Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 pada akhir Triwulan I menunjukkan kinerja yang baik, khususnya penyerapan belanja negara mampu tumbuh positif sebesar 32,15% jika dibandingkan kinerja penyerapan belanja pada tahun anggaran yang lalu (year on year). Kinerja penyerapan belanja pada akhir Triwulan I 2025 tidak lepas dari kinerja penyerapan belanja sepanjang periode Januari dan Februari yang sempat mengalami kontraksi sebagai dampak dari pelaksanaan efisiensi belanja melalui re-identifikasi belanja prioritas pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga (K/L). Secara aggregate, alokasi APBN Tahun 2025 di Tanah Laut yang disalurkan melalui Kantor Pelayananan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pelaihari mencapai Rp2,09 Triliun, dan telah terealisasi sebesar Rp537,48 Miliar atau 25,62% dari alokasi yang tersedia. Pertumbuhan penyerapan belanja negara yang positif pada Triwulan I ditopang oleh penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para ASN dan Non-ASN, serta penyaluran Dana Transfer ke Daerah (TKD).
Kepala KPPN Pelaihari, Muhammad Falih Ariyanto menyampaikan bahwa THR yang disalurkan pada pertengahan bulan Maret memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan penyerapan anggaran. THR yang telah dibayarkan mencapai Rp11,03 Miliar untuk 2.723 penerima baik PNS/Anggota Polri, PPPK dan Tenaga Non ASN. “Untuk belanja pegawai memang mengalami pertumbuhan dikarenakan adanya pembayaran THR, namun untuk Belanja K/L seperti belanja barang dan modal masih mengalami kontraksi lebih dari 40% dikarenakan terdapat skala prioritas dari masing-masing Satuan kerja K/L untuk membelanjakan anggarannya” jelasnya.
Secara rinci, alokasi APBN 2025 di Tanah Laut untuk Belanja K/L mempunyai pagu sebesar Rp266,09 Mliliar dan untuk Belanja TKD sebesar Rp1,83 Triliun. Belanja K/L telah terealisasi sebesar Rp60,30 Miliar atau sebesar 22,6% dari pagu alokasi, dan belanja TKD telah terealisasi sebesar Rp477,19 Miliar atau 26,05%. Di tahun 2025, kinerja penyaluran belanja TKD sangat baik dan mampu tumbuh sebesar 41,48% (y.o.y). Perubahan mekanisme penyaluran Dana Bagi Hasil secara proporsional setiap bulannya dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik untuk penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG) memberikan kontribusi dalam kinerja penyaluran pada akhir Triwulan I ini. Peyaluran TPG secara langsung dari KPPN ke rekening para Guru ASN Daerah telah mencapai Rp18,29 Miliar untuk 1.594 guru. Untuk penyaluran Dana Desa juga mengalami pertumbuhan 54,32% (y.o.y) atau telah tersalurkan sebesar Rp61,67 Miliar yang dirinci untuk 127 Desa di Kab. Tanah Laut.
Kinerja penyaluran TKD sangat signifikan dalam mendorong perputaran ekonomi di Tanah Laut. Penyaluran TKD yang antara lain digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah, Bantuan Operasional Kesehatan, Pembangunan Sarpras melalui Dana Alokasi Khusus Fisik diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Falih menyampaikan seluruh penyaluran belanja baik belanja K/L dan TKD kepada Pemda dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, sejalan dengan implementasi ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). “Seluruh layanan yang diberikan KPPN Pelaihari tidak dipungut biaya, dan apabila terdapat indikasi pelanggaran integritas dalam penyaluran dana APBN oleh KPPN seperti penyuapan ataupun gratifikasi, agar segera dilaporkan melalui layanan pengaduan yang telah disediakan di website KPPN Pelaihari” pesannya.