Jl.Kopral Sayom No. 26 Klaten

Berita

Seputar Kanwil DJPb

Pembinaan Mental “Jujur dalam segala Hal”

      KPPN Klaten Kembali mengadakan kegiatan Pembinaan Mental dengan tema “ Jujur dalam segala hal”. Tema ini diambil karena merupakan integritas yang harus ditegakkan setiap pegawai dalam mengemban Amanah tugas dan fungsinya melayani stakeholder dan masyarakat umumnya. Kegiatan Bintal dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2023 bertempat  di Mushola Sholahudin KPPN Klaten yang dikuti  para pejabat/pegawai KPPN Klaten, pegawai PPNPN dan Mahasiswa Magang secara offline. Narasumber Bintal kali ini yaitu Ustadz Nanang Usman Salim.

      Ustadz Nanang Usman Salim mengawali tausyiahnya dengan membaca tahmid dan sholawat dan beberap ayat al Quran. Ustadz mengajak kepada jamaah agar selalu bersyukur kepada Allah swt atas nikmat iman, nikmat sehat, dan nikmat rezeki. Nikmat yang paling besar adalah nikmat iman, karena nikmat inilah yang menghantarkan kepada kebahagiaan yang kekal abadi. Nikmat agama Islam, meyakini bahwa hanya Islam agama yang haq.

      “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam”. Menurut Ibnu Katsir, surah Ali Imran ayat 19 mengandung pesan Allah SWT bahwa tiada agama di sisi-Nya dan yang diterima-Nya dari seorang pun kecuali Islam, yaitu dengan mengikuti rasul-rasul yang diutus-Nya setiap saat hingga berakhir dengan Muhammad SAW.

     Nikmat Iman tidakdapat diwariskan. Bukti jika iman tidak bisa diwariskan adalah kisah Nabi Nuh dan anaknya Kan’an, yang disebutkan dalam surat Hud ayat 42 s.d. 43. "Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) Bersama kami dan janganlah kamu berada Bersama orang-orangkafir." "Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang yang ditenggelamkan."

      Hidayah semata mata dari Allah swt. Walupun seorang Nabi tidak bisa memberikan hidayah kepada anaknya seperti kisah diatas, atau kepada istrinya seperti kisah Nabi Luth atau kepada pamannya seperti kisah nabi Muhammmad, atau kepada orang yang dikehendakinya. Untuk itu hendaklah kita senantiasa memohon hidayah kepada Allah swt dan memohon agar kita diberikan Husnul Khotimah.

      Kemudian ustadz melanjutkan dengan Sholawat dan salam untuk yang dirindukan nabi Muhammad SAW. Kita semua merindukan beliau saw agar memberiakn syafaat dan memberikan minum ditelaga Kaustar dengan tangan beliau yang mulia untuk kita semua. Untuk itu hendaklah kita menjadi khoiru barriyah, sebaik baik makhluk. Surat al Bayyinah menyebutkan : “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

      Dan janganlah kita menjadi orang syarru barriyah, seburuk buruk makhluk. Surat al Bayyinah menyebutkan, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”

     Sebuah hadits menyatakan : “Al Islamu ya’lu wa laa yu’la alaih”. Artinya adalah Islam akan selalu unggul dan tidak akan pernah diungguli oleh agama lainnya. Orang Islam harus selalu berbuat baik dan bersemangat, tidak ketinggalan menjaga kejujuran, menjadi pribadi yang unggul dan ummat yang terbaik sehingga hadits ditas dapat direalisasikan.

     Selanjutnya ustadz menyampaikan materi sesua tema utama yaitu jujur dalam segala hal. Surat at Taubah 119 menyebutkan : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” Tafsir muyasyar : “ Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti rasul-Nya, dan menjalankan syariat-Nya, takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan bergabunglah bersama orang-orang yang jujur dalam keimanan, ucapan, dan perbuatannya. Karena tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali di dalam kejujuran”.

      Setidaknya ada tiga hal buah dari kejujuran yaitu : Dipercaya dan disukai banyak orang, Pelakunya masuk surga, dan akan diberikan ketenangan jiwa. Sebagaimana nabi Muhammad yang dipercaya dan disukai banyak orang dan diberikan gelar al Amin, walaupun orang kafir pun menitipkan barang kepada beliau. Inilah modal seorang mukmin untuk mengemban berbagai Amanah dalam berbagai aktifitas kehidupan.

      Abu Bakar mendapat gelar Ashidiq yaitu Ketika orang orang tidak percaya tentang kisah Rasulullah melaksanakan isra’ mi’raj, tetapi abu bakar mempercayainya. Abu Bakar berkata, “Saya percaya Anda,  kamu selalu mengatakan yang sebenarnya.” Nabi sangat senang dengan Abu Bakar sehingga dia memberinya gelar As-siddiq , yang berarti 'seorang mukmin sejati dan teguh'. Ini adalah gelar yang paling dihargai Abu Bakar yang dia pertahankan selama sisa hidupnya.

      Buah kejujuran berikutnya yaitu pelaku kejujuran akan dimasukkan kesurga. Sebuah hadits menyebutkan : Dari Abdullah bin Mas’ud dari Rasulullah SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai pendusta.”

      Dalam konteks dunia kerja, kita harus ada sifat muroqobah, merasa selalu dalam pengawasan Allah swt. Dengan muroqobah seseorang akan selalu menjaga kejujuran baik dalam keadaan sendiri ataupun dalam keadaan Bersama, baik diawasi atasan ataupun tidak, baik rakyat mengetahui atau tidak, karena pengawas sesungguhnya adalah Allah.

      Kisah Khalifah Umar dengan seorang budak penggembala kambing patut menjadi contoh bagi kita. Ketika Umar akan membeli kambing gembalaan, penggembala mengatakan bahwa kambing tersebut adalah milik majikannya. Umar mengatakan  bahwa majikannya tidak melihatnya dan tidak akan menghitungnya seandainya dijual satu saja. Jawab Penggembala “Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu  jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya." Umar Takjub akan jawaban si penggembala, maka beliau mendatangi majikannya, membeli budak tersebut dan memerdekannya, sekaligus membeli beberapa kambing dan memberikannya sebagai hadiah kepada budak tersebut.

      Kisah kejujuran lainnya yaitu kisah Khalifah Umar dengan gadis anak penjual susu. Ketika Ronda diperkampungan Umar bin Khatab mendengar percakapan anatara Ibu dan Anak. Dimana Ibu menyuruh anaknya agar mencampur susu dengan air, toh khalifah umar yang melarang penjual susu mencampr air tidak melihatnya. Anaknya berkata, "Wahai ibuku! Walaupun tidak ada seorangpun yang melihat kita termasuk khalifah, akan tetapi Allah pasti melihat kita". Jawaban anak gadis ini membuat takjub khalifah Umar. Khalifah pulang dan mengumpulkan anak anaknya siapa yang bersedia mengawini gadis tersebut, dan Ashim bin Umar yang bersedia. Lahirlah dari keturunan mereka Khalifah Umar bin Abdul aziz sebagaimana yang kita kenal akan amanahnya.

      Buah kejujuran yang ketiga adalah akan diberikan ketenangan. Ustadz menceritakan kisahnya, Ketika pulang kantor dan tiba waktu maghrib beliau mampir sholat maghrib di suatau masjid, ternyata sholat sudah dimulai sehingga beliau masbuk. Ketika sholat wajib selesai dan akan melanjutkan sholat sunnah, dilihatnya beberapa barang tertinggal seperti dompet, kunci mobil dan kartu parkir. Barang tersebut disimpannya dan melanjutkan sholat sunnah. Setelah ditunggu beberapa lama, tidak ada orang yang mencari barang tersebut, sehingga beliau berniat pergi ketempat yang mengumumkan kehilangan barang. Sampai ditempat parkir, terdengar percakapan keluarga yang menunjukkan kehilangan barang dengan nomor parkir sama dengan yang ditemulan ustadz. Maka Ustadz menyerahkan barang barang tersebut, maka hati menjadi lega dan tenanglah jiwanya.

      Kisah ustadz lainnya yaitu Ketika menemukan HP mahal. Ternyata HP tersebut tidak terkunci dan dapat menghubungi pemiliknya dan membuat janji untuk jumpa. Pemilik HP adalah seorang pengusaha menawarkan sejumlah uang dan jabatan diperusahaannya yang bergaji dengan nominal tiga kali penghasilannya kala itu. Tetapi ustadz menolaknya dan mengatakan mencintai pekerjaannya di kas negara Bogor. Setelah peristiwa itu komunikasi masih terjalin dan dakwah berjalan. Dan jujur membantu lancarnya dakwah.

      Yang terakhir ustadz menyampaikan bahwa semua jalan hidup kita adalah ujian, siapa yang paling baik amalnya. Al Mulk ayat 2 menyebutkan : “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun”. Untuk itu hendakanya kita selalu istiqomah hingga husnul khotimah.

Referensi : https://tafsirweb.com dan beberpa web lainnya.

Penulis : Sumadi pegawai KPPN Klaten

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Klaten
Jalan Kopral Sayom No 26 klaten 57435
Call Center: 14090
Tel: 0272-3320445 Fax: 0272-3320443

 

 IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search