Strategi Organisasi KPPN Tanjungpinang Tahun 2023
Dalam rangka mencapai visi dan misi yang diterjemahkan lebih detail dalam destinational statement (road map) suatu organisasi harus menformulasikan strategi organisasi. Strategi organisasi tersebut disusun berdasarkan analisis analisis lingkungan esksternal dan internal. Tool yang dapat digunakan untuk menalukan analisis lingkungan eksternal dapat berupa STEP/PEST, SWOT dan pendekatan TOWS pada Tahun 2023.
A. ANALISIS STEP
1. Sociocultural
- Tuntutan pengguna layanan atas peningkatan kualitas layanan
- Perubahan demografi pengguna layanan yang semakin bergantung pada perkembangan teknologi informasi
- Kebutuhan kemudahan akses layanan secara virtual
- Tuntutan peningkatan kompetensi SDM KPPN
- Perkembangan penerapan open spaceworkspace
2. Technological
- Perkembangan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0
- Automasi layanan berbasis teknologi informasi yang rentan terhadap cyber crime
- Kebutuhan ruang penyimpanan elektronis
- Coverage dan kecepatan koneksi internet
- Perkembangan penggunaan virtual meeting
3. Environment/Economic
- Perlu adanya alokasi pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi
- Risiko adanya bencana alam dan kebakaran
- Meningkatnya kebutuhan pembiayaan untuk modernisasi layanan KPPN
4. Public Policy/Legal
- Dinamika peraturan keuangan negara dan perbendaharaan
- Dinamika peraturan daerah
- Meningkatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
B. ANALISIS SWOT
1. Strengths
- Tuntutan pengguna layanan atas peningkatan kualitas layanan
- SDM yang kompetitif dan memenuhi syarat kualitas atas beban kerja
- Telah adanya standarisasi sarana dan prasarana KPPN yang modern
- lmplementasi Standar Manajemen Mutu yang konsisten
- Telah adanya integralisasi sistem layanan berbasis teknologi informasi
- Budaya organisasi yang sehat dan terintemalisasi ke semua level pegawai
- Ketersediaan layanan virtual
- Penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
- Penerapan Flexible Working Space
2. Weaknesses
- Sebaran kompetensi pegawai yang kompetitif pada masing-masing unit Eselon IV
- Pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar yang masih kurang
- Pengelolaan organisasi yang kondusif harus lebih ditingkatkan
- Belum adanya standarisasi inovasi layanan terutama yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi
- Keterbatasan jumlah SDM
- Gangguan pada aplikasi berbasis teknologi informasi
3. Opportunities
- Memanfaatkan program tawaran pendidikan dan pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk SDM KPPN
- Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk inovasi atas layanan kepada mitra kerja
- Meningkatkan kepercayaan atas layanan yang tepat dan andal dengan dukungan teknologi informasi
- Peraturan yang responsif terhadap keadaan force majeur
4. Threats
- Meningkatnya ancaman serangan /gangguan eksternal (malware, dsb) terhadap integrasi layanan berbasis sistem informasi
- Pegawai outlier yang belum sepenuhnya bisa menerapkan budaya organisasi yang bersih dan melayani
- Ekspektasi pengguna layanan semakin tinggi
C. ANALISIS TOWS
D. KESIMPULAN FORMULASI STRATEGI
Berdasarkan atas TOWS matriks diatas, maka KPPN Tanjungpinang memilih formulasi strategi guna memaksimalkan kinerjanya dengan pemilihan strategi maxi-maxi. KPPN Tanjungpinang memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menangkap peluang yang tersedia. Maxi-maxi strategi tersebut antara lain:
- Mengusulkan keikutsertaan dalam pelatihan untuk meningkatkan layanan terhadap pengguna layanan;
- Mengembangkan inovasi berbasis IT untuk kepuasan pengguna layanan;
- Penerapan standar pelayanan minimum layanan berbasis IT untuk meningkatkan kepercayaan pengguna layanan;
- Meningkatkan kepercayaan pengguna layanan dengan ketersediaan SDM yang kompeten untuk memberikan layanan;
- Meningkatkan kepercayaan layanan berbasis IT dengan penyediaan sarana dan prasarana yang modern;
- Menerapkan SMM untuk meningkatkan kepercayaan pengguna layanan;
- Melakukan inovasi layanan dalam bentuk integralisasi sistem layanan berbasis IT;
- Internalisasi budaya organisasi untuk meningkatkan kepercayaan atas layanan yang diberikan;
- Menyediakan layanan virtual dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia;
- Pengguna layanan virtual yang sesuai dengan peraturan yang berlaku;
- Mengimplementasikan penggunaan aplikasi berbasis web untuk melaksanakan tugas dan fungsi untuk memberikan jaminan pelayanan yang sesuai dengan ekspektasi pengguna layanan;
- Implementasi teknologi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam kondisi kantor force majeur ; dan
- Implementasikan flexible working space dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga pelayanan kepada stakeholder tidak terganggu.