Tanjung Selor (2/12) Belanja APBN yang disalurkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Selor sampai dengan tanggal 30 November 2021 telah mencapai sebesar Rp2,98 triliun atau 77,72 persen dari alokasi pagu dana APBN sebesar Rp3,84 triliun. Jumlah tersebut mengalir di bumi Benuanta untuk wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau. Data tersebut didasarkan pada data Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN).
Kepala KPPN Tanjug Selor, Juanda, menjelaskan bahwa prosentase realisasi APBN ini mengalami peningkatan sebesar 24,16 persen atau Rp721,37 miliar bila dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun 2020.
Juanda, menambahkan, dari realisasi tersebut, terbagi menjadi dua bagian. Pertama, realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2,29 triliun atau 76,1 persen dari pagu sebesar Rp3,0 triliun. Realisasi ini bergerak meningkat sebesar 35,27 persen atau sebesar Rp807 miliar bila dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2020. Realisasi kedua, untuk Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sudah mencapai sebesar Rp697,55 miliar atau 83,56 persen dari pagu sebesar Rp834,76 miliar. Realisasi tersebut mengalami penurunan 12,28 persen dibandingkan tahun lalu di periode yang sama, jelas Juanda.
Secara lebih rinci, realisasi belanja pemerintah pusat tersebut terdiri untuk empat jenis belanja. Pertama, realisasi belanja pegawai telah mencapai 84,9 persen dari Rp530,55 miliar. Kedua, realisasi belanja barang telah mencapai 83,91 persen dari pagu sebesar Rp828,17 miliar. Ketiga, realisasi belanja modal baru mencapai sebesar 69,34 persen dari pagu Rp1,65 triliun. Dan terakhir realisasi belanja sosial sudah mencapai 100 persen dari pagu Rp188 juta. Demikian jelas Juanda kepada Radar Kaltara (2/12).
Sedangkan detail realisasi dari belanja untuk TKDD terdiri dari Dana Alokasi Kuhus (DAK) Fisik baru mencapai 70,50 persen dari pagu sebesar Rp389,37 miliar. Kemudian realisasi DAK Non Fisik berupa dana BOS sudah mencapai 98,92 persen dari pagu sebesar Rp180,57 persen. Dan yang terakhir Dana Desa sudah mencapai 92 persen dari pagu sebesar Rp264,81 miliar, tambah Juanda.
Dalam rangka mengakselerasi belanja yang bersumber dari dana APBN, pemerintah memberikan target realisasi belanja untuk triwulan ke empat paling kurang sebesar 90 persen. Atas dasar itu dan dengan merujuk realisasi APBN tahun 2020 sebesar 93,87 persen maka untuk realisasi belanja APBN di Bumi Benuanta bisa diproyeksikan untuk sampai dengan akhir tahun 2021 dapat mencapai 95 persen atau sebesar Rp3,65 triliun, ungkap Juanda.
Oleh karena itu, untuk mengejar target proyeksi tersebut kami berharap kepada satuan kerja dan pemda melaui DAK Fisik dan Dana Desa yang menjadi mitra kerja KPPN Tanjung Selor, agar melakukan peningkatan dan percepatan realisasi belanja APBN di bulan Desember ini.
Semoga dengan adanya percepatan realisasi belanja APBN tersebut dapat bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi termuda di Indonesia, harap Juanda menutup penjelasannya.