do list. Untuk memastikan transaksi resriprokal dan hal-hal yang belum diselesaikan, Kanwil telah memiliki inovasi Jumat Bersih Tanpa Selisih (Jumiarsih). Tingkat kepatuhan satker BLU (upload di BIOS 2022), untuk unaudited yang sudah upload 18 satker, sedangkan dan untuk audited sebanyak 14 satker,” jelas Maria.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Bapak Aditya menyampaikan bahwa maturity rating bukanlah alat untuk meng klaim baik/buruknya, tetapi untuk cerminan BLU apa saja pekerjaan yang bisa diimprove serta mengetahui ukuran pelaksanaan pekerjaan. Penilaian BLU Maturity Rating akan mengukur 6 aspek yang terbagi menjadi dua berdasarkan result based dan process based. Pengukuran tingkat dewasa suatu BLU terdapat 5 level, semakin tinggi level maka tingkat kedewasaaan semakin tinggi. Level 3 sudah cukup bagus dan membanggakan untuk alat ukur maturity rating ini.
“Rata-rata tingkat maturitas BLU di Jateng yaitu 2,99 (BLU tertinggi maturity ratingnya yaitu RSUP Kariadi). Masih banyak idle cash pada BLU yang kurang dimanfaatkan. Inovasi yang melibatkan keterlibatan pengguna jasa masih kurang dengan skor di bawah 2. Selain itu, penggunaan sumber daya juga menjadi perhatian dengan skor yang belum terlalu tinggi. Pada intinya maturity rating digunakan untuk meningkatkan kualitas BLU, masih banyak satker BLU yang belum mengerti cara memaksimalkan fleksibilitas yang dimiliki. Pada tiap aspek terdapat bobot masing-masing yaitu 20% keuangan 80% aspek pelayanan. Presentase bobot dapat berubah sewaktu-waktu tergantung oleh arahan atasan/presiden,” pungkas Aditya.
Acara workshop ditutup dengan diskusi yang dipandu oleh Bapak Tri Usodo, Kepala Seksi PPA I A.
