Banjarnegara

 

Momentum Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Opini oleh: Domas M. Roikhan (PTPN Mahir KPPN Banjarnegara)

 

Dengan digaungkannya “Trump tarrifs” bak genderang perang ke ratusan negara oleh AS, muncul kepanikan pasar gobal tidak terkecuali di dalam negeri. Bahkan pada hari pertama pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah libur lebaran mengalami trading halt dikarenakan sempat anjlok melebihi 8% (batas terbaru pemberlakuan trading Halt oleh BEI). Penurunan tersebut mengikuti pelemahan bursa saham global akibat kebijakan tarif impor AS. Di lain sisi nilai tukar Rupiah juga melemah sebesar 0,41% atau menjadi 16.891 per dolar AS. Pemerintah tentunya harus mengambil langkah cermat untuk menghadapi tarif tersebut mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengenaan tarif impor sebesar 32% oleh AS dimana merupakan peringkat ke 8 tertinggi dalam daftar tarif tersebut.

Salah satu strategi untuk mengkomunikasikan keadaan ekonomi Indonesia terkini, meredam kepanikan, untuk menjawab isu dan menerima masukan dari ekonom dan pelaku usaha telah dilaksanakan acara sarasehan ekonomi “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan” pada Selasa (8/4/2025).Acara tersebut dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Sejumlah Menteri dari Kabinet Merah Putih, Pimpinan Lembaga Negara, Ekonom, serta para pemangku kepentingan. Dalam forum tersebut dihadiri ekonom dan para pelaku usaha, diberikan kesempatan untuk membarikan masukan dan saran yang tentunya dapat menjadi bahan pertimbangan presiden dan kabinetnya dalam menghadapi tantangan yang dihadapi Indonesia. Forum tersebut juga  disiarkan secara langsung dan diliput oleh beberapa media baik di dalam maupun di luar negeri.

Dalam arahannya, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun kemandirian ekonomi dengan berdiri di atas kaki sendiri. Presiden menjelaskan bahwa strategi pembangunan nasional yang tengah dijalankan oleh pemerintahannya bertumpu pada swasembada pangan, energi, air, dan industrialisasi, dengan semangat keberpihakan pada rakyat. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa kinerja APBN masih baik tidak seperti isu miring yang beredar beberapa waktu terakhir. APBN merupakan Instrumen penting dalam menghadapi guncangan ekonomi global dan akan terus dikelol untuk menjadi lincah dan fleksibel, namun tetap prudent dan berkelanjutan

Disampaikan oleh Menko Airlangga Indonesia masih berpeluang besar untuk penetrasi ekspor khususnya untuk produk unggulan seperti apparels dan footwear dikarenakan mendapat tarif lebih rendah daripada negara peers seperti Vietnam, Bangladesh dan Kamboja. Penulis juga berpendapat bahwa Indonesia juga memiliki potensi yang tinggi dengan jumlah SDM yang tinggi dan upah minimal yang bersaing mungkin dapat menarik investor baru atau memindahkan produksinya ke Indonesia. Namun hal tersebut tentunya diperlukan perbaikan iklim investasi yang lebih menarik salah satunya dengan deregulasi yang sudah disampaikan pada forum tersebut.

 

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search