Palembang, 6 Agustus 2025 – Bagaimana peluang kopi Sumatera Selatan bisa semakin mendunia? Siapa pengusaha dan akademisi yang mendukung pengembangan kopi lokal? Kapan dan dimana upaya ini dimulai, dan bagaimana strategi pemerintah agar tepat sasaran? Semua didiskusikan dalam audiensi Kanwil DJPb Sumsel dengan pengusaha kopi dan asosiasi lokal pada 1 dan 5 Agustus 2025.

Dalam pertemuan ini, Bapak Raffi, eksportir kopi ternama dari Sumatera Selatan memberikan masukan penting: kebijakan pengembangan kopi harus sesuai dengan permintaan pasar. Saat ini, pasar lebih banyak membutuhkan greenbean daripada produk hilirisasi seperti roastery, karena importir memiliki metode pengolahan dan karakter kopi sendiri. Bapak Raffi juga siap berbagi ilmu perkopian untuk mendukung program pemerintah.

Selain itu, Asosiasi Kopi Sriwijaya dan peneliti dari Politeknik Sriwijaya mendukung langkah Kanwil DJPb Sumsel melakukan percontohan pengembangan kopi di Kabupaten OKU Selatan, wilayah yang berpotensi besar, namun masih jarang dilirik dibandingkan dengan kota lainnya. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model pengembangan kopi yang produktif, berkelanjutan, dan selaras dengan kebutuhan pasar.