Upaya KPPN Watampone dalam membangun birokrasi yang bersih, akuntabel, dan melayani terus diperkuat melalui evaluasi berkala. Salah satu langkah konkret diwujudkan dalam Rapat Internal Evaluasi Kepatuhan Internal dan Kinerja dengan tema Monitoring dan Evaluasi (Monev) Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Triwulan II Tahun 2025, yang digelar Selasa (11/6/2025) secara daring melalui microsoft teams pada pukul 16.00 – 17.00 WITA.
Kegiatan ini menjadi sarana untuk menilai capaian kinerja pembangunan Zona Integritas, sekaligus memastikan program kerja berjalan konsisten sesuai rencana yang ditetapkan sejak awal tahun.
Kepala KPPN Watampone, Djoko Julianto, menegaskan bahwa membangun WBBM bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif. “Membangun WBBM tidak cukup hanya dengan niat baik. Dibutuhkan kedisiplinan melaksanakan rencana kerja dan keberanian mempertahankan integritas dalam setiap proses,” ujar Djoko.
Dalam sesi evaluasi, Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi, dan Kepatuhan Internal, Adhy Candra Kusuma Wardana, memaparkan progres kegiatan berdasarkan enam area perubahan WBBM. Beberapa capaian yang telah terealisasi di antaranya pembentukan tim kerja, pelaksanaan survei kepuasan masyarakat, serta penyusunan dokumen akuntabilitas dan SOP.
Namun demikian, Adhy mencatat perlunya penguatan dokumentasi dan peningkatan akses pengarsipan secara merata di seluruh seksi. Ia juga menegaskan pentingnya integrasi program WBBM dengan implementasi standar internasional berbasis ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu) dan ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan).
“Integrasi ini bukan semata memenuhi standar global, tetapi sejalan dengan arahan Kementerian Keuangan untuk membangun organisasi yang bersih dan berdaya saing,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, kegiatan Monev menyarankan penunjukan person in charge (PIC) dari unsur PPNPN jika dibutuhkan, percepatan pengisian dokumen pendukung WBBM dan ISO, serta penguatan komitmen seluruh pegawai dalam menjaga budaya kerja yang berintegritas.
Menutup kegiatan, Djoko Julianto mengingatkan bahwa keberhasilan meraih predikat WBBM bukan tujuan akhir, melainkan cerminan budaya kerja profesional yang harus terus dijaga. “Mari kita lanjutkan langkah ini dengan komitmen yang utuh, agar KPPN Watampone benar-benar menjadi wajah birokrasi yang bersih, profesional, dan melayani,” pungkasnya.
Dengan evaluasi berkala dan semangat perbaikan berkelanjutan, KPPN Watampone semakin mantap melangkah menuju predikat WBBM yang berkelanjutan dan bermakna.
Kontributor: Tim Kehumasan KPPN Watampone