Jl.Kopral Sayom No. 26 Klaten

Berita

Seputar Kanwil DJPb

Press Release Pelaksanaan APBN per 31 Maret 2024 Lingkup Wilayah Kerja KPPN Klaten

Kegiatan Press Release Pelakasanaan APBN per 31 Maret 2024 Lingkup Wilayah Kerja KPPN Klaten dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 April 2024 pukul 09.00 WIB s.d. Selesai secara daring Via Zoom Meeting : 763 108 1992 Password : KLATEN2024 dengan Narasumber Kepala KPPN Klaten Bapak Sugiyana. Press Release dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Monitoring Digitalisasi Pembayaran yang diikuti oleh para KPA/pejabat/bendahara/pegawai Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Klaten.

Pembukaan Acara dilaksanakan oleh Ibu Ragil Panca Komalasari sebagai Pembawa Acara. Dilanjutkan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh semua peserta secara online. Sambutan oleh Kepala KPPN Klaten Bapak Sugiyana. Penyampaian Press Release Pelakasanaan APBN per 31 Maret 2024 Lingkup Wilayah Kerja KPPN Klaten  dengan Narasumber Kepala KPPN Klaten Bapak Sugiyana.

Dalam paparannya Bapak Sugiyana menyampaikan Faktor Temporer pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Tahun 2024, Realisasi pendapatan Negara per 31 Maret 2024, baik penerimaan perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak, Realisasi Belanja Pemerintah Pusat dan Realisasi Belanja Transfer ke Daerah.

Ekonomi triwulan I-2024 diperkirakan tumbuh relatif kuat. Faktor temporer, seperti hari raya Idul Fitri dan perhelatan Pemilihan Umum 2024, menjadi motor penggerak ekonomi di awal tahun. Keduanya mampu menopang ekonomi di tengah tren menurunnya daya beli masyarakat akibat inflasi pangan yang meningkat.

Kepala Pusat Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Abdurohman memperkirakan Pemilu 2024 akan berkontribusi sebesar 0,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 dan 0,27% untuk PDB 2024.

Kontribusi terhadap PDB itu datang dari belanja pemerintah untuk urusan Pemilu yang sudah menganggarkan sebesar Rp 11,52 triliun untuk 2023 dan untuk 2024 jumlahnya bertambah menjadi Rp 15,87 triliun. Dampak langsungnya akan menambah ke pertumbuhan konsumsi pemerintah dalam komponen PDB.

Kontribusi terhadap PDB juga datang dari belanja para calon legislatif (caleg). Jumlah seluruh caleg di Indonesia yang memperebutkan kursi di DPRD Provinsi dan kabupaten/kota lebih dari 250 ribu orang; dan lebih dari 8 ribu orang memperebutkan kursi di DPR RI. Belanja para caleg itu akan terefleksikan dalam konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang diperkirakan mencapai 4,72% pada 2023 dan 6,57% pada 2024. Dampak lain secara tidak langsung berupa tambahan konsumsi yang dilakukan masyarakat sebesar 0,14%.

Dampak Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2024 ke ekonomi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,14 hingga 0,25 percentage point (ppt). Hal ini nampak dari jumlah kebutuhan uang tunai yang meningkat 4,65 persen. Jumlah uang beredar pada saat Ramadan dan Idul Fitri akan meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat secara umum khususnya yang beragama Islam dan naiknya mobilitas publik terkait mudik. Tentunya perputaran uang yang lebih cepat akan menggerakkan roda perekonomian dan pertumbuhan ekonomi karena aktivitas transaksi perdagangan dan produksi barang dan jasa akan meningkat.

Pemberian Uang THR untuk pegawai pemerintah dan pegawai swasta juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Saudara saudara sekalian, akan kami sampaikan Kinerja realisasi APBN yang dikelola KPPN Klaten per-31 Maret 2024. Wilayah kerja KPPN Klaten adalah Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali dengan jumlah Satker mitra kerja adalah 72 Satker Kementerian Lembaga dan 3 satker penyaluaran dana TKD. Pagu Dana yang dikelola adalah sebesar Rp. 5,07 triliun lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 5,18 triliun atau turun sebesar 2,06%. Hal ini disebabkan oleh Pagu Dana Transfer ke daerah yang masih lebih rendah dari tahun 2023.

Pendapatan Negara per-31 Maret 2024 sebesar 727,69 milyar naik sebesar 3,28% Y to Y atau terjadi kenaikan sebesar Rp.23,83 milyar dibandingkan periode per-31 Maret 2023. Hal ini didorong oleh penerimaan perpajakan yang naik sebesar 15,40 milyar atau 2,51%, dan penerimaan PNBP yang naik sebesar Rp. 8,44 milyar atau 7,38%. Sedangkan Belanja Negara tumbuh sebesar 20,35% Y to Y atau terjadi peningkatan sebesar Rp.304,497 milyar dibandingkan periode per-31 Maret 2023.

Dari total pagu dana yang dikelola sebesar Rp. 5,07 triliun per-31 Maret 2024 telah direalisasikan sebesar Rp. 1,496 Triliun atau sebesar 29,50%. Pagu belanja pemerintah pusat sebesar Rp. 1,28 triliun telah direalisasikan sebesar Rp. 387,36 milyar atau sebesar 30,24%, yang terdiri dari :

  1. Belanja Pegawai dengan pagu sebesar Rp. 619,59 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 157,59 milyar atau sebesar 25,43%; tumbuh year to year sebesar 27,45%. Hal ini terutama didorong oleh pembayaran THR yang direalisasikan diakhir bulan Maret 2024.
  2. Belanja Barang dengan pagu sebesar Rp. 610,04 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 222,95 milyar atau sebesar 36,55%; tumbuh year to year sebesar 61,73%. Hal ini terutama didorong penyerapan belanja barang cukup tinggi di KPU Klaten maupun KPU Boyolali dalam rangka Pemilu 2024. Kenaikan penyerapan belanja barang cukup tinggi juga  terjadi di RSUP Soeradji Tirtonegoro.
  3. Belanja Modal dengan pagu sebesar Rp. 51,34 milyar telah direalisasikan sebesar Rp.6,8 milyar atau sebesar 13,29%; mengalami kenaikan year to year sebesar 50,02%. Hal ini terutama disebabkan satker RSUP Soeradji Tirtonegoro yang memiliki pagu belanja modal terbesar telah melakukan realisasi cukup signifikan.
  4. Belanja Bantuan Sosial dengan pagu sebesar 22.500.000 rupiah belum ada realisasi;

Sedangkan untuk belanja transfer ke daerah dengan pagu sebesar Rp. 3,79 Triliun telah terealisasi sebesar  Rp. 1,109 triliun atau sebesar 29,25% yang terdiri dari :

  1. Belanja transfer Dana Alokasi Umum dengan pagu sebesar 2,24 triliun telah direalisasikan sebesar Rp.701,52 milyar atau sebesar 31,31%; Tumbuh year to year sebesar 13,13%.
  2. Belanja transfer Dana Bagi Hasil dengan pagu sebesar 87,86 milyar telah direalisasikan sebesar Rp.17,03 milyar atau sebesar 19,38%; Mengalami penurunan year to year sebesar 13,99%
  3. Belanja transfer Dana Alokasi Khusus Fisik dengan pagu sebesar 103,84 milyar belum ada realisasi.
  4. Belanja transfer Dana Alokasi Khusus Non Fisik dengan pagu sebesar 697,87 milyar telah direalisasikan sebesar Rp. 155,88 milyar atau sebesar 22,34%; Tumbuh year to year sebesar 1,81%.
  5. Belanja transfer Dana Desa dengan pagu sebesar 636,17 milyar telah direalisasikan sebesar  234,36 Milyar atau sebesar 12,58%; mengalami kenaikan year to year sebesar 11,82%.
  6. Belanja transfer Dana Insentif Fiskal dengan pagu sebesar 24,00 milyar, belum ada realisasi.

Dana Transfer yang dikelola KPPN Klaten tahun 2024 adalah sebesar 3,79 triliun, s.d. 31 Maret 2024 telah direalisasikan untuk Kab Klaten sebesar 605,49 milyar dan untuk kab Boyolali sebesar 503,32 milyar.

Penulis : Sumadi

Sumber Data :

  • Om Span per-31 Maret 2024 data 2 April 2024
  • CNBC Indonesia : BKF dan money.kompas

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Klaten
Jalan Kopral Sayom No 26 klaten 57435
Call Center: 14090
Tel: 0272-3320445 Fax: 0272-3320443

 

 IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search