Jalan Tanjung Dako No 15 

Kinerja APBN Kita Mei 2023 Provinsi Sulawesi Tengah

Kinerja APBN Kita Mei 2023 Provinsi Sulawesi Tengah

 

”Resilensi APBN Terjaga, Namun Pemerintah Mencermati Moderasi Penerimaan Negara”

 

Regional Chief Economist Sulteng / Kanwil DJPb Provinsi Sulteng

 

Palu, 24 Mei 2023 – Kasus harian Covid-19 di Sulteng seminggu terakhir mengalami peningkatan dibanding dua bulan sebelumnya. Sampai dengan minggu ketiga Mei 2023 kasus aktif Covid-19 di Sulteng tercatat sebanyak 194 kasus aktif, kondisi yang berbeda jauh dengan awal Maret 2023 yang hanya terdapat 10 kasus aktif saja. Terjadinya peningkatan kasus ini tentunya sangat berkaitan dengan tingginya mobilitas masyarakat selama pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk juga dikarenakan masa pemberlakuan PPKM yang telah resmi dicabut. Namun demikian meski terjadi peningkatan kasus harian, situasi pandemi yang dihadapi Indonesia khususnya Sulteng terbilang masih terkelola dan terkendali dengan baik.

Ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) Triwulan I Tahun masih tumbuh kuat sebesar 13,18% (yoy). Angka ini menjadikan pertumbuhan ekonomi Sulteng konsisten mencatatkan pertumbuhan dua digit selama 8 kuartal berturut-turut. Angka pertumbuhan ekonomi Sulteng Tw I-2023 ini sesuai proyeksi Kanwil DJPb Sulteng yang berada dikisaran 11,2% – 13,6% (yoy).  Kuatnya pertumbuhan ekonomi Sulteng pada kuartal pertama didukung oleh semua komponen PDRB. Pada sisi pengeluaran kinerja ekspor masih tinggi, konsumsi rumah tangga semakin membaik, serta konsumsi pemerintah yang tumbuh positif.  Pertumbuhan ekonomi Sulteng yang kuat juga tercermin dari sisi produksi, terutama ditopang oleh Sektor Industri Pengolahan, kemudian diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Selain itu berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak akhir Desember 2022, juga menjadi katalisator perbaikan mobilitas dan konsumsi masyarakat di Sulteng yang berdampak pada membaiknya perekonomian Sulteng.

Dari sisi volatilitas harga, laju inflasi gabungan pada April 2023 terus menunjukan perbaikan. Tekanan inflasi pada April 2023 tercatat hanya mencapai 3,92% (yoy), menurun cukup signifikan dibanding bulan Maret yang tercatat sebesar 5,28% (yoy). Secara komulatif, angka inflasi gabungan di Sulteng pada April 2023 tercatat sebesar 1,1% (year to date/ytd). Meskipun terdapat HBKN Idul Fitri 2023 di bulan April, namun inflasi di Sulteng dapat terkendali dengan baik. Penurunan tersebut dipengaruhi terutama oleh kelompok administered prices sejalan dengan kenaikan permintaan yang masih gradual, terkendalinya ekspektasi inflasi, harga komoditas global yang menurun, dan nilai tukar yang terjaga. Adapun komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi April adalah Ikan Cakalang, Ikan Ekor Kuning, Beras, sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi adalah Cabai Rawit, Ikan Selar, dan Cabai Merah.

Surplus Neraca Perdagangan di Sulteng pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar US$881,1 juta, naik 18,1% dibandingkan periode Maret 2022. Meskipun terus dihadapkan dengan perlambatan perekonomian dunia dan tren moderasi harga komoditas, pertumbuhan volume ekspor hilirisasi SDA seperti nikel tumbuh kuat. Tercatat Ekspor pada bulan Maret sebesar US$1.605,4 juta, tumbuh 4,0% (mtm). Pertumbuhan ekspor bulan maret didorong oleh meningkatnya ekspor besi dan baja yang tumbuh 13,6% (mtm). Sementara itu, kinerja impor cukup terkendali dimana impor ke Provinsi Sulteng pada Maret 2023 senilai US$727,30 juta atau naik 2,83% (mtm). Kinerja positif ekspor memberikan hasil yang baik bagi neraca perdagangan Sulteng yang mencatatkan surplus US$2.874,5 juta sepanjang Januari-Maret 2023. Surplus yang terjadi pada Maret 2023 semakin menambah konsistensi kinerja baik neraca perdagangan Sulteng yang berhasil mencatatkan surplus selama 51 bulan berturut-turut

Kinerja perekonomian yang kuat juga selaras dengan kualitas pemulihan ekonomi yang terus terjaga, ditandai dengan berlanjutnya perbaikan kondisi ketenagakerjaan Sulteng 2023. Hal tersebut tercermin dari tingkat pengangguran di Sulteng yang mengalami perbaikan pada periode Februari 2023, dimana TPT Sulteng turun 0,18% poin dibanding periode Februari tahun sebelumnya. Sementara itu pada rentang periode yang sama jumlah orang yang menganggur berkurang sebanyak 2460 orang atau berhasil turun 4,41% yoy. Pertumbuhan ekonomi yang kuat mampu menciptakan tambahan lapangan kerja sebanyak 15,05 ribu. Sektor yang paling banyak mengalami peningkatan lapangan pekerjaan adalah sektor Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 1,08% poin (yoy). Tingginya serapan tersebut tidak terlepas dari telah berakhirnya/dicabutnya masa PPKM.

Tren Belanja APBN hingga Maret 2023 Terjaga Positif.

Sampai dengan 30 April 2023, Belanja Negara tercapai sebesar Rp7,4 T atau 28,3% dari Pagu APBN, dan tumbuh 12,1% (yoy). Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp2,4 T (25,1% dari Pagu) dengan pertumbuhan 46,6% (yoy). Sebanyak 23,1% belanja pemerintah pusat atau sebesar Rp545,5 M merupakan belanja yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat, baik melalui sektor Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Sosial dan belanja untuk Ketahanan Pangan.

Belanja Kesehatan telah disalurkan sebesar Rp53,4 M antara lain untuk peningkatan pelayanan Kesehatan, pelatihan kesehatan, Bantuan biaya Pendidikan oleh Satker lingkup Kementerian Kesehatan. Kegiatan Pengawasan dan pengendalian, pemantauan produk dan lembaga oleh satker BPOM serta Pelatihan bidang Kesehatan, pengendalian dan pengawasan, peningkatan layanan dll, oleh satker BKKBN. Sementara untuk mendukung Ketahanan Pangan, telah disalurkan sebesar Rp187,1 M yang pelaksanaannya berupa pembangunan bendungan dan irigasi, peningkatan sarpras jaringan SDA pada satker PUPR, kemudian bantuan benih, pupuk, pestisida, pembinaan kepada para petani dan nelayan, penyuluhan, peningkatan produksi perikanan dan pertanian pada satker Kementerian Pertanian dan juga Kementerian kelautan dan perikanan. Di samping itu, APBN melalui anggaran Perlindungan Sosial juga dimanfaatkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat serta mengantisipasi kenaikan harga di saat hari raya, seperti melalui penyaluran untuk rehabilitasi kelompok rentan, lanjut usia, disabilitas, sosial anak dan korban bencana yang tersalur sebesar Rp3 M pada satker Kemensos.

Penyaluran anggaran di sektor Pendidikan juga terus dijaga. Realisasi APBN di Sulteng untuk sektor Pendidikan s.d. 30 April 2023 terserap sebesar Rp302 M. Pemanfaatannya antara lain untuk gaji pengajar, sertifikasi, PIP, dan KIP Kuliah. Dana pendidikan juga digunakan untuk menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan layanan dan mutu pendikan.

Dari sisi Transfer ke Daerah (TKD), penyalurannya s.d. 30 April 2023 telah tersalur sebesar Rp5,06 T (30,1% Pagu), tumbuh tipis sebesar 1% (yoy) dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan tersebut diikuti dengan peningkatan tata kelola yang semakin baik, terutama dari penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) non-Fisik. Penyaluran DAK Non-fisik mengalami pertumbuhan positif disebabkan perbaikan kinerja penyampaian syarat salur dari pemda dan rekomendasi dari K/L pengampu yang lebih baik. Penyumbang utamanya berasal dari BOS, Tunjangan Profesi Guru (TPG), dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang memiliki alokasi pagu tertinggi. Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) juga menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dari tahun lalu akibat adanya kenaikan pagu DBH, khususnya jenis Minerba dan Migas tahun 2023. Realisasi DAK Fisik juga mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan percepatan realisasi untuk peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afimasi. Sementara komponen TKD lainnya seperti Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Insentif Fiskal mengalami penurunan disebabkan adanya perubahan kebijakan khususnya penyaluran DAU yang ditentukan penggunaannya. Penyaluran Dana Desa juga sedikit lebih rendah disebabkan penurunan jumlah penerima BLT Desa dari semula 157 ribu orang di tahun 2022 menjadi 66 ribu orang di tahun 2023.

Penerimaan Pajak s.d. April 2023 Masih Tumbuh dengan Baik

Pendapatan negara melanjutkan kinerja baik hingga akhir April 2023, dengan tumbuh 19,1% (yoy). Hingga akhir April 2023, Pendapatan Negara tercapai sebesar Rp3,2 T atau 36,0% dari target APBN 2023. Pendapatan Negara dari Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih mampu tumbuh cukup tinggi, sementara Pendapatan Kepabeanan dan Cukai mengalami penurunan.

Hingga akhir April, penerimaan pajak masih kuat, yaitu mencapai Rp2,3 T atau 36,7% dari Target, dengan pertumbuhan sebesar 29,3% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh solidnya pertumbuhan ekonomi regional, dampak harga komoditas yang relatif tinggi, dan dampak implementasi UU HPP. Secara kumulatif, mayoritas jenis pajak tumbuh positif kecuali PPh 22 Impor yang terkontraksi karena penurunan aktivitas impor akibat rampungnya beberapa proyek pembangunan smelter di Morowali. Pertumbuhan terutama didorong pada jenis PPh Pasal 21 seiring dengan meningkatnya penambahan WP di kawasan berikat Morowali dan Morowali Utara.  Selain itu, seluruh sektor utama mencatatkan kinerja positif secara kumulatif, meski pada bulan April kinerja sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, konstruksi, dan real estat mengalami kontraksi akibat tingginya angsuran masa PPh Badan pada tahun 2022 dan pembayaran ketetapan pajak yang tidak berulang.

Sementara itu per 30 April 2023, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai melambat namun tetap on-track terhadap proyeksi. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp585,9 M (27,1% dari Target), turun sebesar 16,0% yoy. Penerimaan bea dan cukai terdiri dari penerimaan Bea Masuk yang hingga akhir Maret mencapai Rp534,8 M (25,7% dari target) atau mengalami penurunan 2,1% (yoy). Utamanya didorong oleh melambatnya kinerja Impor akibat beberapa perusahaan industri pengolahan fokus untuk memaksimalkan produksi dari pabrik yang ada dibandingkan pengembangan pembangunan pabrik baru. Meski kinerja pada April ini menurun, namun diproyeksikan sampai dengan akhir 2023 kinerja penerimaan Bea Masuk diperkirakan akan dapat tumbuh dan mencapai targetnya, mengingat perusahaan-perusahaan di kawasan industri pengolahan telah menargetkan untuk diselesaikannya smelter-smelter di kawasan berikat di tahun 2023 yang tentunya akan mendorong peningkatan Impor barang prapabrikasi di bulan-bulan selanjutnya. Kemudian untuk penerimaan bea keluar mencapai Rp50,6 M (72,8% dari target) juga mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 66,5% (yoy). Penurunan ini didorong oleh menurunnya pungutan Ekpor CPO, harga CPO global yang lebih rendah serta adanya pemeliharan pabrik oleh salah satu eksportir di Banggai.

Kinerja PNBP terus mengalami peningkatan, hingga akhir April 2023 penerimaan telah mencapai Rp333,1 M (66,4% dari Target) atau tumbuh 46,8% (yoy). Capaian positif ini terutama didorong dari tingginya realisasi pendapatan PNBP Lainnya yang mencapai Rp220 M atau 87,3% dari target (tumbuh 65,2% yoy) yang disumbang oleh peningkatan pendapatan atas layanan K/L, khususnya jasa/layanan pada K/L Kemenhub dan Kemenkumham. Pendapatan BLU juga mencatatkan pertumbuhan positif, dimana realisasinya telah mencapai Rp113 M atau 45,2% dari target dengan pertumbuhan mencapai 20,6% (yoy). Penerimaan tersebut sebagian besar ditopang dari pendapatan BLU UNTAD dan BLU Bandara Mutiara Sis Al-Jufri.

APBN hingga bulan April 2023 masih mencatatkan kinerja yang baik, ditopang kinerja pendapatan yang masih kuat dan pertumbuhan belanja yang terjaga. APBN tetap solid dan resilen menjaga pertumbuhan ekonomi dengan tetap waspadai perkembangan risiko dan kondisi ekonomi global serta potensi moderasi penerimaan sebagai dampak menurunnya harga komoditas global.

“Hasil yang sangat baik sampai April akan kita jaga terus dan kita juga akan pertahankan. Namun seperti yang kita semuanya pahami, kondisi ekonomi dunia sangat dinamis dan proyeksinya memang menunjukkan adanya pelemahan. Kondisi ekonomi Indonesia masih sangat bertahan, resilien dan momentum pemulihannya masih kuat. APBN kita juga terus menggunakan seluruh ruang untuk segera memperkuat APBN dan menyehatkan APBN, agar kita mampu terus melindungi perekonomian Indonesia,” tegas Menkeu – Sri Mulyani.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah (Kanwil DJPb Sulteng), Jalan Tj. Dako No.15, Palu.

Analisis dan kajian lebih mendalam terkait kinerja fiskal dan perekonomian Sulteng, khususnya tealaah makro pelaksanaan anggaran dan kaitan implementasi kebijakan fiskal dengan pencapaian output dan outcame yang terwujud dalam capaian indikator perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, telah kami sajikan dalam publikasi yang berjudul Kajian Fiskal Regional (KFR) Triwulan I Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Tengah atau kunjungi link s.id/KFR123.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search