Jl. Sultan Muhammad Syah, Gedung Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Riau, Dompak

APBN Kita Regional Provinsi Kepulauan Riau Per 31 Agustus 2023

 

Tanjungpinang, 22 September 2023 – Pertumbuhan Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Triwulan II-2023 mengalami perkembangan yang baik dengan capaian pertumbuhan sebesar 5,04 persen (yoy). Jika dibandingkan dengan triwulan II  tahun 2022, perekonomian Kepri tumbuh lebih cepat sebesar 5,01 persen (y-on-y). Kemudian, bila dibandingkan dengan triwulan I 2023, perekonomian Kepri pada triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 0,72 persen (q-to-q).  Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan Kepri sampai dengan Triwulan II-2023 masih terjaga sejalan dengan tren perbaikan kondisi perekonomian yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi Kepri tersebut lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year mendapat peringkat pertama diantara provinsi lainnya di Sumatera. Capaian pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepri di triwulan II tahun 2023, tentunya menjadi semangat dan motivasi  untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik kedepannya. Provinsi Kepri sebagai bagian dari regional Sumatera berkontribusi sebesar 7,38% terhadap PDRB Sumatera, dan mendukung PDB nasional sebesar 1,61%.

APBN sebagai instrumen fiskal, juga berperan penting dalam menjaga stabilitas perekonomian secara makro. Selama pandemi, APBN telah bekerja sangat keras dalam menjalankan fungsinya. Kebijakan anti-siklus (countercyclical) APBN berperan efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun regional. Pertumbuhan ekonomi di Kepri telah menunjukkan progres pemulihan yang signifikan sejalan dengan peningkatan mobilitas dan aktivitas usaha masyarakat di Kepri. Di sisi lain, berkurangnya kasus Covid-19 secara global dan domestik juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepri untuk kembali bangkit meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 melalui efektivitas kebijakan fiskal dan APBN 2022 dalam menavigasi proses pemulihan ekonomi.

Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir Agustus 2023 Pendapatan Negara di regional Kepri telah terealisasi sebesar Rp7.797,67 miliar atau telah mencapai 66,02% dari total target pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp6.503,17 miliar atau 68,10% dari target pendapatan pajak tahun 2023.    

Selanjutnya, total Belanja Negara di Kepri sampai akhir Agustus 2023 sebesar Rp9.677,81 miliar atau 58,90% dari total pagu. Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp4.411,22 miliar atau 51,95%, realisasi ini lebih tinggi 38,07% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya karena realisasi belanja barang dan modal yang lebih tinggi pada tahun 2023. Growth Belanja Modal mencapai 104,19% yaitu sebesar Rp8.155,45 miliar atau 49,63% dari total pagu.

 Selanjutnya, realisasi penyaluran TKD Kepri sebesar Rp5.266,59 miliar atau 66,21%. Lebih tinggi 9,85% dibanding periode yang sama pada tahun 2022. Sampai dengan akhir Agustus 2023, transfer ke daerah yang telah tersalurkan adalah      Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK Fisik, DAK Nonfisik, DID, dan Dana Desa. Peningkatan TKD dikarenakan terdapat proyek Prioritas Nasional dan Major Project pada tahun 2023 pada beberapa  pemerintah daerah.

Selanjutnya, perkembangan Ekonomi Regional pada bulan Agustus 2023, gabungan 2 kota di Provinsi Kepri (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,48. Inflasi terjadi karena kenaikan IHK dari 111,18 pada Agustus 2022 menjadi 114,48 pada Agustus 2023. Bila dilihat secara m-to-m, inflasi Kepri berada di angka 0,16 persen. Dari 2 kota IHK di Kepri, tercatat Kota Batam mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 3,10 persen, dan Kota Tanjungpinang sebesar 2,04 persen.

Beberapa strategic issue di regional Provinsi Kepri per 31 Agustus 2023 diantaranya yang pertama terkait ekspor dan impor. Kinerja ekspor pada sektor nonmigas menyumbang 78,44% dari total ekspor pada bulan Agustus 2023, hal tersebut turut berperan dalam meningkatkan perolehan PPh 21 dari sektor Industri di bulan Agustus 2023. Negara Singapura, AS, dan Tiongkok menjadi negara pangsa ekspor Kepri terbesar pada bulan Agustus 2023. Di lain sisi pada kinerja impor, sektor nonmigas menyumbang 82,53% dari total impor pada bulan Agustus 2023, yang didominasi oleh mesin/peralatan listrik dan mesin/pesawat mekanik. Negara Tiongkok, Singapura, dan Jepang menjadi negara pemasok impor Kepri terbesar pada bulan Agustus 2023.

Strategic Issue kedua adalah Penyaluran KUR dan Umi di Kepri s.d 31 Agustus 2023. Kinerja penyaluran KUR dan UMi di Kepri s.d 31 Agustus 2023 sebesar Rp1.085,18 miliar, dengan penyaluran KUR sebesar Rp1.047,45 miliar dan penyaluran UMi sebesar Rp37,73 miliar. Bila dilihat per wilayah kabupaten/kota, penyaluran KUR dan UMi tertinggi ada di Kota Batam dengan total Rp549,99 miliar. Kabupaten Lingga dengan peringkat terendah yaitu Rp38,89 miliar. Dari sektor usaha, sektor Perdagangan Besar dan Eceran masih mendominasi dengan besaran 50,38%.

Pemulihan ekonomi pada tahun 2023 tetap menjadi tujuan dan harapan bersama, melalui kolaborasi instansi vertikal kementerian keuangan di diharapkan APBN sebagai instrumen fiskal dapat terlaksana secara optimal dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search