Selasa, 4 April 2023 bertempat di Ruang Front Office KPPN Nunukan, diselenggarakan agenda Bimbingan Mental dan Kerohanian. Agenda ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh KPPN Nunukan, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai muslim KPPN Nunukan, serta menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan nomor ND-2595/PB.1/2023, poin penguatan manajemen internal.
Pada agenda ini, KPPN Nunukan mengundang Narasumber dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nunukan, Bapak H. Abdul Sani, S.Ag. M.M.. Diawali dengan pembukaan dan doa yang dipimpin oleh pegawai KPPN Nunukan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala KPPN Nunukan.
Dalam sambutannya, Bapak Budi Sukoyo menyampaikan bahwa kegiatan rutin ini menjadi salah satu sarana bagi pegawai muslim untuk memperkuat iman dengan mendapatkan ilmu keagamaan. Agenda yang diselenggarakan juga akan dilanjutkan dengan Buka Puasa Bersama, untuk memperkuat tali silaturahmi antar keluarga besar KPPN Nunukan.
Kemudian disampaikan materi oleh Narasumber tentang “Sabar”. Sabar artinya menahan, mencegah atau tabah. Secara istilah, sabar dijelaskan merupakan cara menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terkendali. Jadi sabar di sini adalah suatu kekuatan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan suatu kewajiban. Di samping itu pula bahwa sabar adalah suatu kekuatan yang menghalangi seseorang untuk melakukan kejahatan. Orang yang sabar akan tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau tidak mengenakkan dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Allah Swt. Sabar merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup.
“Sabar dibagi menjadi 3 (tiga). Sabar dalam melaksanakan ketaatan pada Allah, dalam menjauhi maksiat, dan dalam menerima takdir. Ketiganya merupakan anjuran karna diperintahkan oleh Allah melalui firman-Nya.”, tuturnya.
Materi yang disampaikan oleh Narasumber, mendapatkan respon yang antusias dari peserta bintal, dengan dilanjutkan sesi tanya-jawab kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Narasumber.
Secara keseluruhan, agenda ini memberikan makna yang baik bagi pegawai, selain untuk menjalin tali silaturahmi, juga meningkatkan kesadaran diri, bahwa manusia hanya umat-Nya yang menjalankan tugas sementara di dunia.
