Pontianak (31/08). KPPN Pontianak bekerja sama dengan Dinas Pemadam dan Kebakaran Kota Pontianak menyelenggarakan simulasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran di halaman Aula Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat. Pelatihan ini diberikan dengan maksud agar pegawai KPPN Pontianak memiliki pengetahuan dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Kegiatan ini diawali dengan pengarahan oleh Kepala KPPN Pontianak, Tri Ananto Putro, kepada pegawai dan sekuriti KPPN Pontianak. Tri Ananto Putro berharap agar pegawai dan sekuriti KPPN Pontianak dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan dalam menghadapi musibah kebakaran. Simulasi dan Pelatihan Penanggulangan kebakaran ini dipandu oleh oleh M. Tugo dan Endar Juniardi dari Dinas Pemadam dan Kebakaran Kota Pontianak.
Pelatihan ini dibagi menjadi 4 sesi. Sesi pertama diisi dengan pengantar teori seputar penanggulangan kebakaran. Dalam sesi ini M. Tugo menjelaskan tentang asal kebakaran dan instrumen pemadam kebakaran. Ada beberapa jenis kebakaran yang diklasifikasikan berdasarkan asal penyebab kebakaran yaitu kebakaran kelas A, B,C dan D. Kebakaran Kelas A adalah kebakaran yang disebabkan oleh benda padat seperti kayu, kain, kertas atau plastik. Kebakaran Kelas B adalah kebaaran yang disebabkan oleh benda cair atau gas yang mudah terbakar seperti bensin, cat, thinner, gas LPG, dan Gas LNG. Kebakaran kelas C adalah kebakaran yang disebabkan oleh penggunaan komponen elektik (listrik). Kebakaran kelas D adalah kebakaran yag disebabkan oleh benda metal yang mudah terbakar seperto ppotasisium, sodium, alumunium dan magnesium.
Sesi kedua diisi dengan simulasi penanganan tabung gas bocor. M.Tugo menjelaskan apabila terjadi kebocoran tabung gas di rumah, dilarang untuk menghidupkan api dan listrik karena dapat memicu ledakan dan kebakaran. Selanjutnya M. Tugo menjelaskan untuk segera mencabut regulator dan membuka ventilasi.
Sesi ketiga simulasi pemadaman api menggunakan karung/kain basah. Dalam memadamkan api menggunakan karung/kain basah harus mempertahankan arah mata angin. Sesi terakhir adalah simulasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). APAR terdiri dari beberapa jenis dan berisi tepung kimia. M. Tugo menjelaskan bahwa pada saat memadamkan api menggunakan APAR harus berlawanan dengan arah mata angin
Tidak hanya diikuti oleh Pegawai KPPN Pontianak, simulasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran juga diikuti oleh Pegawai Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat. Semua pegawai dan sekuriti Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat dan KPPN Pontianak mendapat giliran untuk mencoba teknik-teknik penanggulangan kebakaran.
KPPN Pontianak pernah mengalami musibah kebakaran pada tahun 2006. Semua arsip keuangan hangus dilalap si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Untuk mengantisipasi terulangnya musibah kebakaran, KPPN Pontianak rutin mengadakan simulasi dan pelatihan kebakaran.“KPPN Pontianak rutin mengadakan simulasi dan pelatihan seperti ini setidaknya setahun sekali agar tiap tahun para pegawai memiliki penyegaran pengetahuan dan keahlian untuk menangguangi kebakaran ” ujar Tri Ananto Putro.
Acara Pelatihan dan simulasi diakhiri dengan foto bersama narasumber dan seluruh peserta simulasi dan penanggulangan kebakaran.