Singapura, djpb.kemenkeu.go.id,- Indonesia sebagai anggota negara G-20 merupakan salah satu negara yang telah memiliki Neraca sejak tahun pelaporan 2004. Neraca tersebut telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan kualitas penyusunannya tersebut telah mendapat pengakuan berbagai pihak, termasuk International Monetary Fund (IMF) yang merekomendasikan Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat menjadi tempat pembelajaran dan benchmarking.
Di awal tahun 2019, IMF mengundang perwakilan Pemerintah Indonesia untuk melakukan knowledge and experience sharing untuk penyusunan dan pemanfaatan Neraca dalam pengambilan kebijakan pada Course on Balance Sheet Approach yang bertempat di IMF – Singapore Regional Institute (STI) pada tanggal 28 Januari - 1 Februari 2019. Peserta course tersebut terdiri dari 30 peserta, yang berasal dari Afganistan, Bangladesh, Kamboja, India, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, dan Srilangka.
IMF mengundang Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik yang dinilai telah memiliki sinergi dan koordinasi yang baik dalam rangka pengembangan dan penggunaan pendekatan Neraca (Balance Sheet Approach) dalam konteks penyusunan Full Sequence of Accounts (FSA)/Financial Accounts and Balance Sheet (FABS) yang akan menyajikan kerangka data yang komprehensif dan terintegrasi dari semua sektor dalam perekonomian, baik sektor riil, sektor keuangan, sektor fiskal/pemerintah (statistik keuangan Pemerintah) dan sektor eksternal melalui standar statistik yang berlaku secara internasional. FSA/FABS merupakan dasar untuk pengambilan kebijakan ekonomi berbasis data/informasi, yang dapat memfasilitasi analisis kondisi dan keterkaitan antar sektor dalam perekonomian secara lebih mendalam, serta mendeteksi adanya risiko sistemik dan kerentanan apabila terjadi keguncangan dalam perekonomian suatu negara.
Pada course tersebut Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Firmansyah N. Nazaroedin, menyampaikan materi dengan tema Indonesia’s Journey to develop Accounting for Balance Sheet, yang dimulai dengan roadmap reformasi manajemen keuangan Pemerintah Indonesia termasuk pelaporan keuangan. Firmansyah juga memaparkan proses pembentukan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dan proses penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai titik awal reformasi akuntansi dan pelaporan keuangan di Indonesia. Dalam presentasi tersebut juga dielaborasi bagaimana strategi dan langkah-langkah penyusunan Neraca awal sampai akhirnya Pemerintah Indonesia dapat menerapkan akuntansi berbasis akrual sebagai salah satu best practice yang mendukung peningkatan kualitas laporan keuangan termasuk Neraca. Diharapkan melalui materi tersebut, negara-negara peserta course dapat mengambil lesson learned dari pengalaman penyusunan Neraca Pemerintah Indonesia untuk dapat diadaptasi di negaranya masing-masing. [Mei Ling - Kontributor Dit. APK]