"Visi dan misi DJPb nantinya tidak hanya berkaca pada international best practices saja, tetapi berpandangan jauh ke depan,"
Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto
Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Tantangan organisasi terkini dan ekspektasi para stakeholders yang semakin tinggi tentu perlu diartikulasikan dalam sebuah visi dan misi yang selaras dengan kebutuhan DJPb ke depan. Visi dan misi ini nantinya diharapkan dapat memberikan sebuah arah yang baru bagi para Insan Perbendaharaan dalam berinteraksi dan bekerja sehingga dapat terbangun sebuah culture dan mindset yang baru.
"Saya ingin visi dan misi DJPb nantinya tidak hanya berkaca pada international best practices saja, tetapi berpandangan jauh ke depan dengan memperhatikan future practices yang mungkin menjadi tantangan treasury di masa yang akan datang," ungkap Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto dalam FGD Penyusunan Visi dan Misi DJPb di Gedung Jusuf Anwar, Jakarta pada Rabu (22/12).
Hadiyanto menambahkan, era disrupsi digital juga telah membawa DJPb perlu untuk terus menyempurnakan proses bisnis, organisasi, dan SDM dengan mengoptimalisasi teknologi informasi. Terlebih pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu juga telah menuntut DJPb untuk melakukan penyesuaian dalam mengadopsi the new ways of working.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris DJPb Didyk Choiroel turut menyampaikan pentingnya perumusan visi dan misi. "Proses perumusan visi dan misi sangat penting agar kita mendapatkan inspirasi untuk dapat memposisikan lebih baik The New DJPb in Town dengan nilai HAnDAL yang kita miliki saat ini,” tutur Didyk.
Acara FGD Perumusan Visi dan Misi DJPb dihadiri oleh para pejabat eselon II serta para pejabat administrator lingkup kantor pusat DJPb dengan narasumber dari EY Indonesia, Isnaeni Achdiat. (DR/TAP)